Berita Viral
Makin Ngeri! Chat GPT Pecahkan Rekor Pertumbuhan di Internet, 100 Juta Pengguna Hanya Dalam 2 Bulan
Makin ngeri! Chat GPT, chatbot populer dari OpenAI mencapai 100 juta pengguna aktif bulanan di bulan Januari, atau hanya dua bulan setelah diluncurkan
Sesungguhnya para akademisi sedang galau karena Chat GPT bisa mengancam profesi mereka, karena dalam banyak hal terkadang Chat GPT lebih pintar memberikan jawaban dan saran daripada dosen.
Dengan adanya Chat GPT para akademisi dituntut utuk lebih keras dalam berpikir, berimajinasi, dan berkreativitas atau berinovasi, kalau tidak mereka akan terdepak oleh mesin kecerdasan buatan tersebut, terutama hal ini mengancam dosen yang memiliki kecerdasan di bawah mesin AI.
Wibawa mereka di hadapan para mahasiswa sebentar lagi akan rontok karena pada umumnya dosen dipatuhi oleh para mahasiswa karena jabatannya bukan karena kapasitasnya.
Berikut adalah beberapa hasil studi dan riset tentang potensi dan implikasi Chat GPT bagi dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi, yang harus kita sikapi bersama.
Chat GPT adalah produk teknologi Large Language Model (LLM) berbasis AI yang dalam waktu singkat telah memperoleh perhatian yang sangat besar dari pengguna di seluruh dunia.
Chat GPT mempunyai kemampuan untuk menghasilkan teks yang serupa dengan teks buatan manusia dengan cepat.
Kemampuan ini dimiliki oleh Chat GPT karena dilatih menggunakan data internet yang sangat besar, untuk menghasilkan teks yang mengikuti tata bahasa yang berlaku, sehingga hasilnya adalah kalimat yang mirip dengan kalimat-kalimat yang dibuat oleh manusia.
Kemampuan inilah yang menjadi daya tarik bagi pengguna dari berbagai sektor untuk menggunakan Chat GPT dalam pelaksanaan kegiatannya, termasuk dalam aktivitas akademik di perguruan tinggi.
Chat GPT mempunyai kemampuan untuk menjawab pertanyaan serta membantu pengguna untuk menulis karangan bebas, coding, dan lain-lain.
Karena kemampuannya yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan ini, maka Chat GPT telah menimbulkan pergeseran pada beberapa aspek kehidupan, salah satunya pada kehidupan akademik di perguruan tinggi.
Kehidupan akademik yang penuh dengan pertukaran ilmu pengetahuan, berpikir kritis, dan mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan, mendapatkan alat bantu baru yang mampu mempersingkat proses.
Efeknya adalah Chat GPT juga mampu menggantikan sivitas dalam mengerjakan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya dalam kehidupan akademik di perguruan tinggi.
Kecanggihan Chat GPT telah banyak diuji dan diterapkan dalam berbagai bidang, misalnya tentang topik-topik yang sedang populer seperti digitalisasi, urbanisasi, globalisasi, perubahan iklim, otomatisasi, mobilitas, kesehatan global, populasi, dan bentuk bisnis baru.
Hasilnya, Chat GPT mampu menyajikan informasi penting dan akurat terkait isu-isu tersebut sehingga dapat meningkatkan pemahaman penggunanya.
Studi yang dilakukan oleh Jungwirth dan Haluza (2023) menemukan bahwa jika pertanyaan yang tepat dan kontekstual diajukan kepada Chat GPT, maka Chat GPT mampu menghasilkan abstrak artikel dengan kualitas yang memadai, walau tetap memerlukan review oleh penggunanya.
Chat GPT
chatbot
OpenAI
Tribun Jatim
100 juta pengguna aktif bulanan di bulan Januari
Microsoft Corp
jatim.tribunnews.com
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
TikTok
peluncuran viral Chat GPT
teknologi AI
Artificial Intelligence
Dulu Pernah Diadang Paspampres, Kini Angga Raka Jadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan |
![]() |
---|
Jawaban Shell Soal Isu Karyawan Kena PHK, Bahlil Minta SPBU Swasta Kerja Sama dengan Pertamina |
![]() |
---|
10 Prompt Foto Arabian Look Nuansa Gurun Pasir Timur Tengah yang Viral di TikTok |
![]() |
---|
Viral Karyawan SBPU Swasta Dirumahkan Imbas Pasokan BBM Kosong hingga Tahun Depan: Selesai |
![]() |
---|
Relawan Sedulur Jokowi Minta Prabowo Masukkan Ketum & Mantan Wamendes ke Kabinet di Tengah Reshuffle |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.