Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Hilang 3 Minggu, Gadis 14 Tahun di Surabaya Malah Ditemukan di Gudang Peluru, Kondisinya Tragis

Seorang gadis belia dikabarkan hilang selama 3 minggu. Namun, belakangan gadis tersebut ditemukan dalam kondisi tragis.

|
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Januar
Istimewa/TribunJatim.com
Foto gadis Surabaya yang hilang di gudang peluru, Nurdiyana semasa masih hidup. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Seorang gadis belia dikabarkan hilang selama 3 minggu.

Namun, belakangan gadis di Surabaya tersebut ditemukan dalam kondisi tragis.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Matahari perlahan-lahan tenggelam mengikuti lantunan suara pujian ayat suci Alquran, sebentar lagi memasuki malam.

Pada Minggu 7 Mei itu Waluyo (56) dan anak sulungnya, Adi Setiawan (18) tengah menemui tamu di rumah.

Tamu itu orang asing yang memberi kabar kalau pernah melihat putri bungsunya, Nurdiyana (14) berada di Terminal Purabaya .

Bapak warga asal Kedungmangu Timur Gang III No 10A Kota Surabaya ini didatangi orang asing karena dua hari sebelumnya telah menyebarkan foto Nurdiyana di media sosial.

Di media sosial itu, ia meminta tolong siapa saja yang melihat Nurdiyana untuk segera menghubunginya. Pasalnya, sudah 3 minggu Nurdiyana tidak pulang.

Baca juga: Nasib TNI AD Tabrak Lari Pasutri hingga Tewas di Bekasi, Selain Sanksi Terancam Pidana, Kini Ditahan

Nurdiyana pergi meninggalkan rumah pada tanggal 16 April lalu sekira pukul 8 pagi.

Nurdiyana saat itu pamit pergi ke rumah teman untuk mengerjakan tugas sekolah.

Sejak saat itu lah Nurdiyana tak pulang, nomor teleponnya dihubungi tak pernah aktif.

Tamu itu belum pulang, tiba-tiba telepon Waluyo berdering.

Ada panggilan dari Iptu Suryadi Kanit Reskrim Polsek Kenjeran.

Waluyo diminta segera pergi ke kamar mayat RSUD dr Soetomo untuk melihat jenazah yang baru saja ditemukan di Gudang Peluru Kedung Cowek.

Hatinya saat itu berdebar setelah menjawab telepon itu.

Ia meyakini anaknya masih baik-baik saja karena beberapa minggu sebelumnya Waluyo pernah menanyakan keberadaan putrinya ke seorang paranormal.

Di situ disebutkan kalau putrinya ada di sebuah kota wilayah selatan dalam kondisi selamat.

Namun, untuk membuktikan kerisauan itu Waluyo kemudian memutuskan pergi ke kamar mayat, sedangkan anak bungsunya diutus pergi ke terminal Purabaya.

Sebelum pergi Waluyo mengajak anak bungsunya untuk salat berjamaah.

Dua puluh lima menit perjalanan, Waluyo sampai di kamar mayat.

Sebelum menginjakkan kaki masuk ke kamar mayat Waluyo berdoa berharap jasad perempuan yang ditemukan di gudang peluru itu bukan anaknya.

Pelan-pelan Waluyo mendekati jenazah itu. Setelah diamati, hatinya hancur. Ia menangis.

Bagaimana tidak, ciri-ciri jasad perempuan itu seperti putrinya. Keyakinan itu muncul lantaran tak asing dengan cincin dan baju yang menempel di badan jenazah.

"Di situ saya yakin itu anak saya," kata Waluyo.

Dari informasi polisi jasad perempuan itu ditemukan salah seorang warga yang tengah berburu burung.

Titik lokasi penemuan berada di pojokan bangunan dekat salah satu pintu gudang peluru. Kaki kiri jenazah saat ditemukan terlentang tanpa celana.

Handphone Nurdiyana hilang. Disinyalir kuat Nurdiyana tewas karena dibunuh, lalu si pembunuh membawa kabur handphone.

Sosok pembunuhan belia usia 14 tahun itu masih diselidiki polisi. Jasad Nurdiyana hingga sekarang belum dikebumikan karena masih dilakukan autopsi.

Bocah Hilang Misterius sampai Hari ke-9 Tak Kunjung Ditemukan, Ortu Pasrah

Sebelumnya, bocah berusia tiga tahun di Subang hilang secara misterius di depan mata orang tuanya sendiri.

Hingga kini bocah bernama Darel Gaisan Rafasa tersebut belum berhasil ditemukan.

Orang tua pun pasrah jika Darel tak kunjung ditemukan.

Sampai Selasa(2/5/2023), pencarian masih terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan dan TNI-Polri.

Pencarian dilakukan dengan menyusuri hutan di kawasan TKP oleh pihak TAGANA Subang.

Selain itu BPBD Subang juga menyusuri perairan muara Sungai Ciasem di Desa Muara, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang.

Pencarian di muara sungai tersebut dilakukan, karena ada kabar, tiga hari setelah hilangnya Darel, masyarakat di Kecamatan Cikaum dihebohkan dengan penemuan mayat balita yang mengambang di Sungai Ciasem yang masih satu jalur dengan sungai di lokasi dekat dengan hilangnya Darel.

Namun petugas SAR gabungan masih belum menemukan mayat balita tersebut.

Diduga mayat sudah hanyut ke laut karena terakhir nelayan di Muara Blanakan Subang melihat adanya mayat balita yang mengambang.

Kepala BPBD Subang, Udin Jazudin mengatakan, pihaknya masih terus mencari mayat bayi yang hanyut di muara Sungai Ciasem, mulai dari kawasan Cikaum hingga muara Ciasem Blanakan.

"BPBD dan Tim SAR lainnya masih terus berupaya melakukan pencarian terkait video yang beredar terkait adanya mayat balita yang hanyut di muara sungai tersebut."

"Karena lokasi TKP hilangnya bocah di Kalijati juga ada aliran sungai yang sama bermuara ke Sungai Ciasem," ucapnya.

"Sampai hari ini, kami masih belum menemukan mayat balita yang hanyut tersebut," imbuhnya.

Sementara itu Kapolres Subang, AKBP Sumarni mengatakan, jajaran Kepolisian Polres Subang terus berupaya melakukan pencarian.

"Namun belum membuahkan hasil," katanya.

Dikatakan Sumarni, pencarian terhadap Darel bekerja sama dengan BPBD, Tagana, SAR, mengecek jalur-jalur keluar dari wilayah tempat lokasi hilangnya anak.

"Pengecekan juga dilakukan di perairan yang diperkirakan paling dekat atau berhubungan dengan lokasi kejadian."

Polisi juga sudah memintai keterangan sejumlah saksi mata dari warga setempat.

"Selain meminta keterangan sejumlah saksi mata, kami juga melakukan penelusuran CCTV dari dan ke lokasi TKP," tuturnya.

Tak hanya itu, kepolisian juga bekerja sama dengan POM TNI AU Lanud Suryadarma dan Dit Samapta Polda, mengerahkan anjing pelacak.

"Kita juga sudah menurunkan anjing pelacak, namun hasilnya masih nihil, Darel belum bisa ditemukan," ucapnya.

Kapolres Subang mengajak kepada semua pihak untuk bisa ikut membantu mencari Darel dan mendoakan pihak keluarga diberikan kesabaran.

"Semoga ada keajaiban dan petunjuk dari Allah SWT, Darel bisa cepat ditemukan," ujarnya.

Pencarian Darel dilakukan dengan menyusuri hutan di kawasan TKP di Subang (Istimewa)
Balita bernama Darel tersebut hilang misterius sejak sepekan lalu atau dua hari pasca Lebaran pada Senin (24/4/2023).

Kabar hilangnya bocah berusia tiga tahun tersebut ramai dan viral di media sosial dan menghebohkan warga Kalijati, Subang.

Peristiwa hilangnya bocah secara misterius tersebut terjadi di Kampung Cikaso RT 027/008, Desa Kalijati Timur, Kecamatan Kalijati, Subang, Jawa Barat. 

Menurut Kapolsek Kalijati, AKP Endang Kurnia, berdasarkan  keterangan dari pihak keluarga korban, saat itu sang ayah hendak membersihkan kediamannya.

Karena rumahnya tersebut kotor usai tak ditempati selama satu tahun. 

"Saat itu menjelang zuhur, ayah dan ibu korban membersihkan rumahnya, sang bocah sedang main di luar."

"Namun tiba-tiba sekitar pukul 13.30 WIB, bocah berusia tiga tahun tersebut hilang," katanya

"Mendengar anaknya hilang, ibu bocah tersebut yang bernama Kurniasih mencari di sekitar halaman rumah.

"Dan meminta tolong kepada suami serta keluarganya untuk mencari."

"Namun korban tidak ditemukan," imbuhnya 

Raut wajah Haerudin dan Kurnaesih selaku orang tua terlihat sedih saat sang anak belum dapat ditemukan oleh petugas hingga hari ke-9 pencarian, Selasa (2/5/2023).

Haerudin mengatakan, pada pencarian di hari terakhir, dia berharap bahwa sang anak bungsunya tersebut masih dapat ditemukan.

Ia berharap akan ada keajaiban di hari terakhir pencarian. 

"Harapan dapat diketemukan hari ini, tapi apalah daya mungkin semua ini sudah kehendak Yang Kuasa."

"Saya harus kehilangan anak bungsu untuk selama-lamanya," kata Haerudin di lokasi kejadian, Selasa (2/5/2023). 

Menurutnya, dia dan sang istri tak menyangka mendapatkan musibah setelah anaknya tersebut hilang saat di momen bahagia seperti Lebaran. 

"Mungkin semua ini takdir yang Maha Kuasa, kita tak bisa menolaknya dan harus tetap sabar, serta iklas menerima semua cobaan dari Sang Pencipta."

Selain itu, dia juga mengaku akan mengikhlaskan apabila sudah ketemu dalam kondisi apapun .

"Apapun hasilnya kami tetap menerimanya, kami ridho, kami ikhlas, mohon doa dan dukungannya."

"Terima kasih buat semua yang sudah membantu ikut mencari anak saya sampai dengan sekarang," ujarnya.

Orang tua Darel Gaisan yang hilang misterius, tampak berdoa di hari ke-9 pencarian.

Kasus lainnya terkait orang terjadi beberapa hari lalu.

Terungkap sudah keberadaan bayi tiga bulan di Pati yang sempat dikabarkan hilang di rumahnya sendiri.

Kabar MK, bayi tiga bulan hilang di rumahnya, Pati, Jawa Tengah ini sempat viral di media sosial.

Kini nasib bayi tiga bulan hilang itu ditemukan namun dalam kondisi mengenaskan.

Si bayi tiga bulan di Pati tewas pada Selasa (2/5/2023) sore.

Ketua RW 4, Kelurahan Pati Kidul, Widiantoro mengungkapkan jenazah MK ditemukan di sela tumpukan sampah pinggir sungai Desa Kaliampo, Kecamatan Margorejo.

"Ditemukan kepolisian sudah meninggal dunia. Lokasi jauh sekitar 3 kilometer dari rumah orangtuanya," terang Widiantoro saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa.

Widiantoro menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan Satreskrim Polresta Pati, terungkap MS (20), si ayah kandung mengaku membunuh putrinya sendiri.

Pengakuan ini jelas mengejutkan.

Widiantoro berujar, pelaku sendiri yang sempat melapor kehilangan anak keduanya itu.

Sempat gelar doa bersama

Bahkan, lanjut Widiantoro, dirinya semalaman melihat MS berkumpul dengan keluarga menggelar doa bersama supaya MK ditemukan.

Dia menuturkan bagaimana MS bersama keluarganya melantunkan ayat suci Alquran.

"Jadi ditemukan kepolisian atas petunjuk MS yang mengaku telah membunuh anaknya. Kami kaget, karena semula melapor ke saya kehilangan bayi bungsunya," ungkap Widiantoro.

Karena itu, Widiantoro pun berharap supaya Polresta Pati mengusut tuntas kematian bayi malang berusia 3 bulan tersebut.


"Jadi dibunuh saat di rumah atau dibuang hidup-hidup ke sungai, silakan konfirmasi ke kepolisian. Kemungkinan depresi, belum siap menikah karena masih muda sudah punya dua anak," pungkas Widiantoro.

Sebelumnya, pasangan suami istri di Pati, Jawa Tengah tak menyangka anak kedua mereka yang baru berusia tiga bulan hilang di rumah sendiri.

Semua ruangan di rumah sudah dicek oleh pasutri tersebut.

Sayangnya, si bayi tak kunjung ditemukan.

Sampai-sampai pasutri ini membacakan ayat kursi 110 kali dan menebar beras yang telah dicampur kunyit dan garam krosok di sekeliling rumah mereka.

Kejadian ini dialami pasutri bernama Muhammad Sholeh Ika Saputra dan Dinda Putri Fitriani.

Mereka merupakan warga Kampung Kauman RT 4 RW 1, Kelurahan Pati Kidul, Kecamatan Pati, Jawa Tengah.

Kabar bayi hilang di rumah itu viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @patihits.


Dilansir dari Tribun Jateng, bayi tiga bulan itu hilang sejak Senin (1/5/2023) pagi dan belum ditemukan hingga Selasa (2/5/2023).

Dinda menjelaskan, ia dan suami memiliki dua orang putri.

Saat itu, anak pertamanya tengah rewel sehingga sang suami membawa putrinya keluar bermotor untuk menenangkan.

"Saat kejadian, yang bungsu (anak yang hilang) sudah ditidurkan ayahnya. Sementara Rahma putri saya yang besar (usia 1,5 tahun) rewel,"

"Kebiasannya, kalau tidak dianginkan dulu, diajak keliling jalan-jalan naik motor, tidak mau tidur. Jadi suami saya mengajak putri sulung saya keliling naik motor agar mau tidur," papar Dinda.

Sebelum suaminya datang, Dinda terlebih dahulu pulang dari berjualan es tak jauh dari rumah mereka.

Namun, saat Dinda mengecek isi rumahnya, sang anak kedua sudah tak ditemukan lagi.

"Saya cek semua ruangan, Naura tidak ada di rumah,"


"Saya langsung telepon bapak mertua, saya tanya apakah ikut ke pasar, ternyata juga tidak. Saya masih berpikiran Naura juga dibawa oleh ayahnya. Namun, saat ayahnya (suami) saya datang, dia juga kaget Naura tidak ada," tutur Dinda.

Pihak keluarga telah berupaya melaporkan ke polisi.

Selain melapor ke polisi, pihak keluarga juga melakukan upaya spiritual dengan membaca doa dan wirid khusus.

Sekira pukul 09.00 WIB, Sholeh dan Dinda tampak tengah menebar beras yang telah dicampur kunyit dan garam krosok di sekeliling rumah mereka.

eras juga mereka lempar ke atap rumah.

Beras yang ditabur itu sebelumnya, telah dibacakan ayat kursi sebanyak 110 kali.

"Ini amalan yang dianjurkan kiai saya dari Pekalongan. Katanya, seandainya ini perbuatan makhluk halus, kalau sudah dibacakan ayat kursi 110 kali dan sampai pukul 10 atau 11 belum muncul, sudah pasti yang menculik manusia, tidak mungkin makhlus halus," kata Dinda pada TribunMuria.com (grup Tribun Jatim Network).

Dia menambahkan, semalam sampai dini hari, ia dan suami juga sudah membaca Surat Yasin sebanyak 41 kali.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved