Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ledakan Keras di Blitar

Polda Jatim Buru Pelaku Peracikan Petasan dan Penjual Bahan Peledak, Sudah 80 Tersangka Ditangkap

Polda Jatim terus memburu pelaku peracikan petasan dan penjual bahan peledak, sejak tahun lalu sudah 80 tersangka ditangkap.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Samsul Hadi
Kondisi satu rumah warga Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang diduga menjadi sumber ledakan, rata dengan tanah, Minggu (19/2/2023). 

Sedangkan tim kedua, Tim DNA Bidang Labfor Polda Jatim membantu tim DVI untuk identifikasi korban dari potongan tubuh yang ditemukan. 

"Masih dalam proses penyelidikan. Lagi dipastikan lagi, karena lagi proses penyelidikan. Untuk ledakan yang cukup besar, perlu ada pendalaman lagi untuk itu," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo mengimbau masyarakat agar tidak lagi membuat ataupun meracik bahan petasan secara manual untuk kepentingan apapun, karena sangat berbahaya dan dapat menimbulkan korban. 

Entah itu untuk kepentingan mencari hewan buruan, mencari ikan di perairan laut atau sungai, dengan bahan peledak yang lazim disebut bondet.

Baca juga: Petugas Temukan Potongan Tubuh Manusia di Sekitar Sumber Ledakan Keras di Blitar, Polisi: 4 Orang

Apalagi hanya untuk kepentingan sekadar hiburan dalam memperingati momen perayaan tertentu.

Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya insiden ledakan yang sangat mungkin terjadi di tengah proses peracikannya. 

Oleh karena bahan petasan atau bondet walaupun termasuk kategori berdaya ledak rendah (low explosive), namun sangat sensitif terhadap getaran, gesekan (friksi), tekanan, sumber panas dan lain-lain, sehingga sangat mudah meledak dan menimbulkan korban jiwa.

Seperti insiden ledakan hebat yang diduga berasal dari bahan pembuatan petasan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jatim, Minggu (19/2/2023).

"Penyalahgunaan bahan petasan ini memang perlu diantisipasi menjelang bulan puasa, agar insiden serupa di Blitar tidak terulang," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (20/2/2023). 

Oleh karena itu, Kombes Pol Sodiq menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Kesatuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) di masing-masing polres, dan polresta kawasan Jatim, untuk mengedukasi dan mengimbau masyarakat. 

Selain itu, masing-masing Polres dan Polresta dapat melakukan upaya hukum secara tegas, seperti memberikan sanksi pidana bagi pihak-pihak yang kedapatan secara sengaja menyimpan bahan peledak petasan skala besar, dan meraciknya untuk kepentingan komersil. 

"Tentu masing-masing Polres dan Polresta bisa memanfaatkan fungsi reskrimnya untuk menindak tegas secara hukum pihak-pihak yang secara sengaja menyimpan dan memproduksi bahan peledak petasan tersebut," katanya. 

Sebelumnya, polisi sudah menemukan tubuh empat korban tewas dalam peristiwa ledakan keras di Blitar, Senin (20/2/2023).

Tim Jihandak Polda Jatim menyisir lokasi pusat ledakan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Senin (20/2/2023).
Tim Jihandak Polda Jatim menyisir lokasi pusat ledakan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Senin (20/2/2023). (Tribun Jatim Network/Samsul Hadi)

Keempat korban tewas dalam peristiwa ledakan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok itu masih dalam satu keluarga, yaitu bapak, dua anak, dan seorang keponakan.

Keempat korban, yaitu Darman (63), Aripin, Widodo, dan Wawa. Aripin dan Widodo merupakan anak dari Darman. Sedangkan Wawa, adalah keponakan Darman.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved