Koalisi Perubahan Masih Tarik Ulur, NasDem Jawa Timur Yakin Pembahasan Paslon Tak Akan Deadlock

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jalinan Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Demokrat dan PKS nampak masih tarik ulur untuk menentukan formulasi Capres/Cawapres 2024.

Sebab sekalipun komunikasi telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir, namun koalisi ini belum juga deklarasi dan menyodorkan pasangan figur. 

Setelah Partai NasDem mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal capres, diskusi ketiga parpol banyak berkutat pada siapa pendamping Anies nantinya.

Termasuk Partai Demokrat maupun PKS masing-masing menyodorkan usulan figur. Belum lama ini juga muncul isu potensi keretakan. 

Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jatim Vinsensius Awey memastikan jika intensitas komunikasi pada koalisi ini masih terjalin dengan baik.

Adapun proses yang belum juga menunjukkan hasil, disebut Awey sebagai dinamika untuk menyatukan pandangan anggota parpol koalisi. 

Baca juga: NasDem Jatim Harap Pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 Turut Dulang Kemenangan

Baca juga: Anies Baswedan Resmi Diusung Jadi Capres 2024, NasDem Jatim Sebut Sejalan dengan Aspirasi Kader

"Karena sebuah tujuan yang memuat lebih dari satu pikiran. Maka, penyelesaiannya tentu tidak semudah itu. Berangkat dari parpol yang berbeda platform dan kemudian harus disatukan dalam satu tujuan adalah pekerjaan yang tidaklah mudah untuk mempersatukan semua kepentingan itu," kata Awey, Jumat (13/1/2023). 

Ada beberapa faktor yang membuat deklarasi terus tertunda. Awey tak memungkiri, faktor kesepakatan formulasi pasangan yang akan diusung calon Pilpres 2024.

Disamping itu, ketiga parpol juga berpikir terkait momentum yang tepat. 

Sejumlah faktor itu terus dibahas dan dimatangkan. "Yang penting sampai sejauh ini komunikasi politik satu sama lain terus dibangun. Yang jelas semua akan indah pada waktunya," ujar Awey yang merupakan pengurus Bidang Media dan Komunikasi Publik. 

Mantan anggota DPRD Kota Surabaya itu meyakini, koalisi Perubahan bakal segera menunjukkan hasil dan tidak terjadi deadlock atau jalan buntu. Kendati menyatukan tiga kepentingan parpol anggota koalisi terus berproses. 

"Yang penting masing-masing telah punya tujuan yang sama adalah mengusung putra putri terbaik yang ada di republik ini untuk membawa Indonesia maju beberapa langkah lebih baik kedepan," tambahnya