Berita Trenggalek
Hasil Panen Padi Jadi Lebih Baik, Petani Trenggalek Rela Antre Dapatkan Pupuk Organik Gratis
Pupuk Organik Cair (POC) semakin digandrungi petani Kabupaten Trenggalek seiring terus berkurangnya kuota pupuk kimia subsidi dari pemerintah.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pupuk Organik Cair (POC) semakin digandrungi petani Kabupaten Trenggalek seiring terus berkurangnya kuota pupuk kimia subsidi dari pemerintah.
Antusiasme petani tersebut terlihat saat lebih dari 100 petani rela antre demi mendapatkan POC gratis yang dibagikan oleh Gapoktan Sedono Makmur, Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek di lapangan desa setempat, Rabu (21/12/2022).
Sebanyak 1.000 liter POC yang diberi nama Freetelan (Fermentasi Bahan Organik ala Tlatah Katobilan) dibagikan untuk petani di Desa Wonoanti dan desa sekitarnya.
Setiap petani dibatasi untuk mengambil maksimal 5 liter POC yang cukup digunakan sebagai pupuk untuk lahan padi seluas 1 hektar mulai dari tanam hingga panen.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini mengatakan penggunaan pupuk organik mempunyai lebih banyak keunggulan dibandingkan pupuk kimia.
Yang pertama adalah harga yang lebih efisien dibandingkan pupuk kimia, lalu kualitas gizi tanaman yang menggunakan pupuk organik lebih baik dibandingkan pupuk kimia, yang tak kalah penting adalah pupuk organik ramah bagi tanah dan tanaman sehingga hasil panen bisa maksimal baik secara kuantitas maupun kualitas.
"Trenggalek mendapatkan apresiasi positif dari pemerintah pusat karena menggalakkan penggunaan pupuk organik tidak hanya pada momen tertentu seperti saat ini Indonesia terancam krisis pangan karena adanya perang Ukraina tapi kita sudah berjalan sejak 2015 lalu," kata Novita ditemui di sela-sela pembagian POC di Lapangan Desa Wonoanti, Rabu (21/12/2022).
Kini, Pemkab Trenggalek akan lebih fokus pada pendampingan manajemen pupuk organik agar lebih fungsional dan lebih banyak petani yang menggunakannya.
Selain itu, pendampingan kepada petani agar bisa menghasilkan gabah yang berkualitas akan konsisten dilakukan termasuk memberikan kepastian adanya pembeli hasil panen petani Trenggalek.
Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan Trenggalek bisa terhindar dari ancaman krisis pangan dan bahkan bisa swasembada beras hingga bisa ekspor ke daerah lain.
Di tempat yang sama, Petugas Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Imam Nurhadi mengatakan penggunaan pupuk organik pada tanaman padi bisa menghasilkan beras yang sehat.
"Pupuk organik ini secara umum adalah pupuk pembenah tanah, sifat fisika tanah yang awalnya pejal dan ada beberapa unsur yang terikat karena penggunaan pupuk kimia bisa jadi bisa gembur terurai sehingga bisa terserap tanah," kata Imam.
Di sisi lain, sifat biologi tanah akan membaik, mikroorganisme akan terbentuk sehingga memberikan musuh alami kepada hama dan penyakit.
"Pupuk ini juga memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan yang kita sebut biomassa diolah menjadi pupuk organik, mulai dari buah mojo, hingga rumen kambing," pungkasnya
