Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Arema vs Persebaya

Kengerian di Pintu 13, Titik Suporter Berdesakan Keluar saat Tragedi Kanjuruhan, 131 Orang Meninggal

Kini, kengerian di pintu 13 trending di Twitter. Berkaitan dengan Tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Editor: Hefty Suud
Tribun Jatim Network/Purwanto
Suporter Arema FC, Aremania turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022, Sabtu (1/10/2022). Arema FC kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. 

Beberapa waktu berselang temannya menelepon.

Temannya minta Fathir merapat ke gerbang masuk stadion.

Fathir mendapat kabar bahwa adiknya telah meninggal.

"Jenazah adik sepupu saya berada di tribune VIP. Saya menuju ke sana.

Jenazah adik saya langsung dibawa pulang ke rumah duka dengan ambulans," ucapnya.

Manajemen, pelatih dan pemain Persebaya, ikuti doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan di Tugu Pahlawan Surabaya, Senin (3/10/2022) malam.
Manajemen, pelatih dan pemain Persebaya, ikuti doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan di Tugu Pahlawan Surabaya, Senin (3/10/2022) malam. (Persebaya)

* Pesan Mahfud MD

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD menegaskan bahwa Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali untuk memastikan pertandingan Liga Indonesia bergulir sesuai aturan FIFA dan Undang-undang Nasional.

Mahfud MD yang dipercaya jadi Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan, Malang itu memang meminta untuk beberapa pihak langsung bekerja.

Hal ini tak lepas dari maraknya tekanan publik yang meminta untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan, Malang tersebut.

Tak sedikit pihak yang masih merasa penasaran sebenarnya apa yang menjadi pemicu hingga menimbulkan banyak korban.

Sebab banyak versi yang telah beredar, meski Menkopolhukam Mahfud MC sebelumnya menyebutkan dengan jelas bahwa tragedi ini terjadi bukan karena pertikaian antar suporter.

Menurutnya tragedi Kanjuruhan terjadi karena suporter merasa panik dan ingin keluar stadion setelah adanya penembakan gas air mata.

Gas air mata ini memang menjadi topik yang memicu perdebatan hingga saat ini.

Baca juga: Duka Mendalam, Anggota Tim Persebaya Larut dalam Doa Bersama Tragedi Kanjuruhan: Semoga Tak Terulang

Sebab gas air mata ini disebut menjadi salah satu pemicunya.

Tindakan polisi saat menangani kericuhan di Stadion Kanjuruhan dengan pemakaian gas tersebut lantas membuat massa yang berada di tribun berhamburan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved