Berita Madura
Ketemu Lelaki Berkopyah Tanya Alamat Rumah Kiai, Nenek Penjual Kerupuk di Pamekasan Malah Dirampok
Sungguh tragis modus perampokan yang menimpa Sriwarnindah (63), warga Jalan Jokotole GG II, No 2, Kelurahan Barurambat Kota, Kabupaten Pamekasan, Madu
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kuswanto FerdianĀ
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Sungguh tragis modus perampokan yang menimpa Sriwarnindah (63), warga Jalan Jokotole GG II, No 2, Kelurahan Barurambat Kota, Kabupaten Pamekasan, Madura, Selasa (24/1/2023) pagi ini.
Sejumlah perhiasan milik nenek penjual kerupuk keliling itu dirampok oleh tiga pelaku yang mengendarai mobil.
Pagi itu, mobil pelaku telah terparkir di depan pintu masuk sebelah barat Kantor Diskop UKM dan Naker Pamekasan menghadap ke arah timur.
Sriwarnindah menceritakan, sebelum sejumlah perhiasannya dirampok, sekitar pukul 05.20 WIB, ia jalan kaki keluar dari dalam rumahnya membawa dua kresek kerupuk putih.
Pagi itu, ia berniat mengantarkan kerupuk putih tersebut ke langganannya yang telah memesan seharga Rp 70 ribu.
Baca juga: Tangis Nenek di Pamekasan Dirampok, Dimasukkan ke Mobil Lalu Dibuang ke Jalan, Perhiasan Dijarah
Baca juga: Soal Kasus Perampokan Minimarket di Madiun, Polisi Terus Buru Para Pelakunya: Masih Dikejar
Rumah pelanggan yang membeli kerupuk dagangannya ini tak jauh dari rumahnya.
Saat Nenek Sri jalan kaki sampai di depan Kantor Diskop UKM dan Naker Pamekasan, ia dipanggil oleh lelaki tua memakai kopyah hitam dengan lilitan sorban di lehernya.
Lelaki tua itu bersama satu rekannya yang lain berpura - pura menanyakan kepada dirinya alamat rumah seorang Kiai.
"Saya awalnya ditanyakan, Ibu kenal dengan Kiai Nurul Hikmah? Saya jawab kalau Nurul Hikmah di sana pak masih jauh ke barat," kata Sriwarnindah saat ditemui TribunMadura.com di rumahnya, Selasa (24/1/2023).
Tak dinyana, usai menjawab pertanyaan lelaki tua bersorban itu, ia langsung didorong dan ditarik ke dalam mobil oleh lelaki tersebut bersama rekannya yang masih muda ini.
Baca juga: Siasat Pria di Jember Curi Mobil Milik PNS, Bermula dari Pamitan Masuk ke Kamar Mandi
Seingat Nenek Sri, saat berada di dalam mobil perampok itu, terdapat tiga lelaki.
Satu lelaki sebagai sopir, dua lelaki yang mengapit dirinya dari kanan dan kiri di tempat duduk mobil bagian tengah.
"Mobil sambil jalan, dua pelaku langsung membuka perhiasan emas saya dari sepanjang Jalan Jokotole hingga ke jalan dekat Balai Desa Tambung," ceritanya.
Awalnya, dua pelaku menarik lima gelang Nenek Sri di dalam mobil.
Saat hendak ditarik, Nenek Sri melawan sekuat tenaganya.
Namun dua pelaku tersebut berang dan memelintir tangan Nenek Sri hingga patah mengerang kesakitan.
Di waktu itu juga, dua pelaku tersebut berhasil menjarah lima gelang milik korban.
Sedangkan korban hanya bisa menyelematkan separuh gelangnya yang patah.
"Setelah gelang saya diambil, pelaku mengambil kalung. Saya berusaha untuk menahan dan memegang kalung itu supaya tidak dijarah," cerita Nenek Sri sembari menyeka air matanya.
Akibat menahan kalung yang ditarik pelaku di dalam mobil itu, sejumlah jari Nenek Sri luka lecet.
Bahkan mulut Nenek Sri sempat disumpal pakai kerudungnya oleh pelaku saat berteriak minta tolong di dalam mobil tersebut.
"Mulut saya di dalam mobil disumpal pakai kerudung, saya teriak minta tolong di dalam mobil, tolong pak saya dirampok. Namun percuma mereka lebih kuat," keluhnya.
Penuturan Nenek Sri, saat salah seorang pelaku yang memakai sorban itu hendak mengambil kalungnya, pelaku tersebut sembari membaca dedoa dihadapannya.
Praduga dia, mungkin pelaku tersebut akan menghipnotis dirinya di dalam mobil itu agar mudah mengambil sejumlah perhiasan miliknya.
Namun Nenek Sri berhasil berontak dan menendang pintu mobil yang membawa kabur dirinya dengan laju yang cepat.
Dalam mobil itu, Nenek Sri diancam akan dibunuh jika masih berontak dan berteriak.
"Pelaku mengancam, kalau saya teriak, mati kamu. Itu yang bilang pelaku yang pakai sorban dan yang pakai kopyah," ungkapnya.
"Waktu perhiasan saya mau diambil, saya tendang kaca mobilnya. Tapi paha saya dipegang sampai sakit semua," sambung dia.
"Saya bilang ke penjahat yang pakai sorban itu, percuma meskipun mau baca doa, Kiai tai kamu penjahat," cerita Nenek Sri menambahkan.
Nenek Sri waktu itu juga berniat menendang tubuh si sopir, namun pahanya terlebih dahulu dipelintir oleh dua pelaku tersebut sampai mengerang kesakitan.
"Niat saya biar laju mobilnya meliuk-liuk kalau tubuh sopir itu saya tendang," sesalnya.
Nenek Sri masih syok ketika mengingat peristiwa perampokan itu. Karena dirinya tak menyangka masih bisa hidup.
Sebab oleh dua pelaku tersebut, ia didorong dari dalam mobil dan dibuang di tengah jalan raya Desa Tambung, tepatnya di sebelah barat Kantor Balai Desa Tambung.
Beruntung Nenek Sri masih bisa mengingat plat nomor mobil yang dikendarai oleh tiga pelaku ini.
Seingat dia, mobil yang dikendarai pelaku tersebut berwarna Silver berplat nomor B 2673.
Mobil tersebut usai mendorong tubuh Nenek Sri di sebelah barat Kantor Balai Desa Tambung, langsung berbelok ke arah Jalan Raya Kabupaten Sumenep.
"Sepasang sandal yang saya pakai masih tertinggal di dalam mobil pelaku itu," ucapnya sembari sesenggukan.
Sementara, Sejumlah perhiasan emas milik Nenek Sri yang berhasil dijarah oleh pelaku di antaranya, lima gelang dengan berat sekitar 50 gram, kalung dengan berat sekitar 20 gram, dan cincin dengan berat sekitar 5 gram.
Nenek Sri telah melaporkan peristiwa perampokan yang menimpa dirinya ini ke Polres Pamekasan.
Ia berharap Polres Pamekasan segera menangkap pelaku
Didekati Malah Kabur, Pemotor Terjatuh Usai Sempat Keluarkan Sajam saat Dipepet Polisi di Bangkalan |
![]() |
---|
Masalah Sepele Jadi Motif Pembacokan di Stadion Gelora Bangkalan, Pelaku Tersinggung Diledek |
![]() |
---|
Cegah Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Forum Lalu Lintas Bangkalan Sepakati Bangun Pos dan Portal |
![]() |
---|
Akhir Nasib Maling di Sampang Gondol Motor Dinas BPKAD, Ditangkap Tanpa Perlawanan |
![]() |
---|
Dipanggil Malah Kabur, Pria di Sampang Ini Babak Belur Dihajar Warga Hingga Tak Sadarkan Diri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.