Berita Batu
Kisah Pilu Ibu 5 Anak di Batu, Tolak Cabut Laporan Polisi, Berujung Diusir dari Rumah Mertua
Seorang ibu dengan lima orang anak perempuan semua diusir dari rumah mertuanya yang berada di Desa Beji, Kota Batu.
Penulis: Benni Indo | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan tindak pidana ini masuk ke Polres Batu pada 24 Juli 2022. Kini, WD telah diamankan di Polres Batu.
Berdasarkan hasil keterangan interogasi, pelaku pertama kali melakukan pelecehan ketika usia penyintas 12 tahun. Saat itu, penyintas duduk di bangku SMP.
Pelaku memberikan janji-janji palsu agar penyintas mengikuti keinginannya. Janji-janji palsu itu membuat penyintas tak berdaya. Janjinya, salah satunya yakni akan membelikan ponsel pintar.
“Namun ketika keinginan pelaku dipenuhi, penyintas tidak mendapatkan ponsel seperti yang dijanjikan. Ponsel itu tak kunjung dibelikan sampai saat ini," ungkap Yussi.
Pelaku melakukan aksinya ketika keadaan rumah sepi atau ketika malam hari. Awal mula kasus ini terungkap ketika penyintas bercerita bahwa ia merasa tidak aman berada di rumah kepada ibunya.
Respon Pemkot Batu
Kepala Desa Beji, Deny Cahyono menyatakan menerima pemberitahuan dari warganya sepekan yang lalu.
Setelah menerima pemberitahuan tersebut, Pemdes Beji mencoba untuk memberikan bantuan sosial kepada RN.
Deny menyayangkan terjadinya tindakan pengusiran terhadap RN yang sebetulnya adalah seorang penyintas.
"Setelah menerima informasi tersebut, kami upayakan untuk menyalurkan kebutuhan yang diperlukan RN," ujar Deny.
Deny menyayangkan peristiwa tersebut terjadi pada RN. Apalagi, ada anak-anak yang harus dibawa dan diurus oleh RN. Menurutnya, pengusiran tersebut tidak perlu terjadi.
"Apalagi punya anak lima, takutnya kan nanti terlanta," ujar Deny.
Deny lantas melaporkan temuan tersebut ke Dinas Sosial Kota Batu. Sekretaris Dinas Sosial Kota Batu, Adiek Imam Santoso atau akrab disapa Dedek juga menyayangkan terjadinya pengusiran terhadap penyintas kasus kekerasan dan pelecehan seksual.
Menurutnya, persoalan hukum dan sosial harus disikapi dengan bijaksana sehingga tidak menimbulkan masalah baru.
"Ternyata imbas daripada laporan tersebut memunculkan permasalahan baru bahwa istri dan anak-anaknya ini diusir oleh mertuanya. Kami mengambil langkah untuk membantu kebutuhan dasarnya seperti pangan dan pakaian. Dalam hal ini, negara harus hadir," ujar Dedek.