Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Malang

Marak Fenomena Perang Sarung, Ketua PCNU Malang Imbau Remaja Isi Ramadan dengan Kegiatan Positif

Fenomena perang sarung marak terjadi, Ketua PCNU Kabupaten Malang mengimbau para remaja untuk mengisi bulan Ramadan dengan hal yang lebih positif.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dwi Prastika
instagram.com/medhioen_ae/
Ilustrasi - Tangkapan layar video perang sarung di Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Minggu (17/4/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Di bulan Ramadan ini, marak remaja di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang melakukan perang sarung.

Pada Selasa (28/3/2023) kemarin, Polsek Pakis membubarkan beberapa remaja karena berkerumun dan diduga hendak melakukan perang sarung

Menurut Kapolsek Pakis, AKP Mohammad Lutfi, petugas yang melakukan patroli mendapati mereka berkerumun di pintu Exit Tol Pakis.

"Saat petugas berpatroli melintasi pintu exit tol, mereka melihat para remaja sedang bergerombol," ungkap AKP Mohammad Lutfi, Rabu (29/3/2023).

Dikatakan AKP Mohammad Lutfi, para remaja yang bergerombol sekitar 35 orang. 

Mengetahui hal itu, para petugas langsung membubarkan mereka. 

"Kemarin sempat banyak yang datang dari kota (Malang) ke Pakis, lalu kami bubarkan," tegasnya. 

Petugas pun mengimbau mereka untuk tidak melaksanakan kegiatan yang tidak bermanfaat selama bulan Ramadan. Hal ini juga untuk menghindari terjadinya perang sarung.

Lutfi mengatakan, sampai dengan saat ini, belum pernah terjadi perang sarung di wilayah Kecamatan Pakis. Namun, ia mengetahui jika perang sarung sempat ramai di media sosial. 

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang, Hamim Khalili menyebutkan, fenomena perang sarung saat ini memang sedang marak terjadi. 

Baca juga: Hendak Perang Sarung seusai Tarawih, Puluhan Remaja di Kota Batu Diciduk Polisi, Ada yang Masih SMP

"Mungkin fenomena ini sebelumnya sudah ada. Tetapi gak semarak seperti saat ini (Ramadan)," ungkap Hamim Khalili ketika dikonfirmasi.

Fenomena ini sering terjadi di kalangan para pelajar.

Menurutnya, meskipun hal tersebut awalnya hanya bercandaan, namun bisa berakibat fatal.

"Menurut saya ya janganlah kita main mainan yang walupun itu perang sarung. Khawatirnya nanti malah terjadi hal-hal yang besar, kan kita khawatir. Mereka juga ada grupnya," katanya. 

Ia mengimbau kepada para remaja, terutama yang masih berstatus pelajar untuk mengisi bulan Ramadan dengan hal yang positif. 

"Hindari hal-hal negatif, seperti perkelahian atau apapun bentuknya," tukasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved