Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Makin Ngeri! Chat GPT Pecahkan Rekor Pertumbuhan di Internet, 100 Juta Pengguna Hanya Dalam 2 Bulan

Makin ngeri! Chat GPT, chatbot populer dari OpenAI mencapai 100 juta pengguna aktif bulanan di bulan Januari, atau hanya dua bulan setelah diluncurkan

|
Editor: Elma Gloria Stevani
pixabay
Chat GPT, chatbot populer dari OpenAI, diperkirakan telah mencapai 100 juta pengguna aktif. 

TRIBUNJATIM.COM - Chat GPT, chatbot populer dari OpenAI, diperkirakan telah mencapai 100 juta pengguna aktif bulanan di bulan Januari, atau hanya dua bulan setelah diluncurkan.

Menurut sebuah studi UBS pada Rabu, 1 Februari 2023, ini menjadikannya aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah,

Laporan tersebut, mengutip data dari firma analitik, Similar Web, mengatakan sekitar 13 juta pengunjung unik menggunakan Chat GPT per hari di bulan Januari, lebih dari dua kali lipat level di bulan Desember.

“Dalam 20 tahun setelah ruang internet muncul, kami tidak dapat mengingat peningkatan yang lebih cepat di aplikasi internet konsumen,” tulis analis UBS dalam catatan tersebut.

Web serupa tidak segera menanggapi permintaan untuk mengonfirmasi angka tersebut.

OpenAI, sebuah perusahaan swasta yang didukung oleh Microsoft Corp, meluncurkan Chat GPT pada akhir November.

 

Menurut data dari Sensor Tower, TikTok membutuhkan waktu sekitar sembilan bulan setelah peluncuran globalnya untuk menambah 100 juta pengguna dan Instagram membutuhkan waktu 2-1/2 tahun untuk mencapai jumlah itu.

Chat GPT saat ini gratis untuk digunakan dan ada pula yang berbayar.

Perusahaan pada Kamis 2 Februari juga meluncurkan fitur langganan 20 dolar AS per bulan yang menyediakan layanan yang lebih stabil dan lebih cepat serta kesempatan untuk mencoba fitur baru terlebih dahulu.

Analis percaya peluncuran viral Chat GPT akan memberi OpenAI keunggulan penggerak pertama dibandingkan perusahaan AI lainnya.

Meningkatnya penggunaan, sambil menambahkan sejumlah besar biaya komputasi, juga memberikan umpan balik yang berharga untuk membantu melatih respons chatbot.

Namun alat ini juga menimbulkan pertanyaan tentang ketidakjujuran akademis dan adanya informasi yang salah dari jawabannya.

Chat GPT dan Runtuhnya Hegemoni Perguruan Tinggi

WACANA pelarangan Chat GPT oleh pemerintah dan para akademisi dengan alasan etika akademis menurut kami lebih bernuansa politis daripada ilmiah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved