Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Mojokerto

Desa Duyung Trawas Jadi Wisata Kampung Durian, Perputaran Uang Tembus Rp 1 Miliar dalam Sebulan

Desa Duyung terkenal sebagai daerah penghasil durian di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Mohammad Romadoni
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati saat meresmikan Desa Duyung sebagai kampung durian di Trawas, Kabupaten Mojokerto 

Setidaknya, masyarakat bisa menjual sekitar 6.000 buah durian dalam satu pekan dan total 24.000 durian dalam satu pekan. Rata-rata harga durian mulai dari Rp.20 ribu hingga 50 ribu.

"Kalau satu bulan perputaran uang di kampung durian dalam satu bulan itu lebih dari Rp.1 miliar bahkan ada yang satu hari warga dapat omzet Rp.9 juta sampai Rp.12 juta saat Weekend," bebernya.

Masih kata Juniarto, ramainya pengunjung kampung durian tak lepas dari strategi marketing dan pelayanan serta keramahan masyarakat Desa Duyung. Apalagi suasana asri dengan Baground panorama Gunung Penanggungan membuat pengunjung betah berlama-lama.

Tak hanya itu penjual durian juga memberikan garansi dan siap mengganti durian yang sudah dibeli konsumen jika tidak sesuai ekspektasi dan kondisinya rusak sesampainya di rumah.

"Durian yang sudah dibeli kalau jelek saat dibuka di rumah foto saja nanti diganti atau durian bagus tapi rasanya kurang manis bisa diganti kalau kembali lagi ke kampung durian. Sehingga nanti pedagang klaim ke petani-nya," katanya.

Dia berharap terutama Desa Duyung dapat menjadi sentra durian terbesar di Jawa Timur seperti di Sumatera Utara. Keberadaan wisata kampung durian dapat bermanfaat mengangkat kesejahteraan masyarakat dan mendorong pemuda bekerja di kampung halaman tidak merantau.

"Inginnya kita bisa menjadi pusat durian terbesar sehingga orang yang datang mau  jenis buah durian semuanya ada di kampung durian Desa Duyung," pungkasnya. 

Ditambahkannya, pengunjung kampung durian menurun saat Ramadan. Namun pihaknya menyiasati dengan pesan antar durian hingga ke luar daerah.

"Kalau Ramadan ya berkurang pengunjungnya tapi warga menyiasati dengan pesan antar durian sehingga nanti diantar ke pembeli," tandasnya. 

Warga sekaligus pedagang durian warung Rahayu Nasi Jagung, Anton (46)
mengaku adanya kampung durian ini sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama dapat mendongkrak perekonomian di Desa Duyung.

"Semenjak ada kampung durian banyak pengunjung yang ramai ke desa kami sehingga secara otomatis mengangkat perekonomian dan menyejahterakan warga," tuturnya.

Menurutnya, pohon durian lokal jenis Merica yang banyak tumbuh di Dusun Bantal adalah peninggalan nenek moyang. Masyarakat kini meraih rezeki dari penjualan durian yang melimpah tersebut.

"Karena sudah sejak dulu sudah banyak pohon durian disini kalau Smaaya membantu memasarkan durian lokal Trawas jenis Durian Merica yang paling banyak ada di Dusun Bantal, Desa Duyung," kata Anton.

Ia berharap Pemda dapat mendukung penuh perkembangan kampung durian Desa Duyung

"Harapannya kalau bisa durian lokal ini tetap pemasarannya disini saja jangan sampai dibawa pedagang lalu dipasarkan ke luar kota sehingga desa kami tetap ramai banyak pengunjung dan berkah dari buah durian," ungkapnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved