Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Dalam Dua Bulan, Terjadi Belasan Kebakaran di Kota Malang, Didominasi Akibat Korsleting Listrik

Dalam kurun waktu dua bulan, terjadi belasan peristiwa kebakaran di Kota Malang, didominasi akibat korsleting listrik.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/UPT PMK Kota Malang
ILUSTRASI - Petugas UPT PMK Kota Malang saat melakukan proses pemadaman di Jalan Kemirahan II D/6C, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jumat (19/8/2022) dini hari. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Angka kejadian kebakaran di wilayah Kota Malang tergolong cukup tinggi.

Selama kurun waktu dua bulan, yaitu bulan Juli hingga Agustus 2022, tercatat ada 13 kejadian kebakaran.

Dengan perincian, tujuh kejadian kebakaran terjadi di bulan Agustus 2022. Sedangkan enam kejadian, terjadi pada Juli 2022.

Akibat kebakaran tersebut, setidaknya menyebabkan kerugian material yang mencapai Rp 602 juta.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang, Teguh Budi Wibowo mengatakan, kejadian kebakaran masih didominasi akibat korsleting listrik.

Terjadinya korsleting listrik ini, diakibatkan adanya arus pendek yang membuat kabel atau perangkat elektronik terbakar.

Baca juga: Tengah Malam, Lima Rumah di Tuban Ludes Terbakar, Sapi Terpanggang, Bermula dari Api Sampah

"Setidaknya, ada lima kejadian kebakaran yang disebabkan karena korsleting listrik. Sementara jumlah yang sama, kelalaian juga menjadi penyebab tertinggi terjadinya kebakaran," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (18/9/2022).

Beruntung dari jumlah kejadian kebakaran itu, tidak ada korban jiwa.

Namun, angka ini menjadi catatan bahwa angka kebakaran di Kota Malang masih tergolong cukup tinggi.

"Untuk kecamatan paling rawan dalam dua bulan lalu, ada di Kecamatan Blimbing dengan lima kejadian kebakaran. Disusul Kecamatan Sukun dan Kedungkandang dengan masing-masing tiga kejadian. Dan satu kejadian berada di wilayah Kecamatan Lowokwaru," ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, kebakaran menjadi ancaman bagi masyarakat Kota Malang dan rawan membesar. Pasalnya, rata-rata permukiman di Kota Malang sudah padat bangunan.

"Ini yang bahaya, karena apabila kebakaran terjadi, bangunan di sekitarnya juga terancam ikut terbakar. Oleh karena itu, mari kita antisipasi bersama," ujar Teguh Budi Wibowo.

"Karena sebenarnya, kebakaran ini adalah bencana yang bisa dicegah. Dengan selalu mengecek sambungan listrik, tidak bermain api di dekat benda mudah terbakar atau saat berada di dalam rumah," tandasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Kumpulan berita seputar Malang

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved