Harga Minyak Goreng di Surabaya di Atas HET, Pemkot Gelontor 23.904 Liter Minyakita di Operasi Pasar

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Harga minyak goreng di Surabaya masih cukup tinggi, Senin (13/2/2023).

Untuk menstabilkan harga minyak goreng, Pemkot Surabaya menggelar operasi pasar dengan menjual minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET), Rp 14 ribu per liter. 

Mengutip data harga minyak goreng di pasar se-Surabaya, rata-rata masih di kisaran Rp 16 ribu per kilogram.

Bahkan, pekan lalu pedagang di Pasar Wonokromo sempat menjual dengan harga Rp 17 ribu per kilogram. 

Mengantisipasi hal ini, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya menggelar operasi pasar minyak goreng di delapan pasar.

Dilakukan sejak pekan lalu, Dinkopdag menyiapkan 23.904 liter Minyakita. 

Kepala Bidang Distribusi Perdagangan, Dinkopdag Kota Surabaya, Devie Afrianto mengatakan, harga minyak goreng di operasi pasar tersebut sesuai HET.

"Kalau untuk kemasan Minyakita, tidak boleh lebih dari Rp 14.000," kata Devie Afrianto di Surabaya, Senin (13/2/2023). 

Dalam operasi pasar tersebut, distributor menjual ke pedagang seharga Rp 12.600 per liter.

"Minyakita wajib HET, kecuali untuk minyak goreng yang premium," katanya. 

Dalam operasi tersebut, pemkot juga berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk memastikan harga sesuai HET.

Baca juga: Distributor di Trenggalek Kehabisan Stok MinyaKita, Harga Minyak Goreng Merek Lain Justru Turun

"Kalau Minyakita dijual di atas HET ya dilaporkan,” jelasnya.

Pekan lalu, operasi pasar minyak goreng digelar di delapan pasar tradisional. Yakni, Pasar Wonokromo, Pasar Tambak Rejo, Pasar Pucang, Pasar Genteng Baru, dan lainnya. 

Pekan ini, yakni 16 dan 24 Februari 2023, operasi pasar akan kembali menyasar masyarakat.