Berita Viral
Penyesalan Om-om Beri Rp 100 Juta Per Bulan ke Sugar Baby, Si Gadis Berubah seusai Check-in di Hotel
Inilah penyesalan seorang om-om yang memberikan banyak uang kepada sugar baby-nya. Setelah kesenangan pertama itu, sikap Hoang berubah 180 derajat.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Namun, setelah beberapa saat, kekhawatiran ini hilang sama sekali.
Jenni mengatakan, layanan ini sering disalahartikan sebagai prostitusi, padahal sebenarnya tidak.
Gadis 28 tahun itu selalu menetapkan syarat dan aturannya sendiri saat memasuki hubungan sugar daddy-sugar baby.
Dia tidak pernah berkencan dengan pria menikah atau pria berusia di atas 45 tahun.
Baca juga: Terjawab Hubungan Spesial Lucinta Luna & Sugar Daddy di Malaysia, Dulu Nyaris Dinikahi: Jahat Banget
Jenni juga tidak pernah menerima ajakan tidur dengan orang yang pertama kali dia temui.
"Saya tidak berharap banyak pada aplikasi kencan tradisional. Saya tidak tahu ke mana arah hubungan ini setelah beberapa kali kencan. Jika sudah berakhir, itu hanya buang-buang waktu. Berkencan dengan sugar daddy. Lainnya, setidaknya saya bisa mendapatkan kompensasi atas waktu saya, ”lanjut Jenni.
Jenni berkata dia biasanya mendapat sekitar SGD 500 (Rp 5,25 juta) untuk setiap kencan dengan sugar daddy.
Saat ini, dia memiliki 3 orang sugar daddy.
Jenni awalnya khawatir menjadi sugar baby karena takut akan aksi penipuan.
Salah satunya adalah seorang pengusaha Singapura berusia 30-an.
Keduanya telah "berpacaran" selama 5 bulan dan Jenni menerima tunjangan bulanan antara SGD 8.000 dan 10.000 (Rp 84 juta-Rp 105 juta).
Gaji bulanan dari pekerjaan utama bersama dengan subsidi dari 3 sugar daddy membantu Jenni menerima sekitar 14.000 SGD (Rp 147 juta) per bulan.
Jenni mengatakan akan menghemat 1/3 dari uang ini, sisanya akan digunakan untuk kecantikan, liburan di Amerika dan Eropa, serta mengirimkannya kembali ke keluarganya di Malaysia.
Jenni mengatakan menjadi sugar baby pasti akan menimbulkan banyak kontroversi.
Bahkan beberapa orang menganggapnya sebagai pekerja seks komersil (PSK).
Tapi dia tidak merasa dia salah atau bersalah menjadi sugar daddy.
"Sugar baby bukanlah PSK. Saya pikir PSK dibayar untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan. Mereka tidak bisa menolak atau mengatakan tidak. Sementara jika saya tidak nyaman, saya bisa sepenuhnya mengatakan tidak," kata Jenni berbagi.
Baca juga: Bantah Jadi Sugar Daddy, Pertemuan Andhika Pratama dan Chandrika Chika Terungkap, Ussy: Aku Yakin
Jenni menambahkan bahwa dia tidak berinvestasi terlalu banyak secara emosional pada sugar daddynya tetapi juga tidak menyangkal bahwa salah satu dari mereka bisa menjadi suaminya kelak.
"Tidak ada yang tahu. Saya bisa menemukannya. Bagaimana dengan pria ideal saya ".
Jenni secara teratur mengirim uang ke rumah untuk keluarganya tetapi mengaku masih menjaga dirinya sebagai sugar baby karena takut dengan pemikiran tradisional orang tuanya.
"Saya tidak perlu memberi tahu mereka, tetapi jika mereka mengetahuinya, saya akan memberitahu mereka lebih dulu," kata Jenni.
Pembeli Protes Makan Mi Instan Bayar Rp 25 Ribu di Tempat Wisata, Ana Pemilik Warung: Bisa Berdua |
![]() |
---|
Wanita Meninggal saat Melayat Kakak Ipar yang Hendak Dimakamkan, sempat Pingsan |
![]() |
---|
Gesit Pria Gondol Uang Rp50 Juta dari Dalam Jok Motor, Aksi Pelaku Terekam CCTV Kurang Semenit |
![]() |
---|
Alasan WNI Buronan Interpol Sofyan Iskandar Tak Bisa Ditangkap Paksa, Terjerat Kasus Pelecehan di AS |
![]() |
---|
Tak Banyak yang Tahu Sisi Lain Istri Menkeu Purbaya, Mantan Model yang Kalahkan Diah Permatasari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.