Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Probolinggo

Kabar Tawuran SMAN 3 vs SMKN 4 Probolinggo Bikin Siswa Cemas, Orang Tua Berduyun-duyun Jemput Anak

Lewat sambungan telepon, Rizki mengabarkan jika sejumlah siswa SMAN 3 Probolinggo dan SMKN 4 Kota Probolinggo berselisih.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/DANENDRA KUSUMA
Sejumlah orangtua berduyun-duyun datang ke SMAN 3 Probolinggo untuk menjemput anaknya. Hal ini menyusul adanya kabar perselisihan antara siswa SMAN 3 Probolinggo dengan SMKN 4 Kota Probolinggo, Jumat (3/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Ponsel milik Mukad (38) warga Desa Sepuh Gembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, mendadak berdering tatkala dirinya tengah bersantai di rumah selepas kerja. 

Mukad lantas merogoh saku untuk mengecek ponselnya. 

Setelah dicek, rupanya, dia mendapat panggilan telepon dari sang anak, Muhammad Rizki (15).

Baca juga: Dipakai Bermeraan Pasangan Remaja, Kursi di Jalan Ijen Kota Malang Kembali Disegel 

Dia sontak merasa heran, sebab tak biasanya Rizki menelepon Mukad saat jam pelajaran sekolah. 

Rizki menimba ilmu di SMAN 3 Probolinggo dan duduk di bangku kelas X. 

Mukad pun menerima panggilan telepon dari buah hatinya itu.

Baca juga: Kuli Bangunan di Probolinggo Dikeroyok 4 Temannya seusai Pesta Miras, Dipicu Masalah Sepele

"Lewat sambungan telepon, Rizki mengabarkan jika sejumlah siswa SMAN 3 Probolinggo dan SMKN 4 Kota Probolinggo berselisih. Isu yang beredar bakal ada tawuran. Rizki meminta saya untuk menjemputnya saat pulang sekolah," katanya, Jumat (3/2/2023). 

Mendengar informasi tersebut, Mukad dirundung kekhawatiran.

Setelah panggilan telepon dengan sang anak berakhir, Mukad bergegas menuju SMAN 3 Probolinggo, Jalan Jeruk, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, untuk menjemput anaknya mengendarai motor. 

Baca juga: Pasutri Di Probolinggo Kompak Bobol Kantor Jasa Ekspedisi, Pelaku Beraksi saat Malam Hari

Di sepanjang perjalanan, pikiran Mukad terus-menerus tak tenang. 

"Namanya juga anak. Saya tentu cemas ada hal buruk terjadi kepadanya. Setibanya di sekolah, saya langsung izin ke guru untuk menjemputnya. Tiap sekolah, Rizki berangkat dan pulang mengendarai motor sendiri. Sehingga saya mengawalnya hingga sampai rumah," ungkapnya. 

Kepala SMAN 3 Probolinggo, Khoirul Anam menyebut pihaknya mendapatkan kabar akan ada pencegatan atau penyerangan siswanya oleh siswa sekolah lain. 

Isu penyerangan itu rencananya bakal dilangsungkan pada pukul 14.00 WIB, hari ini. 

Walhasil, dia melakukan langkah antisipasi untuk meminimalisir pertemuan antar siswa, baik di depan sekolah atau di tengah jalan.

Pasalnya, hal ini berpotensi memantik terjadinya tawuran.

"Kami meminta para siswa menelepon orangtua untuk menjemput di sekolah saat pulang. Kami juga menghubungi personel Polsek Wonoasih," paparnya. 

Berdasar pantauan Tribunjatim.com, tampak orangtua siswa berbondong-bondong mendatangi SMAN 3 Probolinggo guna menjemput anaknya. 

Sedangkan di pagar sekolah, para guru memastikan para siswa pulang didampingi orangtua. 

Beberapa siswa yang memaksa pulang tanpa didampingi orangtua, diminta mundur dan bertahan di sekolah. 

Sejumlah personel polisi dan TNI juga terlihat berjaga di sekitar dan dalam SMAN 3 Probolinggo

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 4 Probolinggo, Sawal Sugiharso saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon belum bisa memberikan penjelasan mengenai persoalan ini.

Dirinya berdalih masih sibuk rapat. 

"Maaf, saya masih ada rapat," pungkasnya. 

Hingga kini pemicu perselisihan antara sejumlah siswa SMAN 3 Probolinggo dan SMKN 4 Kota Probolinggo masih didalami polisi.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved