Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jawa Timur

Oknum ASN Grobogan Habiskan Rp3 Miliar Danai Pabrik Uang Palsu: Bisa Cetak Miliaran Rupiah

Oknum ASN berinisial SD (48) asal Grobogan, Jateng, mendanai pabrik pembuatan upal di Jabar, merogoh kocek hingga tiga miliar.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Taufiqur Rohman
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
11 orang anggota sindikat pembuatan uang palsu (Upal) sebanyak Rp2 miliar, yang berhasil dibongkar anggota Ditreskrimsus Polda Jatim, saat di Mapolda Jatim. 

Tak pelak, ternyata dengan cara itulah, upal buatan pabrik tersebut, sebanyaknya Rp1,2 miliar, bisa terjual dan tersebar di tengah masyarakat.

"Beli putus. Biasanya orang yang menggandakan uang. Iya jadi dia membuka layanan pengganda uang. Iya pakai media sosial untuk gaet orang yang mau gandakan uang. Iya lewat medsos, yang tertarik bisa ketemuan lewat WhatsApp (WA)," ungkapnya.

Namun, sepak terjang sindikat tersebut dalam produksi dan mengedarkan upal tersebut, akhirnya berhenti setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan.

Kejahatan tersebut akhirnya terbongkar, pada Selasa (11/10/2022). Seorang korban upal mengetahui jikalau uang sebanyak empat juta miliknya ternyata palsu, saat disetorkan ke salah satu kantor bank di Kabupaten Kediri.

Saat diusut, korban semula memperoleh uang tersebut dari hasil layanan transaksi penarikan uang tunai yang berlokasi di warung yang memiliki jalinan kerja sama dengan perbankan.

Dan diketahui, ternyata tersangka berinisial M, pemilik warung yang bekerja sama dengan perbankan tersebut, secara sengaja mengganti uang asli layanan tarik tunai tersebut menggunakan upal yang diperolehnya dari sindikat pembuatan upal di Jabar.

"Mau dilaporkan ke bank oleh Brilink. Dia minta transfer uang lewat Brilink yang di desa, mitra usaha, orang yang menjadi mitra usaha BRI menggunakan mesin ADC. Jadi korban mau setor ke Bank BRI, ternyata uang yang diperoleh dari Brilink di desa-desa itu, palsu. Iya uangnya ditukar sama si M," terangnya.

Rizkika mengatakan, produk upal buatan sindikat tersebut, bisa disebut tidak terlalu bagus, bahkan cenderung serampangan dalam proses pembuatannya.

Cukup dengan metode pendeteksi upal sederhana seperti yang telah diedukasikan oleh Pemerintah ataupun Bank Indonesia, melalui iklan layanan masyarakat, sejak bertahun-tahun lalu, menggunakan teknis 3-D; Dilihat, diraba dan diterawang. Upal buatan sindikat tersebut, mudah dikenali.

Apalagi, sindikat tersebut, ternyata diketahui hanya mencetak upal secara khusus bernominal lembaran uang Rp100 ribu.

Sehingga, masyarakat bisa mulai waspada tatkala bertransaksi menggunakan lembaran kertas berwarna merah khas uang Rp100 ribu.

Pastikan, lembaran uang tersebut asli, dengan menggunakan teknik 3-D. Agar jangan sampai kecipratan getah miliaran upal yang terlanjur diedarkan oleh sindikat tersebut sejak awal tahun 2022.

Dari segi tekstur dan ketebalan lembaran saja. Lembaran upal buatan sindikat tersebut, disebut oleh Rizkika terbilang aneh.

Saat dipegang, upal tersebut akan terasa begitu kaku dan permukaannya halus.

Tentu karakteristik tersebut, berbeda dengan ketebalan uang asli, yang kasar pada beberapa bagian, dan tidak terlalu kaku saat lembaran kertasnya digenggam.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved