Survei ARCI Sebut Bakal Ada Non-Incumbent yang Masuk ke DPRD Jatim Dapil Surabaya

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Peta politik di DPRD Jatim tampaknya tidak banyak berubah untuk Pemilu 2024 mendatang.

Sebab, berdasarkan survei ARCI, elektabilitas para incumbent di DPRD Jatim, khususnya dari dapil Surabaya tidak banyak berubah.

Meskipun, baru-baru ini DPRD Jatim diterpa tsunami politik.

Tepatnya, tsunami politik yang menerpa DPRD Jawa Timur pasca operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak pada 15 Desember 2022.

Sejak itu, isu dugaan korupsi hibah menjadi persepsi negatif terhadap wakil rakyat di gedung Indrapura.

Meski pun pemberitaan dugaan korupsi hibah itu masih masif sampai saat ini.

Namun ternyata isu itu tidak berpengaruh kepada incumbent.

Setidaknya hal itu bisa terlihat di daerah pemilihan (Dapil) Kota Surabaya.

"Isu dugaan korupsi hibah itu nyaris tidak berpengaruh terhadap elektabilitas incumbent anggota DPRD Jatim, terutama di dapil 1. Mungkin agak berdampak di dapil Madura yang menjadi obyek pengusutan hibah," kata Direktur Eksekutif Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Baihaki Sirajt, Senin (10/4/2023).

Baihaki mengungkapkan, dari survei dapil 1 untuk DPRD Jatim yang dilakukan ARCI periode 15 - 25 Maret 2023 terlihat incumbent masih menjadi pilihan rakyat. Dari delapan teratas, enam diisi incumbent.

Hanya ada dua non incumbent yang masuk delapan besar.

Baca juga: Songsong Pemilu 2024, PPP Jatim Punya Target Kursi 2 Kali Lipat di DPRD Jawa Timur

Berikut ini incumbent yang masuk delapan besar, Hadidediyansah (Gerindra) 3,9 persen, Blegur Prijanggono (Golkar) 3,9 persen, Lilik Hendarwati (PKS) 3,8 persen, Agustin Poliana 3,7 persen, Agatha Retnosari 3,1 persen (PDI Perjuangan) dan Hartoyo (Partai Demokrat) 2,1 persen.

Sementara dari non incumbent ada  nama  Warsito (NasDem) 2,6 persen.

"Ini potret dapil 1 untuk DPRD Jatim yang kuotanya delapan kursi. Setidaknya ini gambaran hari ini," ujar Baihaki.

Sementara itu, anggota DPRD Jatim Dapil 1 Lilik Hendarwati mengaku hasil survei itu menguatkan semangat dirinya dan para pendukung. Menurutnya, apa yang ia lakukan selama ini untuk masyarakat Surabaya adalah kewajiban sebagai wakil rakyat.

Lilik selama ini dikenal aktif melakukan pemberdayaan kepada kaum perempuan, pelaku UMKM, majelis taklim ibu-ibu, hingga pengemudi ojek online (ojol). Ia tergolong rajin turun ke bawah, bahkan di luar jadwal reses.

"Insya Allah selalu semangat menguatkan untuk memberikan kemanfaatan pada masyarakat," tutur perempuan berkerudung tersebut.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com