Berita Lamongan
Curiga Dengar Suara Tak Wajar, Pekerja di Lamongan Syok Lihat Sesuatu Masuk ke Mesin Pengolah Jagung
Seorang pekerja di perusahaan pengolahan jagung ditemukan meninggal dengan cara yang mengenaskan, Senin (13/2/2023) sore.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Seorang pekerja di perusahaan pengolahan jagung ditemukan meninggal dengan cara yang mengenaskan, Senin (13/2/2023) sore.
Insiden yang terjadi pada pukul 17.00 WIB itu membuat kaget para pekerja yang mendapati jasad korban, Fajar Muharram (30) masuk dalam mesin conveyor.
Sebelum kejadian, seorang saksi, Ilham Jihad Utama (27) sesama pekerja di PT Esa Sarwa Guna Adinata di Desa Telogorento Kecamatan Brondong saat istirahat di dust room sekitar pukul 16.54 WIB melihat korban keluar dari ruang office menuju ke ruang conveyor sendirian.
Korban saat menuju ruang conveyor sambil membawa wadah sampel untuk mengembalikan sampel quality.
Saat itu saksi mengetahui mesin conveyor mati. "Saat korban menuju ruang conveyor mesin sudah dalam keadaan mati," kata Ilham saat memberikan kesaksian pada polisi, Senin (13/2/2023).
Baca juga: Warga di Banyuwangi Syok Pria Celana Berlumur Darah Keluar Sawah, Kondisi Organ Sensitif Mengenaskan
Baca juga: Kecelakaan Maut di Gresik, Nyalip Lewat Marka Garis Tak Putus, Pekerja asal Lamongan Dihantam Truk
Kemudian pada pukul 17.00 WIB, operator menyalakan conveyor kembali untuk proses cooling atau cleaning.
Namun saksi Ilham mendengar suara mesin ada yang ganjil tidak seperti biasanya. Ia mendengar suara mesin cukup keras dan tidak wajar
Penasaran, saksi Ilham langsung mengecek conveyor. Dan saksi terhentak kaget saat melihat tubuh korban masuk ke dalam mesin conveyor.
Saksi ilham kemudian langsung bergegas mematikan mesin. Namun korban warga Desa Brengkok Kecamatan Brondong tersebut didapati sudah dalam keadaan meninggal.
Insiden ini oleh saksi dilaporkan petugas keamanan (Satpam) perusahaan yakni, Khoirunnaim (35).
Baca juga: Nasib Tragis Bocah Terpeleset saat Mandi Bersama, Sang Ayah Gagal Menolong, Ending Tewas Tenggelam?
Kejadian berlanjut dilaporkan ke Polsek Brondong. Kapolsek Brondong, AKP M. Lukman Hadi didampingi Kanit Reskrim, Bripka Dadang, anggota Aipda Saputro, Bripka Dani dan serta anggota Koramil Serda Rofi'i ke TKP untuk mengevakuasi korban.
"Anggota Sat Reskrim masih melakukan penyelidikan terkait insiden kecelakaan kerja yang mengakibatkan seorang pekerja meninggal, " kata Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro kepada Tribun Jatim Network, Senin (13/2/2023) malam.
Petugas malam ini masih memintai keterangan sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban yang masuk dalam mesin itu.
Apakah ada unsur kelalaian atau penyebab lain. Semua masih dalam penanganan
Baca juga: Menginap di Rumah Adik, Kakek di Tuban Pamit Cari Kerja, Tiba-tiba Ditemukan Tewas di Tebing Tegalan
Baca juga: Pria di Mojokerto Meninggal Mendadak saat Kendarai Motor, Diduga karena Serangan Jantung
Pekerja di Mojokerto Tewas Terjatuh dari Bangunan Tiga Lantai
Kecelakaan kerja juga pernah terjadi di Mojokerto. Seorang pekerja bangunan tewas terjatuh dari ketinggian sekitar 11 meter saat memasang rangka atap galvalum, Selasa (1/2/2022).
Korban saat itu memasang galvalum pada bangunan rumah lantai tiga di Desa/ Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.
Korban bernama Achmad Safari (35) warga Desa Terik, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo tersebut meninggal seketika di lokasi kejadian.
Kapolsek Pungging AKP Margo Sukwandi menjelaskan berdasarkan keterangan saksi saat itu korban bersama dua rekan kerjanya memasang rangka atap Galvalum di bangunan rumah lantai tiga milik Surono.
Diduga korban terpeleset saat memasang sambungan Galvalum hingga terjatuh dari ketinggian kurang lebih 11 meter.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Gresik, Nyalip Lewat Marka Garis Tak Putus, Pekerja asal Lamongan Dihantam Truk
Tubuh korban terhempas dengan bagian kepala terlebih dulu membentur lantai dasar hingga meninggal seketika di lokasi kejadian.
"Saat melakukan pengerjaan tersebut korban terpeleset hingga jatuh ke lantai dasar yang mengakibatkan korban meninggal di TKP karena mengalami luka parah di kepala," ungkapnya, Selasa (1/2/2022).
Menurut dia, pihaknya melakukan olah TKP di lokasi kejadian perkara untuk memastikan penyebab kecelakaan kerja yang menewaskan pekerja bangunan tersebut.
Polisi mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit Pusdik Brimob Bhayangkara Watukosek guna dilakukan visum.
"Kami masih menyelidiki terkait penyebab laka kerja ini namun saat melakukan pekerjaan tersebut korban tidak menggunakan alat-alat keselamatan kerja seperti helm, sarung tangan, sabuk pengikat badan dan tali pengaman," pungkasnya.
Baca juga: Pilu, Pekerja Migran Indonesia Taiwan Asal Magetan Meninggal, Sempat Keguguran dan Kehabisan Darah
Pekerja di Tuban tewas tertarik gergaji rajam
Tragedi pekerja tewas tertarik gergaji rajam menghebohkan warga Tuban. Ya, kasus kecelakaan kerja di Tuban ini menyita perhatian.
Pasalnya, kondisi pekerja di Tuban yang kena gergaji rajam itu mengenaskan. Peristiwa ini terjadi di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Seorang pekerja tambang batu kapur di wilayah tersebut tewas seusai terkena gergaji rajam yang digunakan untuk memotong batu kapur, Senin (14/12/2020).
Pria yang diketahui bernama Kasmin (48), warga setempat itu meregang nyawa di lahan tambang milik Munir, sekitar pukul 11.00 WIB.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Yoan Septi Hendri mengatakan, saat itu korban sedang menggergaji batu kapur menggunakan gergaji rajam.
Menurut keterangan para saksi di lokasi, bahwa sesaat sebelum korban terkena gergaji, korban berusaha membersihkan kerikil yang menghambat putaran gergaji.
Dalam waktu bersamaan kaus korban yang dipergunakan untuk menutup kepalanya dari sinar matahari menyangkut ke karet pemutar, yang menghubungkan dinamo dengan gergaji.
"Korban seketika itu juga ikut tertarik dan membentur ke gergaji rajam yang masih dalam kondisi berputar," ujar Yoan dikonfirmasi.
Baca juga: Tragedi Wanita Diam-diam Masuk Rumah Sule, Nathalie Holscher Ngamuk, Si Wanita Klarifikasi: Bohong
Dijelaskannya, kedua yang saksi Yudi (35) dan Suyanto (40) berusaha menolong korban, namun korban sudah meninggal dunia seketika.
Akhirnya saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Semanding.
"Korban meninggal dunia dengan menderita luka terbuka atau terbelah pada bagian dada hingga perut," pungkasnya.
Kecelakaan di tempat kerja memang sering terjadi.
Banyak pekerja yang meregang nyawa karena kecelakaan di tempat kerja.
Seperti peristiwa yang juga terjadi di Malang, Jawa Timur ini.
Sebuah lift di sebuah proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang terjatuh, Selasa (8/9/2020) lalu.
Akibat kejadian itu empat pekerja proyek tewas.
Sedangkan enam lainnya mengalami luka berat.
Baca juga: Nasib Rumah Tangga Pernikahan Viral Didatangi Mantan, Kini Goyah, Suami Ngenes: Abis Harga Diri Saya
Menurut pengakuan petugas keamanan di sekitar lokasi, ada suara keras sebelum peristiwa itu diketahui.
Koordinator Keamanan RSI Unisma Budi Santoso memaparkan, saat itu waktu menunjukkan pukul 12.30 WIB.
Budi tengah bertugas menjaga keamanan di bagian depan RSI Unisma.
Tiba-tiba ia mendengar suara keras mengagetkan.
"Tahu-tahu dari arah belakang RSI Unisma, terdengar suara keras yang menggetarkan. Ternyata asal suara tersebut berasal dari pihak proyek," kata dia.
Diduga, suara itu adalah suara lift yang terjatuh dari lantai empat yang memiliki ketinggian sekitar 20 meter.
Lift diperkirakan terjatuh karena tali sling putus.
Namun dirinya belum mengetahui detail kronologi insiden itu.
Ada 4 korban tewas dalam kejadian itu.
Mereka adalah pekerja proyek pembangunan rumah sakit.
Para korban tewas itu yakni :
1). Rutman Priyono, warga Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
2). Subekti, warga Dusun Begawan, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang
3). Kasianto, warga Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang
4). Agus Pratama, warga Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Sedangkan enam orang lainnya mengalami luka berat.
Baca juga: Aksi Kebut-kebutan Motor Gede di Jalan Tunjungan Viral di Instagram, Polisi Pastikan Video Lama
Menyusul insiden tersebut, polisi melakukan pemeriksaan.
Sat Reskrim Polresta Malang Kota segera terjun untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.
Polisi telah meminta keterangan beberapa orang saksi, termasuk pengawas proyek.
"Untuk indikasi human error atau lainnya masih belum tahu, tapi kami akan mintai keterangan dari beberapa saksi, termasuk saksi dari pengawas proyek," kata dia.
Tekan Sebaran PMK, 13 Pasar Hewan Tingkat Desa Ditutup, Bupati Lamongan: Susul 2 Pasar Hewan Besar |
![]() |
---|
Segini Santunan KPU Lamongan pada 5 Petugas Adhoc Meninggal dan Kecelakaan Saat Tugas Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Kecelakaan di Lamongan, Truk Trailer Tabrak Median Jalan, Sopir Diduga Kurang Konsentrasi |
![]() |
---|
Dua Pasar Hewan di Lamongan Masih Ditutup, PD Pasar Tunggu Hasil Evaluasi selama 14 Hari |
![]() |
---|
Cinta Ditolak Bogem Berbicara, Pelajar di Lamongan Tega Habisi Teman Wanita di Warkop, Fakta Terkuak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.