Berita Surabaya
Cek Pelayanan di Puskesmas Surabaya, Cak Eri Geleng-geleng Lihat Panjangnya Antrean: Kebacut iki Rek
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak pelayanan kesehatan di sejumlah Puskesmas.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) pelayanan kesehatan di sejumlah Puskesmas di Surabaya.
Dari hasil sidak, orang nomor satu di Surabaya ini sempat kaget melihat panjangnya antrean di beberapa puskesmas.
Di antara Puskesmas yang didatangi adalah Puskesmas Sidotopo dan Gayungan.
Di kedua tempat ini, Cak Eri langsung disambut panjangnya antrean pasien.
”Sudah puluhan tahun seperti ini Pak. Bahkan, sekalipun antre sejak pagi, setengah 12 baru selesai. Bahkan ada yang pulang dulu karena panjangnya antrean,” kata seorang ibu-ibu di hadapan Wali Kota disambut persetujuan ibu-ibu lainnya.
”Iya Pak betul. Sudah lama seperti ini. Sekalian aja nginap di sini sambil bawa tenda,” timpal seorang warga lainnya dengan berseloroh.
Baca juga: Usai Parade Busana dengan 5 Kepala Daerah, Cak Eri Gagas Kolaborasi Desain Batik Lintas Daerah
Mendengar cerita warga, Cak Eri langsung memberikan catatan kepada bawahannya.
”Kebacut iki rek,” kata Cak Eri lantas sambil geleng-geleng kepala.
Ia pun meminta maaf kepada warga atas lamanya pelayanan tersebut.
Ia berjanji untuk memperbaiki sistem pelayanan di puskesmas.
Didampingi Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina, ia lantas mengecek keberadaan dokter yang memberikan pelayanan.
Terungkap, dari empat orang dokter yang seharusnya bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada 100 orang ternyata hanya menyisakan seorang dokter.
”Ternyata, ada yang rapat, ada yang memberikan penyuluhan Unit Kesehatan Sekolah (UKS), dan juga ada yang libur selesai tugas Tim Gerak Cepat (TGC),” kata Cak Eri ditemui seusai sidak.
Mengetahui hal ini, ia lantas menginstruksikan Nanik untuk memastikan tenaga kesehatan tetap berada di Puskesmas selama jam pelayanan.
Baca juga: Pakai Baju Adat Palembang di Hari Sumpah Pemuda, Cak Eri Bacakan Puisi Surabaya Bhinneka Tunggal Ika
Sebaliknya, aktivitas dinas keluar akan dilakukan seusai jam pelayanan.
”Minimal harus ada tiga dokter. Dua dokter untuk Poli Umum dan satu dokter Poli Gizi, stay (berjaga) di Puskesmas. Saya tidak mau tahu, mulai hari ini di seluruh Puskesmas harus diubah,” kata Cak Eri.
“Mulai sekarang, yang rapat-rapat (di) Dinas Kesehatan tidak boleh digelar pada jam pelayanan. Rapat baru bisa digelar pada pukul 14.00 WIB ke atas. Saya juga minta Kepala Puskesmas untuk ikut memeriksa pasien, supaya tidak ada antrean,” katanya.
Selain soal tenaga kesehatan, sistem rujukan juga akan diperbaiki.
Harapannya, pelayanan tidak berbelit dan pasien langsung mendapatkan penanganan.
Pasien anak dengan orang dewasa atau pasien UMUM juga akan dipisah.
Baca juga: Datangi Sedekah Bumi di Tandes, Cak Eri Bakal Perbanyak Acara Tradisi di Surabaya
Sebab, ia khawatir sakit anak bisa semakin parah setelah tertular orang dewasa.
“Tolong itu dipisahkan supaya tidak tambah sakit,” katanya.
Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas agar bersikap ramah kepada masyarakat.
“Layani warga dengan ramah, solutif dan full senyum. Jangan sampai warga berangkat ke puskesmas karena diare, pulang ketambahan hipertensi gara-gara pelayanannya galak dan judes,” kata dia.
Berita Banyuwangi lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com