Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ledakan Keras di Blitar

Polda Jatim Buru Pelaku Peracikan Petasan dan Penjual Bahan Peledak, Sudah 80 Tersangka Ditangkap

Polda Jatim terus memburu pelaku peracikan petasan dan penjual bahan peledak, sejak tahun lalu sudah 80 tersangka ditangkap.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Samsul Hadi
Kondisi satu rumah warga Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang diduga menjadi sumber ledakan, rata dengan tanah, Minggu (19/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penindakan penyalahgunaan mercon, petasan, dan bahan peledak terus dilakukan oleh Ditreskrimsus Polda Jatim beserta satreskrim masing-masing polres jajaran. 

Berdasarkan data yang dilansir oleh Bidang Humas Polda Jatim, kurun waktu 2022-2023, ada 80 orang tersangka yang telah dikenai sanksi pidana karena menyediakan, menjual, dan meracik bahan peledak untuk digunakan sebagai petasan ataupun keperluan lainnya yang berpotensi mengancam keselamatan dan kesehatan masyarakat. 

Puluhan tersangka tersebut diamankan oleh anggota Kepolisian Daerah Jatim dari 59 laporan masyarakat, dan 59 tempat kejadian perkara (TKP) di seluruh Jatim. 

Dari temuan tersebut, petugas berhasil menyita sejumlah barang bukti beberapa jenis bahan peledak sebagai bahan utama petasan. 

Yakni, 596 kg bubuk mesiu atau serbuk potasium dalam kemasan wadah 18 karung, 37.854 biji petasan siap ledak, 31 unit alat sumbu bahan petasan, dan 1.176 selongsong wadah petasan.

Kemudian 7,5 kg serbuk arang, 24.343 biji mercon 'slengdorr', 115 kg baking powder, serta 11 unit bom ikan (bondet). 

Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, pihaknya bakal menindak tegas warga yang menjual bahan baku peledak petasan, termasuk warga yang kedapatan meracik bahan peledak untuk petasan. 

Hal tersebut menyusul adanya insiden ledakan keras di Blitar yang diduga dari bahan pembuat petasan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Ponggok, Blitar, Jatim, Minggu (19/2/2023) sekitar pukul 22.30 WIB, hingga membuat empat orang tewas, dan 25 rumah warga rusak. 

Selain itu, penindakan tegas tersebut, juga dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat jelang bulan Ramadan pada pertengahan Maret 2023 mendatang. 

"Kita akan lakukan itu (penindakan tegas). Apalagi menjelang bulan puasa dan puasa tadi," ujarnya saat ditemui awak media di Balai Pertemuan, Jalan Embong Malang, Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya, Senin (20/2/2023). 

Kini, pihaknya telah mengerahkan Tim Jihandak Brimob Polda Jatim untuk melakukan pengecekan area tempat kejadian perkara, mengantisipasi adanya benda peledak yang berpotensi mengalami ledakan susulan, akibat adanya gesekan benda-benda. 

Baca juga: Kesaksian Warga Saat Detik-detik Ledakan Keras di Blitar, Dikira Petir, Genteng Rontok Dinding Retak

Selain itu, lanjut Toni, pihaknya juga mengerahkan dua tim khusus Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim untuk meneliti bahan peledak dan kondisi jasad korban, dalam insiden tersebut. 

Dua tim khusus dengan total delapan orang penyidik untuk meneliti insiden tersebut, di antaranya, sebagai berikut.

Tim pertama, Tim Bahan Peledak (Handak) Bidang Labfor Polda Jatim sedang mengindentifikasi bahan kimia yang ditemukan di TKP.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved