Ledakan Keras di Blitar
SOSOK 1 Keluarga Tewas Imbas Ledakan Petasan di Blitar, Kondisi Mengenaskan, Warga Trauma: Bergetar
Polisi sudah menemukan tubuh empat korban meninggal dunia dalam peristiwa ledakan di Blitar tersebut pada Senin (20/2/2023). Warga ikut trauma.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa ledakan dahsyat di rumah warga Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Minggu (19/2/2023) sekitar pukul 22.30 WIB menewaskan satu keluarga.
Terkuak sosok satu keluarga itu dan kondisi mereka kini.
Diketahui sebelumnya, ledakan yang terjadi diduga berasal dari bahan petasan yang disimpan di rumah keluarga tersebut.
Polisi sudah menemukan tubuh empat korban meninggal dunia dalam peristiwa ledakan tersebut pada Senin (20/2/2023).
Keempat korban meninggal dunia dalam peristiwa ledakan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, yang terjadi pada Minggu (19/2/2023) malam, itu masih satu keluarga, yaitu, bapak, dua anak, dan satu keponakan.
Keempat korban, yaitu, Darman (63), Aripin, Widodo, dan Wawa. Aripin dan Widodo merupakan anak dari Darman.
Sedang Wawa, adalah keponakan Darman.
"Korban meninggal dunia sudah kami temukan dan teridentifikasi, jumlahnya ada empat orang yang meninggal dunia. Mereka masih satu keluarga, bapak, dua anak dan satu keponakan," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono, Senin (20/2/2023).
Baca juga: Penyebab Sebenarnya Ledakan di Blitar, 25 Rumah Warga Sampai Rusak, Pemilik Potongan Tubuh Diketahui
Korban Darman ditemukan pertama kali pada Minggu (19/2/2023) malam.
Kondisi tubuh Darman masih utuh dan ditemukan di bawah reruntuhan bangunan rumah.
Sedang tiga korban lainnya baru ditemukan pada Senin (20/2/2023).
Kondisi tubuh ketiga korban sudah tidak utuh saat ditemukan.
Potongan tubuh ketiga korban lainnya ditemukan tersebar jarak sekitar 100-150 meter dari titik pusat ledakan.
"Satu korban yang kondisi tubuhnya utuh diduga berada di teras rumah saat terjadi ledakan. Sedang tiga korban lain yang tubuhnya ditemukan tidak utuh diduga berada di dalam rumah," ujarnya.
Baca juga: Lagi Tidur, Warga Blitar Syok Dengar Suara Dentuman, Seketika Trauma: Saya Kira Gunung Kelud Meletus
Petugas Pos SAR Trenggalek, Eko Nurhasim, yang ikut melakukan evakuasi korban di lokasi mengatakan petugas menemukan potongan tubuh sebanyak empat kepala dalam peristiwa ledakan tersebut.
Satu tubuh korban dalam kondisi utuh dan tiga korban lainnya ditemukan potongan tubuh bagian dada ke atas.
"Satu korban tubuhnya utuh dan tiga korban kondisinya potongan dada ke atas," katanya.
Petugas juga menemukan satu potongan tubuh bagian pinggul, satu potongan tubuh bagian tulang dada, dan satu potongan jari telapak tangan kiri.
Potongan tubuh korban rata-rata ditemukan radius sekitar 100 meter sampai 150 meter dari titik pusat ledakan.
"Ada lagi kami temukan hati dan paru di atap rumah. Potongan tubuh korban terlempar rata-rata sejauh 100 meter sampai 150 meter dari titik ledakan," ujarnya.
Sementara itu, warga lain ikut trauma akibat peristiwa ini.
Jumali, warga yang tinggal di samping rumah Darman mengaku masih trauma.
Rumah Jumali berjarak sekitar 50 meter di sebelah barat rumah Darman.
Saat peristiwa terjadi, Jumali bersama istri dan anaknya yang masih balita sudah tidur.
Jumali terbangun dari tidur bersamaan munculnya dentuman keras dari dekat rumahnya.
"Saya kira Gunung Kelud meletus. Sebab, setelah terdengar ledakan keras, dari atap rumah berjatuhan material," kata Jumali.
Baca juga: Kesaksian Warga Saat Detik-detik Ledakan Keras di Blitar, Dikira Petir, Genteng Rontok Dinding Retak
Kepala Jumali juga sempat terkena reruntuhan material genteng dari atap rumahnya.
Kepala Jumali harus diplester karena terluka.
Sedang istri dan anaknya tidak mengalami luka.
"Saya bersama istri dan anak langsung keluar rumah. Ternyata di luar sudah banyak warga. Mereka juga minta tolong karena atap rumahnya rontok," ujarnya.
Jumali beserta istri mengaku masih trauma dengan peristiwa itu.
Kaki dan jantungnya seperti bergetar ketika mengingat peristiwa ledakan di dekat rumahnya.
"Masih trauma. Kondisi genteng atap rumah saya rontok," katanya.
Baca juga: Tim Jihandak Polda Jatim Sisir Lokasi Pusat Ledakan di Blitar, BPBD Buka Posko Pengaduan
Warga lain yang rumahnya juga ikut rusak, Reza Rendra Gautama, juga masih trauma dengan peristiwa ledakan di dekat rumahnya.
Reza bersama istri dan anaknya juga sudah tidur saat terjadi peristiwa ledakan.
Ia langsung terjaga setelah mendengar suara ledakan keras dari dekat rumahnya.
"Setelah muncul suara ledakan keras, tiba-tiba ada material dari atap rumah yang berjatuhan. Saya kira terjadi gempa," ujarnya.
Yayuk, warga yang rumahnya di samping sebelah timur lokasi ledakan mengatakan suara ledakan sangat keras.
Yayuk belum tidur saat peristiwa ledakan terjadi.
Ia bersama suami dan anaknya masih melihat televisi.
"Suaranya sangat keras. Setelah suara ledakan langsung muncul suara krotok-krotok ternyata material dari atap rumah berjatuhan. Alhamdulillah keluarga tidak ada yang terluka, tapi saya masih trauma," katanya.
Kondisi kerusakan rumah Yayuk juga lumayan parah, terutama di bagian belakang.
Genteng atap rumah Yayuk rontok, dindingnya retak-retak, dan pintunya lepas.
Baca juga: Ledakan Keras di Blitar, Satu Orang Tewas dan Dua Orang Masih dalam Pencarian, Balita Luka-luka
Berita ledakan keras di Blitar lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Kecamatan Ponggok
Blitar
ledakan
petasan
ledakan keras di Blitar
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
sosok keluarga tewas kena ledakan petasan
berita viral terkini
Tiga Anggota Sindikat Penjualan Bahan Petasan Diciduk Polda Jatim, Terkuak Kode 'Bubuk Ajaib' |
![]() |
---|
Peran DPO Tersangka Kasus Ledakan Petasan di Blitar, Diduga Jadi Penyuruh dan Penyuplai Bahan Baku |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Kasus Ledakan Petasan di Ponggok Blitar, Polisi Tetapkan 5 Tersangka, 1 DPO |
![]() |
---|
Masih Banyak Warga ke Lokasi Ledakan Bahan Petasan di Blitar, Uang Sumbangan Terkumpul Rp 104 Juta |
![]() |
---|
Hasil Penyidikan Ledakan di Blitar, Polisi Sebut Tidak Ada Bukti Mengarah ke Aktivitas Terorisme |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.