Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Tingkatkan Ekosistem Digital yang Inklusif, VIDA Dorong UMKM Tangguh Lewat Verifikasi Identitas

Akses digital yang mudah dan aman menjadi salah satu pendorong utama meningkatnya inklusi keuangan di Indonesia.

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
Chief Revenue Officer VIDA, Adrian Anwar saat menghadiri B20 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Akses digital yang mudah dan aman menjadi salah satu pendorong utama meningkatnya inklusi keuangan di Indonesia.

Seiring menjamurnya platform teknologi selama beberapa tahun terakhir, lebih banyak segmen masyarakat khususnya UMKM dan pekerja informal yang dapat mengakses layanan keuangan.

Hal ini sejalan dengan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada November 2022, bahwa pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia naik sebesar 8 persen dalam 3 tahun terakhir menjadi 85,10 persen dibandingkan dengan hasil SNLIK 2019.

Melihat hal tersebut, penyedia layanan identitas digital yang juga bagian dari Gugus Tugas Digitalisasi B20, VIDA menilai kenaikan inklusi keuangan di Indonesia terus didukung oleh beberapa faktor termasuk bertambahnya dukungan untuk mendukung UMKM terintegrasi dalam ekosistem digital.

Hal ini tercakup dalam salah satu rekomendasi yang diberikan oleh Gugus Tugas Digitalisasi B20 baru-baru ini, yaitu mendorong konektivitas universal untuk ekonomi digital dan layanan pemerintah dan standarisasi global untuk perlindungan data, yang dapat memastikan inklusi dan menghilangkan kesenjangan digital.

Baca juga: Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat, OJK Gelar Jatim Inclusion Festival (JIFest)

Chief Revenue Officer VIDA, Adrian Anwar menyatakan, pembukakan gerbang yang aman dan mudah bagi UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital menjadi sebuah diskursus publik yang masih jarang diangkat.

Padahal, dua tahun terakhir telah mengajarkan kita semua tentang pentingnya membangun rasa percaya konsumen dengan platform digital di tengah ancaman keamanan siber yang juga meningkat.

"Untuk itu, kami berterima kasih atas atensi yang tinggi dari Pemerintah Indonesia dan dunia usaha dalam forum B20 telah mengangkat pentingnya digital trust dalam skala yang lebih luas dalam mendorong ekonomi yang inklusif," ujar Adrian. Senin (14/11/22).

Namun, lanjutnya, mendorong integrasi digital UMKM menjadi salah satu tantangan yang perlu dihadapi oleh ekosistem digital Indonesia untuk mendukung bertumbuhnya inklusi keuangan di Indonesia.

Kementerian Koperasi dan UKM sendiri telah menargetkan 30 juta UMKM untuk terintegrasi dengan ekosistem digital di tahun 2024, yang dimana hingga 2022 masih ada 5 juta UMKM lagi yang harus dapat didukung integrasinya agar dapat memiliki efek yang lebih besar terhadap meningkatnya inklusi keuangan di Indonesia.

"Pada intinya, verifikasi identitas digital yang lebih mudah dapat berdampak pada peningkatan kepercayaan (trust) pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital. Berdasarkan temuan internal VIDA, 25 persen dari calon pengguna layanan keuangan digital berhenti memproses registrasi mereka dikarenakan proses verifikasi konvensional yang memakan waktu sekitar 30 hingga 40 menit dan memberi ketidaknyamanan bagi sebagian orang yang enggan melakukan video call dengan orang asing. Implementasi verifikasi identitas digital yang sudah menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan liveness detection dapat mendukung akses digital yang lebih cepat dan aman,” tandas Adrian.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved