Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Video Asusila Siswi SMP Durasi 38 Menit yang Viral Bukan Direkam di Sekolah, Nasib Pemeran Terungkap

Video asusila siswi SMP durasi 38 menit yang viral bukan direkam di sekolah, begini nasib pemerannya.

Penulis: Alga | Editor: Januar
Tribun Medan
Ilustrasi video asusila siswi SMP durasi 38 menit yang viral 

TRIBUNJATIM.COM - Sebuah video asusila antara siswi SMP dan siswa SMA berdurasi 38 menit viral di internet.

Kini pihak Dinas Pendidikan (Disdik) membantah kabar yang menyebut jika video direkam di sekolah.

Ternyata video tersebut diketahui adalah kejadian lama pada bulan November 2022 lalu.

Namun video baru disebar dan menjadi konsumsi publik, beberapa hari lalu.

Baca juga: Nasib Dua Pelajar Terekam Video Asusila di Tebingtinggi, Kacabdis Kuak Fakta Lain, Bahas Keluarga

Melansir Tribun Medan, beredar rekaman video berdurasi 38 menit yang memperlihatkan dua orang pelajar tanpa busana.

Tak pelak video tersebut seketika menggemparkan masyarakat Kota Tebingtinggi.

Dalam video tersebut, tampak ada dua orang siswa yang memperagakan hubungan suami istri.

Diketahui wanita dalam pemeran video tersebut merupakan siswi kelas tiga SMP.

Sementara pemeran pria dalam video tersebut merupakan siswa kelas tiga SMA.

Keduanya diketahui merupakan siswa satu sekolah yang ada di Kota Tebingtinggi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi, Idham Khaliq Daulay pun mengatakan, ia tidak mengetahui persis masalah tersebut.

Katanya, kasus tersebut telah ditangani oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sei Rampah.

"Saya kurang tahu, karena itu kan SMA, jadi coba ditanya saja kepada Kacabdis Sei Rampah," kata Idham, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Orang Tua Syok Buka Chat WA di Ponsel Siswi SD, Ada Ajakan Video Call Nakal, Grup Mengerikan Terkuak

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sei Rampah, M Syahfii membenarkan kejadian tersebut.

"Iya benar ada dan memang yang ada dalam video itu merupakan pelajar di Kota Tebingtinggi," ujar Syahfii.

Syahfii mengatakan, video itu disebarkan dan kemudian menjadi konsumsi publik.

"Iya jadi ada yang menyebarkan, sehingga menjadi konsumsi orang lain," tutup Syahfii.

Tindakan asusila oleh kedua pelajar ini juga diketahui dilakukan keduanya di luar lingkungan sekolah.

Buntut hebohnya video asusila pelajar, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sei Rampah, M Syahfii pun telah memanggil pihak sekolah dan keluarga pelaku.

"Tadi sudah kita panggil pihak pihak terkait, termasuk dari pihak sekolah, keluarga keduanya, dan juga dari LPAI Kota Tebingtinggi, untuk membahas hal tersebut," ujar Syahfii pada Jumat (10/2/2023).

"Itu video sudah sejak tahun November tahun."

"Keduanya pelajar yang satu siswi SMP kelas tiga dan SMA kelas tiga di sekolah yang sama di Kota Tebingtinggi."

"Namun video itu tersebar," ujarnya.

ILUSTRASI Berita video mesum di Bali yang viral diperankan siswa SMA dan adik kelas.
ILUSTRASI video asusila antar pelajar (TribunWow.com)

Sebelumnya kasus tersebut telah diselesaikan oleh pihak sekolah.

Syahfii mengatakan, sekolah telah mempertemukan kedua keluarga pemeran dalam video syur tersebut yang telah sepakat berdamai.

"Sebenarnya itu sudah berdamai kedua keluarganya. Dan sudah bersedia untuk tanggung jawab satu sama lain."

"Cuma beberapa hari lalu video itu tersebar lagi," ujarnya.

Adanya video tak senonoh yang diperankan kedua pelajar itu pun sangat disesalkan oleh Syahfii.

Menurutnya tindakan tersebut merupakan kenakalan remaja yang tidak layak untuk dicontoh.

"Saya sudah sampaikan tadi agar sekolah dapat mencegah perilaku serupa."

"Dan nanti hari Senin kita akan ke sekolah untuk kembali melakukan peninjauan."

"Dan kami meminta juga agar video itu tidak disebarkan karena akan ada hukum yang menjerat pelaku penyebar," tutupnya.

Nasib dua orang remaja yang terekam di video viral di Bukittinggi sejak (9/2/2023).
Nasib dua orang remaja yang terekam di video viral di Bukittinggi sejak (9/2/2023). (Tribun-Medan.com)

Syafii pun telah menggelar pertemuan dengan pihak sekolah pada Senin (13/2/2023). 

Pertemuan ini turut dihadiri Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi, dan Kepala Sekolah tempat kedua siswa/i belajar.

Syafii menegaskan, pertemuan ini sekaligus sosialisasi untuk mencegah kenakalan remaja di kalangan pelajar yang kerap terjadi. 

"Tadi kami lakukan sosialisasi untuk memberi tahu, dan mencegah hal-hal negatif yang terjadi di kalangan remaja dan pelajar," ujarnya, Senin (13/2/2023). 

Syafii mengatakan, selain Dinas Pendidikan, pihak sekolah juga mengajak LPAI sebagai lembaga yang konsen perjuangkan hak anak untuk memberikan sosialisasi. 

Katanya kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut beredarnya video syur yang dilakukan dua pelajar sekolah. 

"Kalau soal itu kita sudah dapat informasinya, karena itu kemarin langsung kita panggil guru dan LPAI serta orang tuanya murid itu," katanya.

"Dan pada hari ini kita lakukan sosialisasi agar generasi kita, anak-anak kita, terhindar dari kenakalan remaja," tuturnya. 

Belajar dari kasus tersebut, Syafii meminta agar pihak sekolah mengawasi kegiatan siswa di luar jam sekolah. 

Termasuk merangkul orang tua agar mengawasi anak anaknya usai jam belajar. 

"Tadi kita minta agar peran sekolah aktif mengawasi anak anaknya apalagi saat pulang sekolah."

"Supaya mengerti batasan-batasannya dan jangan lagi seperti terjadi lagi," tutupnya. 

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved