Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Pengakuan Oknum Kiai Cabul di Lumajang, Lecehkan 3 Orang Santrinya yang Masih di Bawah Umur

Pengasuh salah satu ponpes di Lumajang berinisial FN mengakui telah melakukan pelecehan seksual

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Erwin Wicaksono
Kasipidum Kejari Lumajang, Mirzantio Erdinanda bicara soal kasus pencabulan 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, LUMAJANG - Pengasuh salah satu ponpes di Lumajang berinisial FN mengakui telah melakukan pelecehan seksual terhadap 3 orang santrinya yang masih di bawah umur.

Pengakuan tersebut diucapkannya saat persidangan putusan vonis.

"Terdakwa terbukti melakukan pelecehan terhadap santrinya. Sebagaimana yang disangkakan pada pasal 82 UU Perlindungan Anak. Korban terdapat 3 orang di bawah umur. Sebagian diakui, sebagian tidak. Tapi pada prinsipnya yang bersangkutan mengakui jika ada dan terjadi pelecehan seksual. Cuma kronologisnya ada yang berbeda," ujar Kasipidum Kejari Lumajang, Mirzantio Erdinanda ketika dikonfirmasi, Rabu (21/12/2022).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, heboh kabar kasus pengasuh ponpes di Lumajang diduga cabuli 3 santrinya terjadi pada Mei 2022.

Bahkan warga Kecamatan Kedungjajang, Lumajang, menggeruduk ponpes yang diasuh kiai tersebut.

Bahkan ada yang melempari rumah pengasuh ponpes berinisial FN dengan batu. Amukan massa ini mengakibatkan jendela kaca rumah FN pecah.

Banyaknya jumlah massa yang datang, membuat seluruh penghuni ponpes ketakutan.

Amukan warga dipicu oleh adanya tiga santri putri di Lumajang mengaku alami pelecehan seksual saat menimba ilmu di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Kedungjajang itu.

Tiga korban yang dilecehkan ini semuanya masih berusia di bawah umur. Mereka adalah L (16), S (14), dan I (13).

Dugaan perbuatan pelecehan seksual ini terjadi sekitar bulan Januari-Maret 2022. Hal tersebut mulai tercium setelah hari libur Lebaran berakhir, kabarnya salah seorang korban enggan kembali ke ponpes.
Sikap santri inilah yang menjadi awal mula dugaan kasus pelecehan seksual tersebut mencuat. Salah seorang korban melaporkan yang dialaminya kepada orang tuanya.

Kabarnya, FN mencabuli para korbannya bermula dari modus meminta pijat dengan iming-iming mendapat berkah.

Baca juga: Nasib Terkini Oknum Kiai Cabuli Santri di Lumajang, Bakal Lama Mendekam dalam Penjara?

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved