Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Akal Busuk Pengasuh Ponpes di Batang Asusila ke Santriwati, Pilih yang Cantik & Bikin Ijab Kabul

Terungkap akal-akalan pengasuh ponpes di Batang asusila ke santriwati, pilih yang cantik lalu bikin ijab kabul.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jateng/Dina Indriani
Pengasuh ponpes di Batang bertindak asusila ke belasan santriwati 

TRIBUNJATIM.COM - Puluhan santriwati menjadi korban tindak asusila oknum pengasuh ponpes di Wonosegoro, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang.

Melansir Tribun Jateng, puluhan personel kepolisian pun sudah melakukan penggeledahan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pada Rabu (5/4/2023).

Proses olah TKP berlangsung mulai 08.30 hingga 13.30 WIB, dan pelaku sudah diamankan di Polres Batang.

Lalu bagaimana modus sang pengasuh ponpes dalam perdayai para santriwatinya?

Baca juga: Nasib Bu Guru Cantik Jadi Selingkuhan Ayah 3 Murid, Para Istri Ngamuk Berdemo: Hancurkan Kebahagiaan

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada Minggu (2/4/2023) malam, ada lima santriwati yang melapor.

Lalu pada Senin (3/4/2023), bertambah delapan santriwati yang melapor dan kemungkinan masih bertambah.

Seorang korban berinisial S (16) mengaku, tiga kali diperlakukan tak senonoh oleh pengasuhnya.

Modus yang dipakai adalah para santriwati yang cantik dipanggil ke sebuah ruangan.

Dalam ruangan tersebut, santriwati dibilang masa depan tidak bagus.

Lalu untuk mencegah sial, para santriwati harus dinikahi.

Proses pernikahan siri hanya dilakukan antara pengasuhnya dan dirinya, tanpa saksi.

Prosesi pernikahan pun hanya bersalaman lalu mengucap ijab kabul.

Kini tidak hanya kepolisian, tampak juga sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan  dan Tim Dokkes Polres Batang yang melakukan visum terhadap santriwati ponpes tersebut.

Baca juga: Nakalnya Telat, Perselingkuhan Bu Kepsek & PNS di Wonogiri Disorot Bupati, Nasibnya Kini Miris

"Terkait kasus tersebut benar terjadi, saat ini masih dalam penyelidikan kami, untuk selanjutnya kalau sudah terang benderang akan kami sampaikan."

"Tunggu ya, akan ada pers rilis," tutur Kapolres Batang, AKBP Saufi Salamun, melalui Kasihumas Polres Batang, AKP Busono, Rabu (5/4/2023).

Kades Wonosegoro, Solichin, membenarkan ada penyitaan barang bukti oleh kepolisian.

Ia menjadi saksi dan melihat ada penyitaan sekitar 12 barang bukti.

Pantauan Tribun Jateng di lokasi, kepolisian membawa sejumlah barang bukti seperti alas lantai, beberapa pakaian hingga kasur.

Solichin mengatakan, dirinya tidak begitu kenal dengan oknum pengasuh pondok pesantren tersebut.

Ia mengaku hanya bertemu ketika pengasuh salat jumat.

"Santrinya dari luar semua, warga sini enggak ada yang mondok di sini."

"Rata-rata dari luar dari daerah Batang, Pekalongan, kebanyakannya Pekalongan, Kajen," terangnya.

Pihak warga sendiri enggan memondokkan anaknya di ponpes tersebut karena tidak diperbolehkan pulang.

Seluruh santri pun harus tinggal di pondok meski rumahnya di sebelah ponpes.

Ponpes di Batang, Jawa Tengah, digeledah polisi karena ada dugaan tindak asusila pengasuhnya
Ponpes di Batang, Jawa Tengah, digeledah polisi karena ada dugaan tindak asusila pengasuhnya (Tribun Jateng)

Aksi serupa juga terjadi di pesantren di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara.

Dua ustaz tega mencabuli santri dengan modus minta pijat.

Tak tanggung-tanggung, jumlah santri yang telah dicabuli dua guru ngaji ini ada 24 orang.

Menurut laporan, pelakunya adalah SD (30) dan MS (26).

Dari keterangan polisi, terbongkarnya kasus ini bermula dari adanya laporan orang tua korban.

Seorang santri melapor pada orang tuanya telah dilecehkan kedua guru pesantren.

"Ada 24 santri yang dicabuli. Jadi saat ini masih dalam pemeriksaan sebagai tersangka."

"Mereka mengaku," kata Kasat Reskrim Polres Padang Lawas, AKP Hitler Hutagalung, Senin (6/3/2023), mengutip Tribun Medan.

Baca juga: Mayat Bocah 7 Tahun Dirudapaksa Pacar Kakak usai Ditenggelamkan di Pantai, Imbas Tak Mau Buka Baju

Hutagalung mengatakan, aksi pencabulan ini dilakukan dari tahun 2022 hingga tahun 2023.

Modusnya, tiap malam kedua guru ngaji ini mengendap-endap mendatangi tempat santri menginap.

Kebetulan tempat santri menginap seperti gubuk kecil.

Di tengah malam, pelaku biasanya berpura-pura minta dipijat.

Ilustrasi gubuk
Ilustrasi guru ngaji bertindak tak senonoh ke 24 santri di sebuah gubuk (Tribun Pontianak)

Setelah santri lain tidur, pelaku pun melancarkan aksinya.

Pertama, pelaku akan menciumi korban.

Ada juga yang mengaku kemaluannya dipegang-pegang, hingga ada yang dipaksa melakukan oral.

Karena santri tidak tahan mendapat perlakuan cabul, korban pun melapor pada orang tuanya.

Mendengar pengakuan santri tersebut, sontak orang tua korban berang.

Mereka kemudian melapor ke Polres Padang Lawas pada Minggu (5/3/2023).

Saat diperiksa polisi, kedua pelaku sudah mengakui perbuatannya.

Mereka mengamini tuduhan yang dilayangkan terhadap dirinya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved