Berita Surabaya
Pakar Farmasi Ubaya: Etilen Glikol dan Dietilen Glikol Bersifat Cemaran di Obat Sirup, Ini Dampaknya
akar Farmasi Universitas Surabaya mengungkapkan penggunaan senyawa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam obat sirup anak.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pakar Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) , Eko Setiawan, S.Farm., M.Sc., Apt mengungkapkan penggunaan senyawa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam obat sirup anak jika penggunaan (dosis) melewati ambang batas tertentu maka akan jadi berbahaya dan berakibat fatal.
"Etilen Glikol dan Dietilen Glikol ini sifatnya cemaran. Tidak ada yang sengaja menggunakan dua senyawa tersebut dalam farmasi. Tapi ditemukannya kontaminasi," jelas peniliti di Pusat Informasi Obat Dan Layanan Kefarmasian (PIOKL) Ubaya, Kamis (20/10/2022).
Eko menjelaskan misalnya saja, dalam peracikan obat serbuk Paracetamol sebagai bahan aktif untuk dijadikan obat sirup.
Perlu dilarutkan untuk menjadi cair dengan senyawa pelarut.
Dalam prosesnya, apoteker perlu menambahkan pemanis dan obat stabil dalam waktu lama.
"Beberapa tambahan itu bisa mengalami reaksi kimia sehingga muncul Etilen Glikol dan Dietilen Glikol. Asal, tidak melebihi batas ambang dan selama ada dibawah batas ambang, konsumsinya aman," terangnya.
Baca juga: Pasien Gejala Ginjal Akut di RSSA Malang Terbanyak Rujukan dari Blitar, Gejalanya Nyeri Perut-Diare
Baca juga: Obat Sirup Distop Sementara, Dinkes Sidoarjo Mulai Lakukan 3 Langkah Terkait Instruksi Kemenkes
Eko mencontohkan misalnya saja ambang batas pada senyawa gliserin diijinkan di angka 0.1 persen, dari total gliserin yang digunakan.
Sedangkan untuk Etilen Glikol batas ambang yang diijinkan sebanyak 0.25 persen.
"Jika (penggunaan) diatas (batas ambang) itu akan berbahaya. Jika kadarnya dibawah itu diharapkan tidak membawa bahaya dan aman," terangnya.
Dikatakan Eko, sebelum obat di produksi massal ada tahapan quality assurance (kemanan produk untuk masyarakat) dan quality kontrol untuk kelayakan produk obat sebelum disebarkan di pasar dan dikonsumsi.
Pun saat industri membeli bahan baku obat, pabrik obat akan meminta bukti.
"Setiap kali bahan baku yang dipakai untuk sirup datang selalu di tes (pabrik obat). Apakah ada cemaran atau tidak," imbuhnya.
Baca juga: Upaya Cegah Gagal Ginjal Akut, Walikota Surabaya Terjunkan Petugas Kesehatan untuk Sosialisasi PHBS
Dampak Pada Anak-Anak
Disinggung soal penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak dan tidak berdampak pada orang dewasa, menurut Eko karena organ anak berbeda dengan orang dewasa yang sudah bekerja secara optimal.