Berita Trenggalek
Ular King Cobra 2 Meter Masuk Rumah Warga Trenggalek, Sembunyi di Bawah Sofa Ruang Tamu
Petugas pemadam kebakaran (Damkar) mengevakuasi seekor ular king cobra dari rumah warga Gandusari Trenggalek.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Petugas pemadam kebakaran (Damkar) mengevakuasi seekor ular king cobra dari rumah warga RT 11 RW 05, Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Selasa (14/3/2023) malam.
Ular tersebut berhasil dievakuasi dari rumah Martini, tepatnya berada di bawah sofa di ruang tamu rumah tersebut.
Plt Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi mengatakan evakuasi ular king cobra sepanjang dua meter tersebut berawal dari laporan warga.
"Setelah menerima informasi, pukul 20.17 WIB empat personil menyiapkan peralatan dan langsung menuju lokasi aduan ular berada," kata Triadi, Rabu (15/3/2023).
Setelah 15 menit perjalanan, petugas tiba di lokasi, dan berkoordinasi dengan pemilik rumah terkait keberadaan ular tersebut.
Baca juga: Ular Piton 3 Meter Teror Warga Tuban, Masuk Rumah Nyaris Mangsa Ayam
"Petugas lalu mencari di lokasi yang ditujukan dan benar saja, ular jenis king cobra berada di bawah kursi sofa," lanjutnya.
Setelah menemukan keberadaan ular, tanpa kesulitan yang berarti, petugas berhasil mengevakuasi ular tersebut dan memasukkannya ke dalam box.
"Selanjutnya ular kami bawa ke Mako Satpol PP dan Damkar yang nantinya akan kami lepas liarkan ke habitatnya yang jauh dari permukiman warga," ucap Triadi.
Alternatif lain, ular tersebut akan diserahkan ke kolektor ular karena memang ular jenis king cobra tidak dilindungi.
Sementara itu, teror ular sering kali masuk ke rumah warrga terjadi juga di Ponorogo.
Seekor ular piton dievakuasi dari salah satu rumah warga Jalan Letjend S. Parman gang I, Kelurahan Keniten, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Senin (20/2/2023).
Ular sepanjang 3 meter ditangkap usai memakan hewan ternak jenis mentok milik warga.
Petugas pemadam kebakaran berusaha mengevakuasi ular.
Petugas bernama Sudarsono itu terlihat hati-hati.
Ular berada di bawah kandang mentok.
Baca juga: Ria Ricis Merinding Ular Misterius Masuk Rumah, Ibu Yakin Jelmaan Jin, Curiga Gerak-geriknya: Diam
Tidak ada perlawanan dari ular.
Pasalnya, hewan jenis reptil itu memuntahkan mentok yang habis dimakannya.
“Habis makan itu warga melaporkan ke kami,” ujar Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Ponorogo, Sudarsono, Senin siang.
Menurutnya, sering ditemukan ular jenis apapun di lokasi. Dengan temuan ular sanca terakhir merupakan temuan ke lima kali ini. “Sudah lima kali ini laporan,” tegasnya.
Dia menyebutkan bahwa warga resah dengan adanya ular.
Warga juga sering kehilangan hewan ternak seperti mentok maupun ayam.
Juga kehilangan telur.
“Warga itu takut terus menghubungi saya terus evakuasi. Tadi juga ularnya sempat memuntahkan mentok,” kata Sudarsono ketika ditemui TribunJatim.com.
Dia mengaku jika ular yang ditemukan kali ini kemungkinan dari dampak banjir.
Pasalnya di lokasinya dekat dengan sungai.
“Dari ikutan banjir dekat dengan sungai, menetap di dekat rumah warga, terus di rerimbunan itu mencari makan unggas,” pungkasnya.
Imbas teror ular juga tak hanya merugikan hewan ternak warga.
Sosok ahli pawang ular tewas digigit ular kobra saat pelatihan.
Pria tersebut bernama Aji Rachmat, pendiri sekaligus Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia.
Aji Rachmat Purwanto dikabarkan meninggal dunia saat mengisi pelatihan petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
Pawang ular bernama Aji Rachmat itu sedang disoroti karena meskipun menjadi seorang ahli menangani ular, dirinya tetap tak terhindar dari gigitan makhluk hidup berbahaya itu.
Ia mendedikasikan dirinya untuk bekerja sebagai pawang ular di Yayasan Sioux Ular Indonesia.
Melansir dari TribunnewsWiki.com, Aji Rachmat merupakan lulusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 2001.
Pada 2003, ia merintis Yayasan Sioux Ular Indonesia.
Ia mulai menjadi ketua pada 2010.
Selama hidupnya, Aji Rachmat juga dikenal aktif mengikuti Gerakan Pramuka.
Dikenal sebagai pawang ular yang handal, Aji Rachmat pernah mengikuti beberapa kursus.
Di antaranya adalah kursus snake handling yang kini menjadi keahliannya.
Ia tercatat pernah menjadi Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan, Dewan Kerja Daerah D.I.Y (2000-2002) dan Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan, Dewan Kerja Nasional (2002-2003).
Aji Rachmat berakhir meregang nyawanya karena gigitan ular kobra saat mengisi pelatihan pada Minggu (12/2/2023) sore.
Baca juga: Paniknya Warga Tuban saat Ular Piton 3 Meter Berusaha Masuk ke Rumah: Kita Resah
Sebelumnya, kabar duka tersebut dibagikan akun Instagram resmi Sioux Indonesia, @ular_indonesia.
Dari unggahan itu, diketahui Aji Rachmat meninggal dunia di RS Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Selasa (14/2/2023) pukul 01.32 WITA.
"Semoga semua perbuatan amal baiknya melapangkan kuburannya, dibukakan pintu maaf seluas-luasnya atas kesalahan beliau baik disengaja atau tidak.
Keluarga dan sahabat yang ditinggalkan ikhlas dan sabar. Aamiin," tulis pesan di kolom caption.
Sementara itu, penyebab kematian Aji Rachmat dikabarkan karena ia digigit ular kobra.
Melansir dari TribunBanjarmasin.com, Aji Rachmat digigit ular kobra saat mengisi pelatihan penanganan ular pada Minggu (12/2/2023) sore.
Di acara itu, Aji Rachmat melatih para petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng).
Namun, insiden tak terduga terjadi di tengah-tengah acara pelatihan.
"Kita juga kaget dan sebenarnya tidak menyangka dengan insiden itu," kata Ketua Tim Animal Rescue Banjarmasin, drh Anang Dwijatmiko, dikutip dari TribunBanjarmasin.com.
"Ini merupakan insiden pertama di tempat kita, apalagi saat gelaran pelatihan," tambahnya.
Menurut kronologi yang ia ungkap, acara awalnya berjalan dengan lancar.
Namun, di sesi berikutnya tiba-tiba ular menjadi agresif hingga menggigit tangan kanan Aji Rachmat.
Ia menduga ular tersebut stres lantaran banyaknya peserta dan ruang lingkup yang sempit.
"Kemungkinan ularnya stres dan tidak bisa dikendalikan, alhasil sifat liarnya muncul," jelasnya.
Nyawa Aji Rachmat akhirnya tak tertolong lantaran obat penawar berupa serum ular terlambat diberikan.
Jenazah Aji Rachmat telah disemayamkan di tempat asalnya, Yogyakarta.
Ia dimakamkan di Taman Makam Suci, Suren, Panggungan, Tribanggo, Sleman, Yogyakarta.
Baca juga: Ular Kobra Sepanjang 2 Meter Masuk Rumah Warga Malang, Penghuni Panik hingga Panggil Damkar
Berita Trenggalek lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
pemadam kebakaran
ular king cobra
Gandusari
Trenggalek
Satpol PP
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
Kisah Warga Trenggalek Bangun Kedai Healthy Food dari Modal Rp 200 Ribu, Kini Jadi Langganan Bupati |
![]() |
---|
Sapi Potong Sehat Jadi Prioritas Vaksinasi PMK di Trenggalek, Dinas Peternakan: Bisa Vaksin Mandiri |
![]() |
---|
Modus Penipuan Jual Beli Emas Rp 27 Juta, Pelaku Hanya Bermodal HP, Wanita Trenggalek Jadi Korban |
![]() |
---|
Masa Pendaftaran Seleksi PPPK Gelombang Kedua Trenggalek Diperpanjang, Terakhir 20 Januari 2025 |
![]() |
---|
Brak, Pohon Tumbang Timpa Warung di Desa Kedunglurah Trenggalek, Sempat Ganggu Arus Lalin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.