Perluas Penggunaan Baja Ringan, KMB Agresif Hadir di Sejumlah Kota Besar Kedua di Jatim

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Handi Lestari

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Tren penggunaan rangka dari baja ringan terus meningkat.

Hal itu mendorong PT Kencana Maju Bersama (KMB), sebagai distributor produk rangka baja ringan dan pendukungnya, terus agresif melakukan penetrasi pasar.

"Selain itu kami juga melakukan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya penggunaan rangka baja ringan yang telah sesuai standarisasi dengan produk yang sudah berlabel SNI (Standard Nasional Indonesia)," kata Susanto, Direktur PT KMB, Selasa (31/1/2023).

Penetrasi dan edukasi pasar mereka lakukan dengan hadir di kota-kota besar kedua di Jawa Timur (Jatim).

Baca juga: Dukung Pembangunan IKN, KMB Siap Pasok Produk Baja Ringan Ber-SNI

Salah satunya di  Kota Probolinggo, dengan hadir dalam kegiatan pencatatan Musium Rekor Indonesia (MURI) kegiatan pembuatan meja lipat dari bahan baja ringan siswa SMK terbanyak.

Dalam kegiatan itu, KMB memberikan support berupa produk bahan baku untuk membuat meja lipat dari bahan baja ringan yang telah sesuai SNI.

Menurut Susanto, di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), ada bidang jurusan bangunan.

Baca juga: Krakatau Steel Luncurkan Produk Baja Ringan Hasil Kolaborasi dengan Pabrik di Mojokerto

"Mereka inilah yang bisa menjadi aplikator-aplikator dalam hal penggunaan rangka baja ringan. Mereka bisa dilatih untuk memahami rangka baja ringan yang sesuai SNI kemudian aplikasinya. Bisa untuk rangka bangunan, meja, dan sejenisnya," jelas Susanto.

Dalam kegiatan pencatatan MURI, KMB bekerjasama dengan Himpunan Aplikator Indonesia (HAPI) Jawa Timur untuk rangka baja ringan dan Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo.

Ketua DPP HAPI, Mochamad Soleh, mengatakan, dalam kegiatan ini ada sekitar 1.026 siswa SMK yang menghasilkan 100 unit meja dari bahan rangka baja ringan.

"Selain tercatat di MURI, harapannya mereka bisa menjadi aplikator rangka baja ringan yang sudah terampil dan juga tersertifikasi. Sehingga begitu lulus sekolah, mereka siap di dunia kerja," jelas Soleh.

Apalagi sebelum tampil dalam pencatatan MURI, mereka selama satu minggu mendapatkan pelatihan lebih dahulu terkait rangka baja ringan dan aplikasinya.

Dimulai sejak Selasa (24/1/2023) dan kemudian ditampilkan aplikasinya lewat kegiatan yang juga dihadiri oleh Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin tersebut.

Setelah pencatatan MURI tersebut, 1.026 siswa SMK yang terlibat juga mendapatkan sertifikat yang diserahkan secara simbolis kepada perwakilan siswa oleh Soleh.