Berita Jatim
Golkar Jatim Pasang Target 17 Kursi di DPRD Jawa Timur, Mulai Matangkan Bacaleg Pemilu 2024
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur saat ini mulai menyusun bakal calon legislatif untuk Pemilu 2024 mendatang
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur saat ini mulai menyusun bakal calon legislatif untuk Pemilu 2024 mendatang sebagai bagian dari upaya pemenangan.
Dengan menargetkan bisa memperoleh hasil maksimal di DPRD Jatim, Partai Golkar berharap setiap dapil harus berbuah kursi.
Ketua DPD Partai Golkar Jatim M Sarmuji menjelaskan, penyusunan bacaleg itu telah mulai dilakukan. Seperti diketahui, sebagaimana tahapan Pemilu mulai April 2023 mendatang sudah memasuki masa pencalonan anggota legislatif di masing-masing tingkatan.
"Tentu saat ini pencalegan sudah mulai kami susun," kata Sarmuji saat ditemui di Kantor DPD Partai Golkar Jatim Jalan A Yani Surabaya, Minggu (29/1/2023).
Pada Pemilu 2019 lalu, Partai Golkar berhasil mengemas 13 kursi di DPRD Jatim dan berhak atas satu kursi pimpinan dewan yakni Wakil Ketua DPRD Jatim. Untuk Pemilu 2024 mendatang, Sarmuji mengatakan pihaknya menargetkan minimal bisa mengamankan 17 kursi di DPRD Jatim.
"Artinya target minimal bisa nambah 4 kursi," ujar Sarmuji yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.
Baca juga: Soal Rencana Kenaikan Biaya Haji, Golkar Jatim Nyatakan Penolakan: Ibadah Jangan Diberatkan
Untuk mewujudkan target tersebut, Golkar Jatim juga sudah mulai merancang strategi pemenangan. Termasuk daerah pemilihan atau dapil yang pada Pemilu 2019 lalu belum membuahkan kursi DPRD Jatim menjadi atensi.
Misalnya, dapil 10 yang meliputi daerah Mojokerto-Jombang.
"Insyaallah pada Pemilu 2024 bisa kita dapat. Tentu juga beberapa dapil lain yang kita identifikasi bisa nambah kursi juga sudah mulai kita petakan," tegasnya.
Selain mulai penyusunan bacaleg hingga strategi pemenangan, Sarmuji mengaku pihaknya juga mulai memperhitungkan sistem pemilu proporsional terbuka yang saat ini tengah uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK).
Sebab, jika nantinya MK mengabulkan Sistem Proporsional Tertutup maka bisa berimplikasi mengubah strategi partai politik. Sebagai informasi, pada sistem pemilu proporsional terbuka basis kekuatan politik lebih banyak bertumpu pada caleg.
Namun, dengan sistem proporsional tertutup kerja partai bakal berlipat ganda. Saat ini, uji materi UU Pemilu soal sistem pemilihan legislatif proporsional terbuka ditangani MK. "Kita berharap MK tetap mempertahankan sistem proporsional terbuka," ucap Sarmuji.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Apa Itu Pisang Cavendish? Bisa Buat Bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Kades Barno: Tidak Hanya Nagih |
![]() |
---|
Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
![]() |
---|
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.