Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Surabaya Kekurangan Ribuan Guru, PGRI Sebut Rekrut PPPK Jadi Solusi

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Surabaya mendesak pemerintah pusat segera melaksanakan perekrutan calon ASN maupun PPPK

Tribunnews.com
Ilustrasi Guru. Menurut data Dinas Pendidikan Surabaya, Kota Surabaya kekurangan 1.265 guru. Baik untuk jenjang SD maupun SMP. Padahal, Surabaya sebelumnya telah mengangkat 880 orang guru melalui PPPK. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Surabaya mendesak pemerintah pusat segera melaksanakan perekrutan Calon Aparatur Sipil Negara maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ini untuk memenuhi kuota guru yang saat ini kurang.

Mengutip data Dinas Pendidikan Surabaya, Kota Pahlawan kekurangan 1.265 guru. Baik untuk jenjang SD maupun SMP. Padahal, Surabaya sebelumnya telah mengangkat 880 orang guru melalui PPPK.

"(Kekurangan itu) memang (karena) sudah pensiun dan meninggal. Sehingga, harapan kami pada PPPK (guru) supaya nanti bisa diangkat," kata Ketua PGRI Kota Surabaya, Agnes Warsiati, Kamis (11/8/2022).

Untuk menutup kekurangan tenaga pendidik, sebagian guru selama ini harus menambah jam pelajaran. Dari yang awalnya 8 jam perhari perkelas, bisa mencapai 2 hingga 3 kelas.

Jumlah kekurangan bukan hanya pada guru kelas, namun juga guru mata pelajaran. "Sebenarnya ini juga berpengaruh (ke kualitas pendidikan)," katanya.

"Sebab, manusia tentu ada capeknya. Sekalipun tetap kita handle. Namun kalau berlarut, akan berpengaruh. Karena mendidik anak tidak hanya dengan tenaga namun juga pikiran," ujar mantan Kepala Sekolah ini.

Selain itu, kebijakan pemerintah pusat yang tak memperbolehkan perekrutan tenaga honorer mulai tahun depan juga akan memperparah ini. "Sehingga, harus segera dipenuhi tahun ini melalui pengangkatan PPPK," katanya.

Selain guru, PGRI juga khawatir dengan jaminan keberadaan tenaga pendidikan tahun depan. Sebab, sebagian besar merupakan tenaga honorer.

"Apabila tenaga honorer dihilangkan, maka bagaimana dengan keberadaan tenaga pendidikan kita? Padahal ini juga penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita," katanya.

"Mulai tenaga IT, security, tenaga kebersihan, dan beberapa lainnya. Ini juga penting, tidak hanya guru saja," katanya

Sebelumnya, Pemkot Surabaya berencana merekrut kembali tenaga Aparatur Sipil Negara (ASN). Ini sebagaimana rencana pemerintah pusat.

Terkait hal ini, Pemkot Surabaya menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 68 Tahun 2022. Payung hukum ini mengatur tentang Pelaksanaan Seleksi Pengadaan Calon Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemkot Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bahwa Perwali ini sebagai pedoman dalam pelaksanaan seleksi Pengadaan ASN di lingkungan Pemkot Surabaya. Baik melalui jalur CASN dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Sedangkan terkait penghapusan tenaga honorer di 2023, Wali Kota Eri berharap ada peninjauan ulang terhadap aturan tersebut. Ini sebagaimana kesepakatan para kepala daerah di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved