Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menu Diet

Mengenal Intermittent Fasting, Berat Badan Turun dengan Menu Diet Puasa, Tak Sembarang Orang Bisa

Diet intermittent fasting ini dikatakan ampuh membuat berat badan turun. Tapi, tidak semua orang bisa, loh! Simak ketentuannya!

Editor: Olga Mardianita
Freepik.com
Ilustrasi jam berpuasa dalam diet intermittent fasting (IF). 

Metode ini dapat diulang sesuai keinginan, atau dilakukan sekali atau dua kali seminggu.

Perlu waktu beberapa hari untuk mengetahui mana jendela makan dan puasa yang tepat, apalagi jika kita aktif bergerak atau bangun pagi hari dalam kondisi lapar.
Namun menurut Taylor, sebagian besar kalori sebaiknya dikonsumsi sebelum petang. "Orang cenderung memilih lebih banyak makanan padat kalori dan rendah nutrisi di malam hari."
"Metode ini juga memberikan gula darah kesempatan untuk kembali normal saat individu lebih aktif bergerak, sebelum berhenti untuk tidur," katanya.
2. Metode dua kali seminggu (metode 5:2)
Pendekatan ini berfokus pada pembatasan kalori di angka 500 kalori selama dua hari dalam seminggu.
Selama lima hari lainnya, kita menjaga pola makan yang sehat dan normal.
Ketika memasuki dua hari puasa, kita hanya mengonsumsi 200 kalori dan 300 kalori.
Fokus utama kita adalah makanan berserat tinggi dan berprotein tinggi untuk membantu tubuh kenyang dan menjaga kalori tetap rendah.
Kita dapat memilih dua hari puasa dengan jeda satu hari, seperti hari Selasa dan Kamis atau Rabu dan Jumat.
Pastikan kita mengonsumsi jumlah makanan yang sama seperti saat kita tidak puasa.
3. Alternate day fasting
Metode ketiga adalah mengubah atau memodifikasi puasa setiap hari.
Contohnya, kita membatasi kalori di hari puasa hingga 500 kalori atau sekitar 25 persen dari asupan kalori normal.
Pada hari di mana kita tidak sedang berpuasa, kita dapat kembali menerapkan diet yang sehat dan teratur.
Namun menariknya, satu temuan studi menunjukkan individu yang mengikuti pola ini selama enam bulan secara signifikan meningkatkan kadar kolesterol LDL (atau kolesterol jahat) setelah enam bulan berhenti diet.
4. Puasa 24 jam
Metode ini melibatkan puasa penuh selama 24 jam yang biasanya hanya dilakukan sekali atau dua kali dalam seminggu.
Kebanyakan orang berpuasa dari waktu sarapan hingga sarapan, atau waktu makan siang hingga makan siang keesokan harinya.
Namun metode ini berisiko menimbulkan efek samping seperti kelelahan, sakit kepala, mudah marah, lapar dan kekurangan energi.
Jika mengikuti metode ini, kita harus kembali ke pola makan normal dan sehat ketika sedang tidak berpuasa.
---

Artikel ini telah ditayangkan di Kompas.com: artikel 1, 2.

Berita Jatim dan menu diet lainnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved