Berita Probolinggo
Drama Razia PSK Probolinggo, Muncikari Ketemu di WC Warga hingga Curhat PSK Cari Pelarian Kenikmatan
Inilah drama razia PSK di Probolinggo, cerita penangkapan PSK yang mencari pelarian hingga muncikari dipergoki di WC.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
"Mereka warga Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Situbondo, dan Sampang. Dua PSK wajah lama, pernah terjaring razia beberapa waktu lalu," paparnya.
Setelahnya, kedelapan orang itu dibawa ke kantor Satpol PP.
Sesuai prosedur, Harianto bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan skrining atau pemeriksaan.
Berdasar pemeriksaan kesehatan, dua PSK dan satu pria hidung belang terindikasi HIV.
Baca juga: Toleransi Pengendara di Kota Probolinggo Buat Delegasi Helsingborg Terkesan: Cukup Lambaikan Tangan
Karenanya, yang menjemput mereka adalah otoritas masing-masing domisili.
"Kami melakukan pembinaan secara utuh. Kartu identitas kami sita. Senin depan kami minta mereka kembali. Selain itu, memeriksakan kesehatannya kembali ke puskesmas masing-masing karena terindikasi HIV," terangnya.
Satpol PP bakal berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan tempat ke dua PSK dan satu muncikari tinggal.
Hal itu dilakukan agar mereka tak kembali terjun ke prostitusi dan menularkan HIV ke orang lain.
"Kami akan terus memantau mereka untuk mencegah penyebaran HIV," pungkasnya.

Setelah diamankan, para PSK tersebut sempat bercerita terkait alasan mereka mencari pelanggan.
Sebagian besar berasalan karena ekonomi yang terhimpit.
Beberapa lainnya malah mengungkapkan alasan demi pelarian dari perceraian.
Misalnya saja dari enam PSK yang terjaring, ada yang bercerita bagaimana mereka mendapatkan keuntungan ketika memperoleh seorang pelanggan brondong.
Tetapi, yang lainnya malah tetap saja menerjang nafsu kakek-kakek berusia 60 tahun yang sudah ompong gigi demi mendapatkan uang.
Baca juga: Uniknya Grebek Suro 2022 di Kota Probolinggo Waujud Kerukunan Warga, Kultur Jawa dan Madura Melebur
Mendapat pelanggan berondong dianggap sebuah keberuntungan. Kontan mereka langsung bergairah.