Berita Jatim
PPKM Dicabut, Pemprov Jatim Tegaskan Siap Hadapi Masa Transisi Pandemi ke Endemi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Jawa Timur siap menghadapi masa transisi setelah kebijakan PPKM dicabut
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Jawa Timur siap menghadapi masa transisi setelah Presiden Joko Widodo mencabut kebijakan PPKM.
Ia memastikan bahwa kondisi Covid-19 di Jatim sudah sangat terkendali dengan dilihat dari beberapa indikator epidemiologis. Mulai angka BOR, positivity rate maupun angka kematian.
“Jawa Timur Insya Allah sudah sangat siap dalam melepas PPKM ini, berdasarkan indikator epidemiologis seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur telah berhasil mempertahankan level 1 selama 6 bulan berturut turut," tegas Khofifah, Senin (2/1/2023).
Ia lalu menjabarkan bahwa positivity rate Jatim tercatat 2.18 persen sedangkan BOR tercatat 3.78 persen.
Angka-angka ini juga semuanya di bawah standar WHO, bahkan angka ini lebih baik dari rata-rata nasional.
Tidak hanya itu, kondisi kasus aktif covid-19 di Jawa Timur per kemarin tersisa 411 kasus dengan tambahan kasus harian 27 kasus.
Baca juga: Presiden Jokowi Umumkan PPKM Dicabut, Pakai Masker dan Bantuan Sosial Tetap Lanjut
Baca juga: Kini PPKM Dicabut, Vaksinasi Dosis Ketiga dan Keempat di Surabaya Masih Digeber
Lebih lanjut, ia berharap langkah pencabutan PPKM berdampak positif ke berbagai sektor, terutama ekonomi dan pendidikan. Dia berharap kondisi ekonomi Jawa Timur pada tahun 2023 lebih baik.
"Semoga dengan dihentikannya PPKM ini bisa mendorong, men-trigger ekonomi maupun pariwisata kita untuk tumbuh lebih baik dibanding tahun 2022," ujarnya.
Meskipun PPKM telah dihentikan, Khofifah tetap menganjurkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kasus tertentu, meski sifatnya anjuran, tidak lagi wajib. Khofifah juga mendorong booster tetap diperluas.
"Meskipun saat ini penggunaan masker tidak lagi wajib, kami tetap menyarankan untuk penggunaan masker pada kasus tertentu seperti ketika berkunjung ke rumah sakit, ketika sedang sakit atau ketika mengunjungi tempat dengan resiko tinggi," tegasnya.
Selain itu ia juga menyarankan masyarakat untuk lengkapi vaksinasi booster guna memberikan perlindungan yang sangat penting untuk mengawal transisi dari pandemi ke endemi ini
Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
![]() |
---|
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Cara Cek Pajak Kendaraan, Ada Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Jawa Timur hingga 31 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.