Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kesehatan

Masyarakat Diminta Tetap Waspada Jelang Berkegiatan Akhir Tahun, Kemenkes Giatkan Vaksinasi Booster

Trend kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia kerap kali dimulai setelah libur panjang.

Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Dari kiri ke kanan, tampak Epidemiologi dari Universitas Indonesia, Dr. Pandu Riono, MPH., Ph.D, Koordinator Riset Inovasi Agro, Farmasi dan Pariwisata, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mewakili Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Leni Rosylin, SPi, MSi. dan Acting Director Kantor Kesehatan USAID Indonesia, Daryl Martyris yang menjadi pembicara dalam acara Seminar Publik bertema Dukung Vaksinasi Booster, Bangkit Indonesiaku Sehat Negeriku. 

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Trend kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia kerap kali dimulai setelah libur panjang.

Sejak kemunculan kasus pertama COVID-19 pada Maret 2020, tercatat beberapa kali momen libur panjang atau cuti bersama berdampak pada peningkatan kasus COVID-19.

Hal ini disebabkan tingginya mobilitas masyarakat selama libur panjang, baik bepergian keluar negeri ataupun di dalam negeri, kurangnya kesadaran dalam menjaga ProKes dan belum melakukan vaksinasi lengkap.

Baca juga: Dinkes Jawa Timur Taati Instruksi Kemenkes untuk Tak Resepkan Obat Sirup pada Anak

Seminar Publik dengan tema : “Dukung Vaksinasi Booster, Bangkit Indonesiaku Sehat Negeriku” yang diselenggarakan secara hybrid di Jakarta kemarin (22/11), drg. Widyawati, MKM, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang hadir secara online memberikan narasi yang berhubungan dengan kegiatan ini.

Turut hadir dalam acara Seminar Publik tersebut, Koordinator Riset Inovasi Agro, Farmasi dan Pariwisata, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mewakili Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Leni Rosylin, SPi, MSi.; Acting Director Kantor Kesehatan United States Agency for International Development Indonesia (USAID Indonesia) Daryl Martyris; Epidemiologi dari Universitas Indonesia, Dr Pandu Riono, MPH., Ph.D; Country Representative Johns Hopkins Center for Communication Programs (JHCCP) Indonesia, Fitri Putjuk dan Public Health Advisor USAID, Timothy Meinke.

Baca juga: Akselerasi Perkembangan Industri Farmasi dan Alkes, Kemenkes Bikin Peta Jalan hingga Targetnya

Dalam acara Seminar Publik ini, USAID didampingi JHCPP juga turut memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) Kepala Daerah yang berasal dari daerah fokus kegiatan program Breakthrough ACTION for COVID-19 atas upaya percepatan peningkatan vaksinasi COVID-19 melalui Program USAID Breakthrough ACTION for COVID-19.

Itu berasal dari Provinsi Riau: Kabupaten Kampar, dan Kota Dumai, Provinsi Jawa Timur: Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan, Provinsi Kalimantan Barat: Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Sulawesi Selatan: Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Sinjai, Provinsi NTT: Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Menyoroti perkembangan situasi pandemi COVID-19, Leni Rosylin, SPi, MSi., sebagai Koordinator Riset Inovasi Agro, Farmasi dan Pariwisata, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang mewakili Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan, meskipun sempat turun penyebarannya, kasus COVID-19 di Indonesia sedang mengalami kenaikan karena subvariant baru dan peningkatan mobilitas masyarakat.

"Dibanding dengan beberapa negara lain, peningkatan kasus Indonesia belum tampak signifikan. Namun, kita tetap perlu waspada dan menerapkan 3M serta vaksinasi booster, karena saat ini tingkat fatalitas kasus COVID-19 tertinggi masih berada di Lansia dan orang yang belum divaksinasi dosis lengkap," tuturnya.

Lebih lanjut mengenai kesiapan Indonesia ke arah pandemi yang lebih terkendali Leni menjelaskan bahwa pihaknya perlu terus lakukan pemantauan transmisi COVID-19 beserta subvariannya dengan terus melakukan 3T (Tracing, Testing, dan Treatment).

"Dalam hal ini KPCPEN juga terus mendukung Kemenkes dan organisasi lintas sektor dalam menggencarkan vaksinasi dosis lengkap dan booster hingga mencapai target dari WHO, mengupayakan agar penggunaan PeduliLindungi diintensifkan kembali di masyarakat, mempersiapkan fasilitas kesehatan dan logistik jika terjadi lonjakan kasus serta melakukan monitoring dan evaluasi PPKM secara berkala," ujarnya.

Menanggapi pernyataan KPCPEN tersebut, Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia Dr. Pandu Riono, MPH., Ph.D mengakui bahwa pihaknya hadapi pandemi yang disebabkan oleh virus yang selalu bermutasi yang ditularkan dari orang ke orang melalui udara yg mengandung virus itu.

"Dalam menghadapi wabah penyakit menular, kita hanya harus menghindari penularan tersebut dengan ProKes dan menekan dampak penularannya dengan vaksinasi yang dapat meningkatkan imunitas. Apabila imunitas penduduk sudah terpenuhi (dapat diandalkan dan ditingkatkan cakupannya) melalui vaksinasi booster terutama bagi penduduk yang sangat rawan, maka pandemi akan terkendali dengan baik dan kita bisa mengakhirinya," paparnya.

Sejak kasus COVID-19 merebak di Indonesia pada Maret 2020, USAID berperan aktif membantu Indonesia dalam menanggulangi COVID-19 di Indonesia.

Menurut Daryl Martyris selaku Acting Director Kantor Kesehatan USAID Indonesia, USAID memuji pemerintah Indonesia atas penanganannya terhadap pandemi global.

"Juga khususnya atas pencapaiannya terkait jutaan masyarakat yang telah di vaksinasi dan terus mengupayakan cakupan vaksinasi dan booster yang lebih tinggi," katanya.

Kampanye Kesehatan dalam rangka menekan jumlah kasus COVID-19 memang harus terus dilakukan guna mencegah penyebaran COVID-19 dan agar masyarakat semakin paham dengan cara pencegahannya, terutama dalam menyambut kegiatan akhir tahun.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved