Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Reaksi Fadli Zon seusai Sandiaga Uno Tinggalkan Partai Gerindra: Jalan Tengah

Partai Gerindra ditinggalkan oleh Sandiaga Uno. Hal ini memancing reaksi sejumlah Partai Gerindra.

Editor: Januar
TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra
Sandiaga Uno mundur dari Partai Gerindra 

TRIBUNJATIM.COM- Partai Gerindra ditinggalkan oleh Sandiaga Uno.

Hal ini memancing reaksi sejumlah Partai Gerindra.

Tdak terkecuali Fadli Zon juga ikut berkomentar.

Sandiaga Uno atau Sandi akhirnya pamit meninggalkan partai yang ikut membesarkan namanya, Gerindra.

Bagaimana reaksi Partai Gerindra setelah Sandi pergi dan kini Gerindra berhadapan dengan PDI Perjuangan yang sudah menjagokan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024?

Ya, Sandi membenarkan dirinya sudah pamit dari Gerindra.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengungkapkan dirinya menyurati Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto seusai pamit dari Gerindra.

Sandi mengatakan surat tersebut telah dititipkannya kepada Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

"Surat tertutup untuk Pak Ketum melalui Ketua Harian Pak Dasco," kata Sandi di kediaman Dasco, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Minggu (23/4/2023).

Baca juga: Sandiaga Uno Pamit Tinggalkan Partai Gerindra, Benarkah Bakal Bergabung ke PPP?

Menurutnya, surat tersebut merupakan sebuah mekanisme administrasi sekaligus bentuk etika dan hormatnya kepada Prabowo.

"Beliau negarawan dan saya berjuang bersama Pak Prabowo dan apa yang saya rasakan saya tuangkan di surat itu dan saya sampaikan ke Pak Dasco," ujar Sandi.

Sementara, Dasco membenarkan apa yang disampaikan mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Menurutnya, Sandi juga sudah meminta maaf kepada Prabowo.

"Barusan kami (bersama Sandiaga) bicara panjang lebar, tentang beberapa hal yang memang sudah jauh-jauh hari, ada wacana di publik dan tadi Pak Sandi juga sudah menyampaikan beberapa hal terutama permintaan maaf kepada Ketum," ungkap Dasco.

Dasco menuturkan pada momen Hari Raya Idul Fitri sebagai kesempatan untuk saling memaafkan. Karena itu, kata dia, pihaknya dan Sandi sudah saling bermaaf-maafan.

Tak khawatir

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku tak khawatir jika harus berhadapan kembali dengan PDI-P dalam kontestasi pemilihan presiden (pilpres).

Meskipun, Gerindra dan PDI-P selalu berada di dua poros koalisi yang berbeda pada Pilpres 2014 dan 2019.

“Rawe-rawe rantas, malang-malang putung (yang merintangi maksud dan tujuan harus disingkirkan),” ujar Muzani di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2023).

Muzani menganggap tak ada yang salah jika Gerindra dan PDI-P harus kembali menjadi kompetitor untuk memperebutkan kursi RI-1.

Dalam pandangannya, situasi itu biasa terjadi dalam sistem politik Tanah Air.

“Kita dengan PDI-P sama, kita dengan PDI-P kadang-kadang berbeda. Demikian juga dengan partai-partai lain. Jadi enggak ada problem,” paparnya.

Meski begitu, lanjut Muzani, Gerindra tak ingin terburu-buru menentukan sikap. Apalagi saat ini Gerindra merupakan salah satu partai politik (parpol) yang ikut menjajaki pembentukan koalisi besar.

“Meskipun masa pendaftaran (capres-cawapres) itu tidak terlalu panjang, tapi kan temponya masih ada. Sehingga kita akan terus mengikuti dinamika itu dengan baik,” imbuhnya. Diketahui saat ini PDI-P telah memilih Ganjar Pranowo untuk menjadi capresnya pada Pilpres 2024.

Sementara itu, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang dihuni Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum menemukan kesepakatan soal pengusungan capres.

Malahan, KIR dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk oleh Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah berupaya membentuk koalisi besar.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut koalisi itu dengan Koalisi Kebangsaan.

Fadli Zon: Prabowo Subianto Figur yang dibutuhkan

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, Prabowo Subianto merupakan figur calon presiden (capres) yang dibutuhkan masyarakat.

Ia menganggap Prabowo memiliki daya tarik, yaitu bisa diterima semua pihak.

“Saya lihat bahwa situasi dan kondisi sekarang ya kita membutuhkan orang seperti Pak Prabowo. Pak Prabowo ini seperti jalan tengah menurut saya,” ujar Fadli ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2023).

“Jalan tengah itu menurut saya jalan yang bisa diterima oleh semua pihak. Artinya baik kanan maupun kiri,” kata dia lagi.

Ia menyatakan, Gerindra akan terus berupaya agar Prabowo tetap maju sebagai capres.

Alasannya, Prabowo memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi saat ini.

“Dari sisi Gerindra, dari sisi kami, tentu kita sudah bulat mendukung Pak Prabowo sebagai capres.” tutur dia.

Fadli pun tak khawatir elektabilitas Prabowo bakal tergerus karena PDI-P sudah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Ia mengaku tak merasa resah meskipun nantinya Presiden Joko Widodo bakal lebih sering menunjukan kedekatan dengan Ganjar ketimbang Prabowo.

“Saya kira seperti Pak Jokowi sampaikan, kalau elektabilitas Pak Prabowo kan lebih banyak karena Gerindra dan Pak Prabowo sendiri,” imbuh dia.

Diketahui Prabowo menunjukan sinyal enggan maju sebagai cawapres Ganjar.

Hal itu disampaikan pasca Prabowo bertemu dengan Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023).

“Partai mencalonkan saya sebagai capres. Partai saya agak kuat sekarang,” ungkap dia.

(Tribunnews.com/Fersianus Waku/kompas.com:Sebut Prabowo Figur Capres yang Dibutuhkan

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ditinggal Sandiaga Uno, Fadli Zon Berkoar tak Takut Lawan PDIP Ganjar, Tetap Ngotot Prabowo Capres

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved