Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Upaya Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang Atasi Anjal dan Gepeng: Penguatan Sinergitas Antar OPD

Pemkot Malang melalui Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang, terus berusaha mengatasi permasalahan terkait Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
Satpol PP Kota Malang saat menjaring pengemis di Pertigaan Sabilillah (pertigaan Jalan Ahmad Yani - Jalan Borobudur) pada Senin (15/5/2023 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemkot Malang melalui Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang, terus berusaha mengatasi permasalahan terkait Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Pasalnya, masih sering ditemui anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng) kembali ke jalanan.

Plt Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, di tahun 2022 lalu terdapat 57 gepeng yang terjaring. Dan mayoritas, mereka berasal dari luar kota.

Baca juga: Tanggapi Hasil Labfor, Pedagang Korban Kebakaran Malang Plaza Pasrah: Berharap Hal Baik Berpihak 

"Anjal (dan lainnya) yang terjaring itu jumlahnya 57 orang. Sebagian besar berasal dari luar daerah, sehingga dipulangkan dan dikembalukan ke keluarganya," ujarnya kepada TribunJatim.com, Kamis (18/5/2023).

Lalu, untuk gepeng yang terjaring dan berasal dari Kota Malang sebanyak 8 orang.

"Termasuk yang dari Kota Malang, kami juga kembalikan ke keluarganya. Ketika kami melihat keluarganya tidak mampu, maka kami membuat pelatihan untuk support. Sehingga, mereka bisa mandiri dan tidak menjadi anjal lagi," jelasnya.

Pihaknya juga telah memberikan pelatihan keterampilan usaha kepada para PMKS, seperti produksi pembuatan makanan keripik.

Baca juga: Tilang Manual Kembali Diberlakukan di Malang, BuHer Tegaskan Jajaran Tak Terima Titipan

Namun, diantara dari mereka tetap memilih kembali lagi ke jalanan.

Dirinya mengungkapkan, tidak semua PMKS memiliki karakter untuk berjuang mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

"Merasa lebih enak meminta-minta di jalan dan kembali lagi. Seperti membuat keripik di Kampung Topeng itu, sudah pernah dilakukan tetapi ternyata mereka kembali lagi," terangnya.

Kini, pihaknya akan melakukan penguatan sinergitas antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menangani para PMKS. Untuk mengkaji kembali dan mencari solusi terbaik.

"Nanti, akan kami rumuskan bersama teman-teman dinas yang lain. Karena  tidak bisa hanya kami saja, tetapi juga antar OPD," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved