Berita Jatim
Pengamat Ungkap Kemungkinan Pilihan Khofifah di Pemilu 2024, Sebut Jebakan, Cawapres atau Gubernur?
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat ini makin santer dikaitkan dengan Pilrpres 2024.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat ini makin santer dikaitkan dengan Pilrpres 2024.
Bahkan mantan Menteri Sosial di era Jokowi periode pertama ini disebut-sebut menjadi sosok kandidat cawapres potensial di antara para kandidat Capres.
Perempuan yang pernah menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Presiden Gus Dur ini selalu didorong agar menjadi pendamping cawapres.
Selain bakal mendapat luberan dukungan warga Jatim dan NU, soso Khofifah memang menjadi sosok perempuan molek dalam Pilpres.
Namun pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menyebut bahwa santernya banyak pihak yang menginginkan Khofifah maju dalam Cawapres hanya jebakan.
"Jebakan Batman. Harus hati-hati," kata Surokim, Senin (13/2023).
Baca juga: Soal Peleburan KIB dan KKIR di Pilpres 2024, Pakar Sebut Hal yang Mengejutkan: Butuh Waktu
Bahkan peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) ini menyarankan agar gubernur perempuan pertama di Jatim itu tidak kepincut Pilpres 2024.
Dalam pandangan Surokim, kontestasi Pilpres untuk Khofifah akan penuh liku tajam.
"Medannya sepertinya tak cukup ramah untuk Bu Khofifah. Semua ingin mengandengnya bak gadis idaman desa yang antri meminangnya. Namun, harap berhati-hati tak semua pinangan itu tulus dan membahagiakan," ucap Dekan FISIP Universitas Trunojoyo Madura ini.
Kembali Surokim menyaranakn dan lebih baik perempuan berusia 57 tahun itu fokus di sisa masa pengabdian di Jatim. Kemudian kembali runningl Pilgub jatim 2024.
Kalau iku kontestasi Pilgub lagi, gubernur yang dilantik 2019 itu medan yang dilalui dalam perebutan gubernur itu mungkin akan jauh lebih ramah.
Medannya juga akrab bagi Khofifah untuk menuntaskan pengabdian di Jatim.
Surokim menyebutkan bahwa jika tingkat kepuasan kinerja kepala daerah atau incumbent di atas 70 persen itu modalnya sudah menjanjikan.
Medan dan jalannya juga akan lebih lempeng saat maju Pilgub lagi.
Surokim yakin dengan bekal tersebut Medan dan jalurnya terlalu terjal dan bisa lebih mudah.
Meskipun politik kontestasi selalu ada variabel nonteknis dan konteks yang memengaruhi secara makro, tetapi secara matematika politik biasanya lehih mudah jalannya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Apa Itu Pisang Cavendish? Bisa Buat Bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Kades Barno: Tidak Hanya Nagih |
![]() |
---|
Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
![]() |
---|
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.