Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Jalan Kabupaten Dikepung Banjir, Santri di Lamongan Lakukan Cara Tak Biasa untuk Menuntut Ilmu

Banjir luapan sungai Bengawan Njero di Lamongan merendam jalan poros kabupaten Sukodadi-Karanggeneng, tidak hanya ada di Banjarmadu.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Hanif Manshuri
Para santri saat berebut masuk kendaraan yang disiagakan pengurus Ponpes Matholiul Anwar, Kamis (23/2/2023) 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Mashuri


TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Banjir luapan sungai Bengawan Njero di Lamongan merendam jalan poros kabupaten Sukodadi-Karanggeneng, tidak hanya ada di Banjarmadu.

Genangan juga di Sungelebak, tepat depan Pondok Pesantren Matholiul Anwar yang mengganggu para santri saat hendak berangkat ke ponpes.

Tak ingin, para santrinya kesulitan berangkat maupun pulang sekolah, pengurus Ponpes mengupayakan dengan menyediakan kendaraan untuk antar jemput santri.

Pondok Pesantren Matholiul Anwar yang ada di Dusun Simo, Desa Sungelebak, Kecamatan Karanggeneng ini menyediakan kendaraan untuk antar jemput santrinya.

Ada 2 unit armada yang disediakan oleh pondok untuk mengantar-jemput untuk melewati jalan yang terendam banjir hingga ke kompleks ponpes yang berdiri juga sekolah Tsanawiyah/ SMP, Aliyah, SMK.

" Kami menyediakan 2 unit armada untuk para siswa yang sekolah di pondok, yaitu Elf long dan bus mini," kata salah seorang pengasuh Ponpes Matholiul Anwar, Saifullah Abid kepada Surya.co.id Kamis (23/2/2023).

Abid yang juga Sekretaris DPC PKB Lamongan menambahkan, agar tak ada siswanya yang menjadi korban karena terjatuh, kini pihak sekolah telah menyediakan kendaraan khusus.

Menurut Gus Abid, kendaraan ini digunakan sebagai moda transportasi antar jemput siswa di sekolahnya agar lebih aman saat melintasi banjir.

"Untuk anak-anak, kita sediakan armada antar jemput dari wilayah selatan tepatnya di depan masjid Desa Banjarmadu ke pondok, begitu juga saat pulang, karena jalur sepeda motor sudah sangat tidak dimungkinkan,” ungkapnya.

Antar jemput siswa ini, menurut Gus Abid yang juga ketua Yayasan PP Matholiul Anwar ini, dimulai sejak Rabu (22/2/2023) kemarin dan akan dilakukan hingga jalan sudah tidak kebanjiran.

Setiap kali antar jemput, satu kendaraan bisa 3 kali PP dari lokasi penjemputan ke lokasi pondok. Upaya antar jemput ini diberikan kepada semua siswa yang bersekolah di pondok yang rumahnya dari arah selatan pondok dan harus menerjang banjir ketika berangkat atau pulang sekolah.

Baca juga: Banjir di Gresik, Kendaraan Besar Diminta Putar Balik Hindari Menganti, Simpang Tiga Morowudi Macet

"Sekali antar jemput, satu kendaraan bisa 3 kali PP, dan ini untuk semua siswa yang bersekolah di pondok mulai dari MTs/SMP/MA/SMK, " katanya.

Ditambahkan, upaya antar jemput untuk mengurangi kekhawatiran orangtua siswa. .

Ia belum bisa mematikan sampai kapan sarana kendaraan antar jemput akan disiagakan. Prinsipnya, jika banjir sudah surut, pengadaan kendaraan akan ditarik.

Ada banyak siswa dan guru yang terjatuh selama banjir melanda jalan antarkecamatan ini. Dalam catatan Ubaidillah, setidaknya ada sebanyak 4 siswa dan 1 guru yang terjatuh di jalan yang kebanjiran tersebut.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved