Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Pengakuan Senior yang Tewaskan Mahasiswa Poltekpel Surabaya, Seperti Dejavu: Yang Penting Terasa

(19) ditetapkan sebagai tersangka atas kasus Muhammad Rio Ferdinan Anwar mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya, meninggal dalam kondisi tak wajar

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Tony Hermawan
AJP mengungkap taruna yang terlibat kasus Muhammad Rio Ferdinan Anwar mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya, meninggal dalam kondisi tak wajar di dalam asrama 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - AJP (19) ditetapkan sebagai tersangka atas kasus Muhammad Rio Ferdinan Anwar mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya, meninggal dalam kondisi tak wajar di dalam asrama.

AJP kini mendekam di ruang tahanan Mapolrestabes Surabaya.

Tak mau sendirian ditahan, AJP mulai berani menyebut kalau ada tiga taruna terlibat dalam kasus tersebut.

Tiga taruna itu ialah DF, KN, SN. Peran DF disebut sebagai dalang lantaran orang yang menyuruh AJP menghajar Rio. Sedangkan, KN dan SN menyaksikan AJP memukuli Rio di dalam toilet hingga tewas.

Kronologi bermula ketika AJP mengetahui kalau tidak membawa perlengkapan berupa buku saku saat hendak mengikuti apel.

Rio yang saat itu berada di ruang makan, diajak AJP ke toilet. Dalihnya, untuk ditegur.

DF, KN, dan SN ternyata mengikuti AJP masuk ke dalam toilet bersama Rio.

Di sana DF lalu menyuruh AJP untuk menghajar Rio.

AJP saat itu seperti merasa dejavu.

Ia teringat dulu pernah diperlakukan seperti itu di dalam toilet oleh seniornya.

Baca juga: Anak Punk Tersangka Penganiayaan Pengamen di Tulungagung Dikenal Baik: Gak Pelit

"DF bilang, pisan ae pokok keroso (satu aja yang penting terasa). Akhirnya saya tiba-tiba mukul," ungkapnya.

Keterangan AJP menjadi bukti kalau budaya-budaya perpolocoan senior di dunia pendidikan masih lestari.

Catatan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) empat dosa besar dunia pendidikan sepanjang tahun 2022. Di antaranya kekerasan seksual, bullying, kekerasan fisik, intoleran.

Rio menambah daftar panjang korban kasus kekerasan di dunia pendidikan. Polisi saat ini tengah memperdalam siapa-siapa saja yang terlibat. Sebanyak 21 orang telah diperiksa.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved