Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Isi Ceramah Kebangsaan di Kota Malang, Sinta Nuriyah Wahid Soroti Gaya Hidup Pamer Harta

Dr. (H.C) Dra. Hj. Sinta Nuriyah Wahid, M.Hum mengisi ceramah kebangsaan di Ballroom Sanika Satywada Polresta Malang Kota, Rabu (5/4/2023).

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Kukuh Kurniawan
Dr. (H.C) Dra. Hj. Sinta Nuriyah Wahid, M.Hum saat mengisi ceramah kebangsaan di Ballroom Sanika Satyawada Polresta Malang Kota, Rabu (5/4/2023). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Dr. (H.C) Dra. Hj. Sinta Nuriyah Wahid, M.Hum yang merupakan istri dari Presiden Indonesia Keempat, Dr (H.C). K.H Abdurrahman Wahid mengisi ceramah kebangsaan di Ballroom Sanika Satywada Polresta Malang Kota, Rabu (5/4/2023).

Mengusung tema "Dengan Berpuasa Kita Tempakan Kembali Ketaqwaan, Kemanusiaan, Moral, dan Persatuan ke Dalam Jiwa Anak Bangsa", Sinta Nuriyah Wahid mengungkapkan banyak persoalan yang menghantam bangsa Indonesia, terutama dari segi moral masyarakat.

Perempuan yang akrab disapa Nyai Sinta Nuriyah itu juga menilai, sensitivitas kemanusiaan yang menjadi cermin tingginya kebudayaan sudah mulai hancur.

Sementara, jiwa dan nurani manusia juga sudah mulai lemah akibat terdampak berbagai macam permasalahan. 

Dirinya pun juga menyoroti, terkait gaya hidup pamer harta (flexing) yang semakin hari semakin ramai dilakukan. Tidak hanya di kalangan orang kaya saja, tetapi juga dilakukan oleh kalangan pejabat.

Baca juga: Dialog Kebangsaan di Surabaya, Mahfud MD Ingatkan Masyarakat untuk Siap Hadapi Perfect Storm di 2023

Dan mirisnya, kekayaan yang dipamerkan tersebut dihasilkan dari perbuatan atau cara-cara yang tidak halal.

"Rasanya kesal sekali, kekayaan yang didapat tidak bersih kok dipamer-pamerkan. Saya sendiri  juga tidak mengerti jalan pikirannya," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (5/4/2023).

Dirinya mengungkapkan, bahwa tidak apa-apa melakukan pamer harta. Asalkan, harta tersebut diperoleh dengan kerja keras dan cara yang halal serta tentunya tidak berlebihan melakukan pamer harta.

"Kalau kekayaan dari hasil usaha kerja keras dan cara cara yang halal, itu pantas. Agar supaya dicontoh orang lain, bahwa kita bisa kaya karena kerja keras dan (cara) halal,"

"Tetapi apabila tidak halal, kenapa harus dipamer-pamerkan. Itu kan namanya bukan pikiran yang bersih, dan karena tidak bersih maka semuanya tidak bersih," bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, Nyai Sinta Nuriyah juga memberikan pesan kepada masyarakat Indonesia.  Untuk lebih meningkatkan ketakwaan, keimanan, dan moral demi kokohnya kerukunan dan persatuan Indonesia.

"Di bulan puasa ini, kita tempa lagi ketakwaan, keimanan, moral, kemanusiaan, kerukunan, dan persaudaraan sesama anak bangsa Indonesia. Karena bagaimana pun, kerukunan, persaudaraan, dan persatuan anak bangsa merupakan tiang utama tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," jelasnya.

Sementara itu, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengungkapkan, banyak nilai-nilai penting dan bermakna yang dapat diambil dari ceramah kebangsaan tersebut.

"Dari ceramah tadi, kita bisa mengambil hikmah bahwa di bulan puasa ini jangan hanya sekedar melaksanakan serta memenuhi kewajiban saja. Akan tetapi, bagaimana menjaga diri kita dari sosok yang sabar, tawakal, dan sosok yang tawadhu," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved