Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Habiskan Dana Rp 4 M, Jembatan Gantung Cokromenggalan-Cekok Ponorogo Rampung Dibangun

Habiskan dana Rp 4 miliar, Jembatan Gantung Cokromenggalan-Cekok Ponorogo diresmikan, diyakini membuat ekonomi semakin lancar.

Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Pramita Kusumaningrum
Anggota Komisi V DPR RI, Sri Wahyuni resmikan jembatan gantung Cokromenggalan menuju Cekok Ponorogo, Selasa (21/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Akses Kelurahan Cokromenggalan, Kecamatan Ponorogo menuju Desa Cekok, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, kini lebih dekat, karena jembatan gantung yang menghubungkan antarkecamatan ini telah jadi.

Jembatan dengan panjang 42 meter itu menghabiskan dana Rp 4 miliar.

Dibangun mulai Juli 2022 dan selesai pada Desember 2022 lalu, jembatan ini diyakini membuat ekonomi semakin lancar. Karena warga setempat tidak perlu memutar.

Jembatan ini dibawa karena aspirasi dari Sri Wahyuni sebagai anggota Komisi V DPR RI.

Politikus Partai NasDem ini meresmikan jembatan gantung itu pada Selasa (21/2/2023).

“Memang waktunya cukup singkat ya. Juli mulai dibangun dan Desember selesai. Ini baru sempat meresmikan,” ujar Yuni, sapaan akrab Sri Wahyuni, Selasa (21/2/2023).

Dia menjelaskan, setelah meninjau jembatan gantung, dia mengatakan, bangunan itu kokoh. Pun jembatan tidak bergoyang jika yang ada di atas jembatan tidak melebihi batas.

Dia berharap jembatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Yuni mengaku, sebelum mewujudkan aspirasi, pihaknya sudah melakukan berbagai survei.

“Ini merupakan jembatan gantung ketiga yang saya bawa sebagai aspriasi. Yang pertama itu jembatan gantung di Desa Glinggang tahun 2020, jembatan di Desa Kapuran 2021 dan ini (Cokromenggalan menuju Cekok),” jelasnya.

Tahun 2023 nanti, urai dia, akan membangun satu jembatan gantung lagi. Adalah jembatan gantung yang menghubungkan Desa Wonodadi menuju Desa Gedangan, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo.

“Memang setahun hanya diberi program satu titik jembatan gantung setiap tahun. Ya akhirnya gantian. Mana yang penting,” terang Yuni.

Baca juga: Jembatan Darurat Karangsengon Ponorogo Baru Jadi Sehari, Pondasinya Kini Ambrol, Kondisi Terkuak

Sementara Perwakilan Kementerian PUPR, Nanang Sibro Muclis mengatakan, jembatan gantung ini bentangnya 42 meter bertipe rigid. Kemudian dilelangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).

“Totalnya nilai jembatan yang dibangun itu Rp 8 miliar di 3 titik. Angka untuk jembatan gantung Cokromenggalan ini adalah Rp 3 miliar lebih hampir Rp 4 miliar,” urainya.

Untuk pembangunannya menghabiskan waktu 173 hari. Mulai Juli 2022 sampai Desember 2022.

Kesulitannya adalah lokasi jembatan pada posisi kedung (cekungan).

“Di sini lokasi kedung, ada perubahan gambar, kalau pas di kedung lebih riskan. Sehingga dipilih ke badan sungai,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved