Berita Viral
Penjelasan Camat di Tangerang soal Heboh Ritual Warga Sembah Kuburan Kosong, Ungkap Nasib ‘Abah Ali’
Belakangan heboh ritual warga di Cisoka Tangerang yang menyembah dan memuja kuburan kosong, pak camat ungkap nasib Abah Ali.
Penulis: Ignatia | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Ramai di media sosial video dan foto ritual tak biasa yang dilakukan warga di daerah Kabupaten Tangerang, Banten.
Warga Kabupaten Tangerang Banten dihebohkan dengan kemunculan kelompok yang diduga aliran sesat di kawasan Kecamatan Cisoka, tepatnya di Kampung Cibuluh, Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.
Sebuah aktivitas tak biasa dilakukan di daerah tersebut oleh sebagian warga dengan pemimpin ritual bernama Abah Ali.
Warga menyebut sebagian besar orang yang terlibat dalam video menjalani aliran sesat.
Di lokasi itu, ada kegiatan yang menyimpang dari beberapa orang yang tergabung dalam sekte pimpinan Aliyudin.
Warga melakukan kegiatan ritual memuja kuburan kosong yang dibangun di dalam rumah sang pimpinan aliran.
Aksi aliran sesat terekam dalam sebuah video yang menyebar dan viral di media sosial.
Dalam foto dan video yang tersebar, para warga tampak di samping kanan dan kiri sebuah punden mirip kuburan dari batu bata merah.
Bangunan dari batu-batu yang bertumpuk itu tampak ditambahkan dengan nisan di bagian atas.
Baca juga: Sosok Pimpinan Yayasan Diduga Aliran Sesat di Gowa, MUI Kumpulkan Bukti, ini Larangan Bab Kesucian
Kemudian, sebagian warga tampak terlihat mengelilingi kuburan yang sengaja dibuat itu.
Bahkan, ada seorang anak kecil yang terlihat ikut nimbrung dalam video, dan tengah tertidur.
Sementara itu, di sampingnya ada orang dewasa yang diduga kuat sosok orang tuanya.
Setelah pemandangan ini viral di media sosial, akhirnya camat daerah bersangkutan mengungkap klarifikasi.

Dalam video berdurasi kurang dari 10 detik itu menunjukkan ada beberapa orang duduk mengelilingi beberapa kuburan kosong yang disusun dari batu.
Mereka melantunkan kata-kata yang diduga sebagai kalimat pemujaan.
Camat Cisoka akhirnya mengungkap bahwa ritual tersebut, serta pimpinan diduga aliran sesat itu langsung dimintai keterangan dan didatangi rumahnya.
Camat Cisoka, Encep Sahayati tidak menampik kabar tersebut.
Baca juga: Lord Rangga Meninggal karena Penyakit Lama Kambuh? Kehidupan Asli Eks Petinggi Sunda Empire Terkuak
Pihaknya pun konon sudah membongkar makam palsu dan kosong itu.
Encep dan jajarannya juga mengungkap kini telah mengetahui siapa dalang di balik ritual yang tak sesuai agama tersebut.
"Kami ketahui dari video yang beredar, dimana yang melakukan itu atas nama Abah Ali," kata Encep saat dikonfirmasi, Rabu (15/2/2023), seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar.ID.
"Kita langsung lakukan klarifikasi," lanjutnya.
Baca juga: Arti Kata Freak di Kamus Bahasa Inggris Kini Viral di Medsos, Plesatannya Jadi Bahasa Gaul Anak Muda
Agar tidak meresahkan warga sekitar, pembongkaran makam palsu itu dilakukan pada Selasa (14/2/2023) kemarin.
Pembongkaran juga melibatkan Abah Ali.
Dari hasil pembongkaran, makam tersebut dipastikan palsu, dan kosong.
Camat juga mengungkap bagaimana nasib Abah Ali yang menjadi pimpinan aktivitas ganjil yang kemudian heboh di media sosial itu.
Menurut Encep dan jajarannya, Abah Ali kini sudah langsung dibawa untuk berkonsultasi dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) terdekat.
"Makamnya kosong, dan saat ini yang bersangkutan dalam pengawasan muspika dan MUI," pungkas Encep.

Pada awal Januari lalu, juga sempat viral aliran sesat yang ada di Gowa, Sulawesi.
Awalnya di media sosial sedang ramai sorotan adanya aliran sesat yang berkembang di Gowa.
Beredar informasi tentang aliran Bab Kesucian di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diduga sesat, Selasa (2/1/2023)
Aliran itu diduga sesat lantaran melarang pengikutnya memakan ikan dan daging.
Bahkan beredar informasi juga bahwa tidak dianjurkan salat.
Informasi tersebut beredar luas di jagat maya atau media sosial seperti Instagram.
Dugaan aliran sesat itu dalam naungan sebuah Yayasan bernama Nur Mutiara Makrifatullah.
Diduga aliran sesat itu bernama Bab Kesucian.
Baca juga: Nasib Artis Dulu Pernah Terjerumus Aliran Sesat & Rela Makan Makanan Jin, Kini Bersyukur Telah Bebas
Lokasinya di Kampung Butta Ejayya, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa
Menanggapi hal tersebut, Ketua MUI Gowa, KH Abu Bakar Paka membenarkan informasi yang beredar itu.
Dia mengatakan saat ini pihaknya masih mengumpulkan informasi tentang hal tersebut.
Pihak MUI hingga kini masih kumpulkan bukti yang jelas terkait dugaan sesatnya ajaran di yayasan tersebut.

Pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, Wayang Hadi Kesumo (48) angkat bicara soal tudingan ajarannya yang diduga aliran sesat.
Sosok Hadi akhirnya diketahui asal usulnya.
Hadi merantau ke Gowa sejak 2011.
Berselang beberapa waktu, ia pun mendirikan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah pada 2019.
Lokasinya di Kampung Butta Ejayya, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.
Baca juga: Sosok Pemimpin Hakekok Aliran Sesat, Ajak Mandi Pengikut Lalu Masuk Hutan, Jejak Ayah Diungkap Warfa
Saat ditanya terkait aliran di yayasannya yang sesat, Hadi membantah.
Dia mengaku, pihak MUI Sulsel tidak pernah klarifikasi dan berkoordinasi dengannya.
Apalagi, setelah viral di dunia maya tentang aliran yang diajarkan Hadi diduga sesat.
"Yang mengviralkan itu, saya baca dari (komentar) MUI Sulsel, nah, mereka dari pihak MUI tidak pernah klarifikasi, tidak pernah datang menanyakan," ujarnya saat ditemui, Selasa (1/1/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari TribunGowa.com.
Ia juga menyayangkan orang yang mengambil foto tanpa izin lalu menulis kata-kata dugaan sesat.
Baca juga: Lagu Suga BTS Diprotes Muat Pidato Jim Jones Pemimpin Aliran Sesat, Big Hit Entertainment Minta Maaf
"Bagaimana mengatakan sesat, hanya mengambil gambar, mengambil foto, lalu menuliskan kata-kata sesat tanpa klarifikasi, tanpa bertanya, itu kan sepihak," katanya.
"Apabila saya sesat seharusnyakan dibimbing, kalau melihat yang salah, bukan menyalahkan, memperbaiki yang salah bukan dengan cara yang salah. Apalagi mengambil gambar tanpa izin, memposting di media sosial, meletakkan kata-kata sesat itu bagaimana," sambungnya.
Ia mengaku merasa dirugikan tentang tudingan yang menyebar luas di dunia maya.
Apalagi menurutnya, Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah memiliki surat dari Kemenkumham.
"Saya sebagai yang dibicarakan di media sosial itu merasa dirugikan, mencemarkan nama baik Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah. Padahal yayasan kami memiliki surat keputusan Kemenkumham," ujar pria asal Solo ini.
"Jadi bukan bodong, kalau memang kami ini sesat, seharusnya diadakan pembinaan, bagaimana yang di luar sana yang lebih sesat lagi, kenapa itu tidak dibimbing atau dikasih pembinaan," lanjutnya.
Dia membantah soal tudingan melarang salat.
Begitupun dengan pelarangan atau mengharamkan memakan daging dan ikan.
Hadi pun menanyakan bukti dirinya sesat. Begitu pula dengan tentang mengharamkan makan daging dan ikan.
"Itu tidak benar sama sekali (pelarangan salat). Mana buktinya itu saya mengatakan sedemikian, itu kan tuduhan yang tidak berdasar, tidak valid. Berbicara itu harus ada datanya," jelasnya.
Baca juga: Kronologi Totok Santoso Hadiningrat Pemimpin Keraton Agung Sejagat Ditangkap, Bukan Aliran Sesat
Dia mengatakan, Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah hanya mendidik anak-anak.
Di yayasan tersebut, kata dia, mengajarkan tentang agama, mengenal agama, mengajarkan yang bersih-bersih dan pola hidup sehat.
"Bukan mengajarkan agama, sudah banyak yang tahu itu tentang agama, sudah banyak yang sudah mengajarkan norma-norma agama. Yang saya tidak berhak mengajarkan agama kalau mau belajar sembahyang ya di masjid. Itu tidak benar sama sekali," tutur Hadi.
Berita seputar aliran sesat lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Tangerang
aliran sesat
Kecamatan Cisoka
Abah Ali
sekte pimpinan Aliyudin
ritual memuja kuburan kosong
aliran sesat di Gowa
Bab Kesucian
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
heboh ritual warga sembah kuburan kosong
Pamit Interview Kerja, Nazwa Aliya Lulusan SMK Berakhir Tewas di Kamboja, Ibu Pingsan |
![]() |
---|
Alasan Film Merah Putih: One For All Bertahan di Bioskop tapi Sepi dari Penonton |
![]() |
---|
Di Tengah Duka Kehilangan Ayahnya, Komandan Paskibra Emban Tugas Kibarkan Bendera, Warga Terharu |
![]() |
---|
Penyebab Karnaval HUT RI Berubah Jadi Tawuran, Kompol Iwan: Pada Ikut-ikutan |
![]() |
---|
Tangis Kevin Tinggalkan Jenazah Ayah karena Tugas Jadi Komandan Paskibraka, Anggota DPRD Terharu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.