Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Kembang Desa Berubah karena Sakit Aneh, Kulit Nempel seusai Lahiran, Tak Periksa karena Miskin

Wanita yang dulunya dijuluki kembang desa itu kini mengidap penyakit tak biasa. Itu setelah wanita tersebut melahirkan anak kedua.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
yan.vn
Sosok wanita Vietnam yang nasibnya beurbah karena penyakit aneh. Dulu dijuluki kembamg desa. 

Hingga suatu hari, Tu mengatakan pada ayah ibunya jika ia ingin menikah meski usianya baru 18 tahun.

Keinginan Tu lantas disambut baik oleh orangtuanya.

Mereka berpikir, Tu akan bahagia dan memiliki kehidupan yang lengkap dan segera memberi mereka cucu.

"Usia 18 tahun adalah usia terindah dalam hidupnya.

Putri saya memutuskan untuk menikah dengan kekasihnya.

Saya dan istri setuju saja, kami berpikir anak kami akan hidup bahagia dan bisa memberi kami cucu." ucap ayah Tu pilu.

Namun bukan kebahagiaan, malah duka yang harus dialami oleh Tu.

Baca juga: Dulu Sakit Kanker dan Pernah Bangkrut, Artis Duda Kini Mesra dengan Mantan Gebetan Raffi, Pacaran?

Baru sebentar menikah, Tu mendadak jatuh sakit.

Tubuhnya tiba-tiba kaku tak bisa digerakkan.

Suaminya pun tiba-tiba pergi meninggalkannya tanpa pamit.

"Kami berpikir dia akan memiliki kehidupan yang damai dan bahagia, tapi baru sebentar menikah, ia jatuh sakit. Suaminya pergi tanpa pamit.

Selama delapan tahun ini, saya merawatnya." pilu ibu Tu sambil menangis.

Usut punya usut, rupanya Tu memiliki Penyakit Langka genetik dari pihak ayahnya.

Mirisnya, penyakit yang diidap Tu ternyata belum ada obatnya.

Baca juga: Istri Ruben Onsu Idap Penyakit Langka, Gejalanya Seperti yang Dialami Ibu-ibu Kurang Makan, Bahaya

Sontak kondisi Tu ini membuat sang ayah syok berat hingga ikut jatuh sakit.

Saat dibawa ke rumah sakit, dokter pun sudah angkat tangan dengan kondisi Tu.

Tak bisa berbuat apa-apa, ibu Tu akhirnya memilih membawa putrinya pulang dan merawatnya di rumah.

Semua harta orangtua Tu sudah habis dipakai untuk biaya pengobatannya.

"Saya menjual rumah saya untuk mengurus anak dan suami saya.

Dokter mendiagnosisnya dengan penyakit gentik dan tidak bisa melakukan apa-apa." ungkap ibu Tu.

Beruntung kondisi ayah Tu kini membaik sehingga ia bisa bekerja meski hanya menjaga loket lotre.

Delapan tahun merawat putrinya yang sakit, ibu Tu kerap menangis di tengah malam.

Ia rela melakukan apapun bahkan menukar nyawanya asal sang anak bisa sembuh.

Ia merasa tak tega melihat putrinya harus terus menerus tergolek lemah di rumah.

"Terkadang saya tidak mengerti mengtapa Tuhan begitu tidak adil kepada saya.

Anakku sakit, tidak bisa berjalan dan berbicara, tapi otaknya masih waras.

Dia masih tahu segalanya.

Ia juga sangat mencintai orangtuanya.

Terkadang ia hanya menangis saat mengekspresikan rasa sayang dan minta maafnya kepada orangtua." tambah ayah Tu.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved