Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Polemik Kepengurusan PCNU Surabaya Berlanjut, Sejumlah Kiai Tolak Jadi Pengurus

Polemik kepengurusan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya berlanjut.

Tribun Jatim Network/Bobby Constantine Koloway
Suasana pelantikan pengurus PCNU Kota Surabaya beberapa waktu lalu 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Polemik kepengurusan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya berlanjut.

Sejumlah kiai menolak menjadi pengurus PCNU Kota Surabaya.

Sekalipun namanya masuk dalam Surat Keputusan yang dikeluarkan Pengurus Cabang Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), namun mereka ramai-ramai menolak hal ini.

Beberapa di antaranya bahkan merasa nama mereka dicatut dalam SK PBNU nomor 203/PB.01/A.II.01.45/99/04/2023 tersebut.

Mereka yang menolak antara lain KH Abd Mukhit Murtadlo, KH Mas Mansur Tolchah, KH Mas Sulaiman Nur, KH Kemas Abdurrahman, KH Mas Kamil Thobroni, KH M Ishaq Muslih dan KH Habib Abu Bakar.

Penolakan tersebut bagian dari polemik panjang di internal PCNU Kota Surabaya.

Baca juga: KH Umarsyah HS Resmi Dilantik Jadi Ketua PCNU Surabaya, Didorong Optimalkan Kinerja Organisasi

Sebelumnya, PBNU menunjuk H Umarsah, salah seorang Pengurus Harian PBNU sebagai Ketua pengurus definif PCNU bersama H Masduki Toha sebagai Sekretaris.

Padahal, NU Surabaya pada 2021 lalu sebenarnya telah menyelenggarakan Konferensi cabang NU dan menghasilkan susunan pengurus.

Namun, hasil konferensi itu tidak ditindaklanjuti dengan pengesahan.

Sebaliknya, pada Oktober tahun lalu PBNU justru menerbitkan SK Caretaker dan selanjutnya SK Pengesahan Kepengurusan Definitif.

Ketua PCNU sebelumnya KH Muhibbin Zuhri akhirnya diganti.

Tak adanya pengesahan Konferensi Cabang oleh PBNU tersebut dianggap para Kiai di Surabaya janggal.

Apalagi, PBNU lantas menerbitkan SK kepengurusan baru tanpa melalui Konferensi.

"Kami hanya mau menjadi pengurus NU berdasarkan amanah dari warga NU melalui Ranting dan MWC dalam Konferensi Cabang."

"Itu sudah terjadi 2 tahun lalu. Itulah yang konstitusional", kata KH Mas Mansur Tolchah di Surabaya.

Sekalipun menolak menjadi pengurus PCNU Surabaya, mereka tetap menyatakan akan tetap berkhidmat untuk kemaslahatan warga Nahdliyyin.

Berdasarkan pernyataan tertulis, hal ini sesuai cita-cita para muassis jam'iyah Nahdlatul Ulama.

Seperti di ketahui, tepat pada tanggal 30 Ramadhan atau Jumat (21/4/2023), PBNU telah melantik kepengurusan PCNU Kota Surabaya.

Selain melantik Umarsah sebagai Ketua pengurus definif PCNU dan H Masduki Toha sebagai Sekretaris, PBNU juga menyampaikan sejumlah pengurus.

Sebelumnya, pada Oktober 2022 PBNU telah menurunkan tim Caretaker PCNU yang ditugaskan untuk melakukan penataan organisasi dan menyelenggarakan Konferensi.

Namun, sampai diperpanjang 2 kali masa kerjanya, belum dapat melaksakan tugasnya itu.

Karena itu PBNU kemudian menurunkan SK Kepengurusan Definitif PCNU Surabaya periode 2023-2024. (bob)

Ikuti berita seputar Surabaya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved