Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

5 Fakta Kematian Prada Indra yang Dinilai 'Janggal' : Mirip Kasus Brigadir Yosua dan Motif Pembinaan

Berikut ini 5 fakta kasus kematian Prada Indra yang dinilai janggal. Mulai dari dianggap mirip dengan kasus Brigadir J hingga motif pembinaan disiplin

Editor: Elma Gloria Stevani
KOMPAS.COM/ELLYVON PRANITA
Kematian Prada Indra pada Jumat (18/11) di Biak, Papua, awalnya disebut karena “henti jantung akibat dehidrasi setelah bermain futsal”. Namun kemudian dinyatakan ada dugaan penganiayaan setelah pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan ketika melihat jasadnya. 

Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri, menyebut kasus kematian Prada Indra mirip kasus pembunuhan Brigadir J.

Menurutnya, dua kasus ini sama-sama banyak kejanggalan yang sengaja ditutupi.

Ia berharap kasus kematian Prada Indra dapat dilakukan investigasi ulang seperti kasus Brigadir J.

"Mungkin perlu diulangi proses investigasinya sebagaimana pada kasus Yosua," ujarnya pada Kamis (24/11/2022), dikutip dari Kompas.com.

Dalam proses investigasi ulang yang dilakukan, kata Reza, harus mendapat perhatian khusus dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Bahkan (investigasi ulang kasus Prada Indra) membutuhkan atensi langsung Panglima TNI," terangnya.

Selain itu, Reza menambahkan, perlu dilakukan autopsi ulang dalam kasus ini agar terungkap fakta sebenarnya.

Sementara itu, mantan Kabais TNI, Soleman B Ponto, berharap kasus kematian Prada Indra dapat diusut hingga tuntas.

"Iya betul sekali (perlu diusut tuntas)," ungkapnya.

Soleman menganggap kasus kematian Prada Indra janggal karena peti jenazah tidak boleh dibuka dan keluarga diminta langsung memakamkan.

Peti jenazah datang di rumah duka dalam kondisi tergembok

Kakak Prada Indra, Rika Wijaya, menceritakan awal mula kecurigaan keluarga terkait penyebab kematian Prada Indra.

Hal itu bermula ketika keluarga menerima peti jenazah Prada Indra dalam kondisi digembok.

Ketika keluarga ingin membuka gembok tersebut, petugas TNI AU yang mengantar mengatakan tidak diberi kuncinya.

"Kejanggalannya adalah ketika kami membuka peti jenazah, pihak keluarga bertanya kunci gembok peti jenazah di mana. Beliau (perwakilan TNI AU) menjawab bahwa tidak diberikan kunci dari dari sananya, dari Biak sendiri enggak dikasih kunci," ungkapnya pada Rabu (23/11/2022), dikutip dari Kompas.com.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved