Berita Surabaya
Pulang Hajatan, Emak-emak di Semampir Surabaya Dijambret Pemotor Misterius, Videonya Viral
Inilah detik-detik jambret bermotor terekam CCTV menjambret kalung seorang emak-emak yang hendak naik mobil mikrolet
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Lokasi hajatan tersebut, hanya berjarak 200 meter, dari lokasi kejadian perkara insiden penjambretan.
Menurut adik korban, Saiful Bahri (21), insiden tersebut, terjadi saat kakaknya sedang mengantre menaiki mobil mikrolet yang disewa keluarga besarnya yang tinggal di kawasan Karang Tembok, Semampir, Surabaya untuk mengantar dan menjemput rombongan undangan hajatan di jalan tersebut.
Kalung korban dijambret saat korban lengah usai menerima sambungan telepon yang masuk melalui ponsel pintarnya.
"Ketika saudara saya mau masuk lyn, pelaku datang menyahut kalung, langsung kabur melawan arah," katanya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi.
Berdasarkan penuturan sang kakak kepadanya. Pelaku diduga berusia kisaran 40 tahun, mengendarai motor Honda PCX.
Saiful menduga, pelaku sudah mengincar kerumunan emak-emak yang hendak menaiki mobil mikrolet tersebut. Dan berhasil menggasak kalung di leher kakaknya.
"Saat lyn (sebutan mobil mikrolet) datang, gak sampai menunggu beberapa detik, pelaku datang PCX, dia datang, mungkin sudah mengincar dia kembali," jelas pria berpeci hitam itu.
Akibat insiden tersebut. Korban mengalami kerugian sekitar puluhan juta rupiah. Pasalnya, ungkap Saiful, kalung beserta pernak-pernik milik kakaknya itu, diperkirakan seberat 30 gram, dengan nilai Rp21 juta.
"Katanya kakakku. Kalung itu, memang buat (investasi), kalau ada apa-apa (kebutuhan mendesak) digadai, memang buat itu," ungkapnya.
Tak hanya kerugian materiil semata. Insiden kriminalitas tersebut, juga menyebabkan korban syok.
Meskipun insiden tersebut sudah terjadi tiga hari lalu. Saiful mengungkapkan, kakaknya itu mengaku kepada pihak keluarganya masih trauma jika beraktivitas di luar dengan berkerumun banyak orang.
Bahkan, mengenai upaya pelaporan hukum atas insiden tersebut. Saiful mengatakan, pihaknya belum melaporkan insiden kriminalitas tersebut ke markas kepolisian setempat.
Pasalnya, pihak keluarga korban masih menunggu pemulihan psikis korban yang masih trauma.
"Kakak saya sempat syok. Sempat saya mau dampingi kalau mau ke polisi buat laporan. Dia bilang gak usah dulu. Masih syok katanya," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com