Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Penyebab Kepsek di Tulungagung Meninggal saat Berhubungan Suami Istri dengan Guru SD, Seperti Tidur

Diketahui, si kepsek meninggal dunia mendadak saat ngamar bareng si guru SD di sebuah hotel di Trenggalek. Apa penyebabnya?

Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA
Terungkap kronologi kepsek di Tulungagung meninggal saat berhubungan suami istri dengan guru SD. 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Masyarakat Tulungagung dihebohkan dengan terbongkarnya hubungan terlarang seorang guru SD dan kepala sekolah atau kepsek.

Diketahui, si kepsek meninggal dunia mendadak saat ngamar bareng si guru SD di sebuah hotel di Trenggalek.

Belakangan terungkap kronologi si kepsek meninggal dunia saat berhubungan badan dengan guru SD.

Sebelumnya, heboh diberitakan seorang pria tewas di kamar sebuah hotel di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (24/1/2023).

Pria tersebut berinisial S (50) yang merupakan warga Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung.

Baca juga: Akhir Nasib Bu Guru Check In dengan Kades di Tahun Baru, Undurkan Diri seusai Digerebek Suami: Putus

Diketahui, S bersama seorang rekan perempuannya yaitu MSR (39) yang juga warga Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung.

Kaporles Trenggalek, AKBP Alith Alarino mengatakan saat mendapatkan laporan dari masyarakat, pihak kepolisian langsung menuju lokasi.

"Sempat diberikan nafas buatan namun tidak tertolong," kata Alith, Selasa (24/1/2023).

Alith mengatakan, baik S maupun rekannya merupakan ASN (aparatur sipil negara) Kabupaten Tulungagung.

"Yang pria PNS yang perempuan P3K salah satu instansi dinas di Tulungagung," lanjutnya.

Baca juga: Nasib Guru SD di Tulungagung Ngamar Bareng Kepsek yang Tewas Mendadak, Karma Setimpal dari Bupati

Dari tempat kejadian perkara (TKP) polisi mengamankan pakaian dari korban dan pelaku.

"Tidak ditemukan obat kuat di TKP," jelas Alith.

Alith menegaskan, baik pihak laki-laki maupun perempuan masing-masing sudah berkeluarga.

Hingga kini, Alith belum bisa memastikan penyebab utama tewasnya S, karena proses autopsi di RSUD dr Soedomo Trenggalek belum rampung.

Baca juga: ASN di Kediri Mendadak Muntah dan Pingsan Saat Kemudikan Mobil, Sempat Teriak Minta Tolong

Terungkap bahwa S dan MSR berangkat dari Besuki ke Kabupaten Trenggalek menggunakan mobil S pada Selasa (24/1/2023).

Berdasar penjelasan Polres Trenggalek, mereka tiba di hotel pada pukul 08.00 WIB.

Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Trenggalek, Iptu Hanik Setyo Budi mengatakan, baik S maupun MSR merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebuah OPD di Tulungagung.

"Saat di kamar tersebut, lebih kurang pukul 8.30 WIB, korban mengalami sesak nafas saat berhubungan badan, lalu tiba-tiba seperti tertidur tapi dibangunkan tidak bangun," ucap Hanik, Rabu (25/1/2023).

Seorang pria yang berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung tewas di Hotel Hayam Wuruk, Jalan Sukarno Hatta, Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Selasa (24/1/2023).
Seorang pria yang berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung tewas di Hotel Hayam Wuruk, Jalan Sukarno Hatta, Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Selasa (24/1/2023). (tribunjatim.com/sofyan arif candra)

Mengetahui hal tersebut, MSR meminta bantuan resepsionis lalu menghubungi Public Safety Center 119 (PSC 119).

"Begitu petugas medis datang, diupayakan bantuan rangsang jantung, dipompa ternyata sudah tidak ada denyut nadi," lanjutnya.

Korban lalu dilarikan ke RSUD dr Soedomo Trenggalek, di rumah sakit juga dilakukan pertolongan dengan rangsangan jantung. Namun korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

"Menurut keterangan (MSR), korban tidak meminum obat kuat. Di kamar hotel tersebut juga tidak kita temukan hal serupa," tambah Hanik.

Baca juga: Sakitnya Perasaan Pria di Gresik, Pergoki Istri Ngamar Bareng Pria Lain, Ending Berdarah-darah

Baru-baru ini terungkap bahwa MSR adalah ibu guru di SDN 2 Besuki.

Sedangkan si S adalah kepsek-nya.

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo meminta MSR tidak diperbolehkan mengajar dulu setelah kejadian di hotel tersebut.

Menurut Maryoto, dirinya sudah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk mengistirahatkan MSR sementara.

"Saya sudah perintahkan, mungkin aplikasi di lapangan belum sampai ke sana (berhenti mengajar sementara)," ungkap Bupati Maryoto, Senin (30/1/2023).

Baca juga: Ngamar Bareng Selingkuhan, Istri Syok Ketahuan Teman Suami, Nangis Didatangi Berujung Baku Hantam

Lanjut bupati, skorsing ini diberlakukan agar tidak menuai gejolak di masyarakat.

Apalagi pelanggarannya masuk kategori berat, sehingga harus ada sanksi.

Namun, kepastian sanksi ini akan diputuskan lewat kajian Bagian Hukum.

"Yang penting berhenti sementara dulu. Kalau tidak ada guru pengganti, kami carikan," sambung Maryoto.


 
MSR adalah guru dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Masa berlaku kontrak adalah dua tahun, dan akan dilakukan evaluasi untuk pertimbangan perpanjangan atau putus kontrak.

Saat ini, masa kerja MSR belum ada satu tahun, namun kini bisa terancam diputus di tengah jalan.

"Kalau memang aturannya mengharuskan putus kontrak, kami akan lakukan. Makanya perlu kajian lebih dulu," tegas Maryoto.

Meski demikian, Bupati Maryoto mengaku mengedepankan pembinaan.

Setidaknya MSR cukup diberikan sanksi administrasi, tidak sampai pemutusan kontrak.

Sebab, saat ini Kabupaten Tulungagung masih kesulitan memenuhi kebutuhan minimal tenaga guru.

Baca juga: Gadis Bongkar Perselingkuhan Pacar dan Ibunya Sendiri, Awalnya Girang Tahu Ibu Hamil, Dia Menangis

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved