Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ibu Ngamuk Anaknya Dibiarkan Nangis oleh Sang Nenek, Menyesal saat Suami Ungkap Faktanya, 'di Tanah'

Seorang ibu ngamuk melihat anaknya dibiarkan menangis oleh sang nenek. Ibu mertua wanita itu disebutnya cuek saat melihat bayi menangis.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
yan.vn
Ibu ngamuk anaknya dibiarkan nangis oleh nenek. Menyesal tahu faktanya. 

Maklum, ia dan suami sama-sama berjuang keras untuk mencari uang.

 
Nina sebenarnya cukup khawatir dengan biaya penitipan anak.

Apalagi ia masih punya tanggungan utang kartu kredit sebesar 7.000 dollar atau sekitar Rp 104 juta.

Nina dan suami kemudian sepakat tidak menggunakan jasa penitipan anak.

Keduanya takut hal itu malah membuat mereka semakin terlilit utang.

Pada akhirnya Nina meminta tolong ibunya untuk membantu.

Namun ia syok mendapati ibunya ternyata mematok tarif.

Baca juga: Sosok Langka, Ibu Mertua Nikahkan Menantunya, Ada Duka ysng Dialami Mempelai Perempuan Sebelumnya

Bagi ibunda Nina, masalah sepertinya bukan perkara uang, tetapi sebaliknya, dia tidak setuju Nina kembali bekerja daripada tinggal di rumah bersama sang anak.

“Ibuku berusia 64 tahun, dan telah menjadi ibu rumah tangga sejak 1992 dan belum bekerja sejak saat itu,” jelas Nina dalam postingan Reddit.

“Dia menolak (bekerja), mengatakan dia terlalu tua dan dia sudah membesarkan anak-anaknya," tambahnya.

“Dia juga menambahkan bahwa jika saya benar-benar menginginkan bayi ini, maka saya harus berpikir untuk tinggal di rumah seperti yang dia lakukan untuk merawatnya.

Sementara pasangan saya pergi bekerja dan menafkahi kami seperti keluarga tradisional pada umumnya," imbuhnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunStyle.

Baca juga: Mertua Minta Ganti Rugi ke Menantu setelah Anaknya Diceraikan, Tuntut Rp 200 Juta karena Rawat Cucu

Tak dapat dipungkiri, satu penghasilan sering tidak cukup untuk menghidupi keluarga.

Oleh sebab itu banyak ibu-ibu yang memutuskan untuk bekerja guna membantu perekonomian keluarga, termasuk Nina.

Nina dan suami harus bekerja agar bisa memiliki hunian yang memadai.

Mengingat anak mereka akan tumbuh besar sehingga membutuhkan ruang yang lebih luas.

“Saat ini kami berada di apartemen kecil dengan satu kamar tidur di area metropolitan.

Kami perlu menghemat uang untuk pindah ke apartemen dua kamar tidur setelah bayi tumbuh besar.

Dalam beberapa tahun, kita akan membutuhkan lebih banyak ruang," papar Nina.

Demi menunjang pekerjaannya, Nina mau tak mau membutuhkan bantuan ibunya dalam merawat sang anak.

Namun ternyata ibu Nina mematok tarif.

Ia memasang tarif 20 dollar atau sekitar Rp 300 ribu/jam.

Selain itu, ibu Nina juga meminta sejumlah perlengkapan.

Mulai dari kursi untuk di mobil hingga popok.

"Dia memberi tahu saya bahwa dia akan menagih saya $20/jam untuk setiap jam dia merawat bayi.

Ditambah biaya keterlambatan jika kami terlambat menjemput.

Selain itu, ada perlengkapan yang dibutuhkan ibu saya antara lain kursi di mobil, kereta dorong, botol, dan popok," bebernya.

Baca juga: Wanita Dapat SIM Setelah Ujian 961 Kali, Habiskan Rp 203 Juta Sejak 15 Tahun Lalu, Semua Demi Cucu

Ibu Nina mengatakan dia tidak akan mengasuh cucunya di rumah sang putri.

"Dia tidak akan menginjakkan kaki di rumah saya karena alasan pribadinya sendiri.

Dia datang sekali dan saya telah tinggal bersama pasangan saya selama lima tahun," pungkas Nina.

Jika dibandingkan, jasa penitipan anak menjadi pilihan yang lebih praktis.

Mulai dari biaya yang lebih murah dan lebih dekat ke rumah.

Akan tetapi Nina masih berharap pada ibunya mau membantu mengurus anaknya secara gratis.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved