Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Anies Baswedan Sindir Pemerintah soal Ambil Proyek Daerah yang Tak Jalan: Awasi

Bakal Calon Presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, menyinggung soal beberapa proyek pemerintah daerah

Editor: Januar
Tribun Jatim Network/Imam Nawawi
Bakal Calon Presiden Anies Baswedan sindir pemerintah pusat 

TRIBUNJATIM.COM- Suhu politik jelang Pemilu 2024 semakin memanas.

Sejumlah tokoh mulai mengeluarkan sindiran terhadap pihak lainnya.

Satu di antaranya seperti yang dilakukan oleh Anies Baswedan.

Dilansir dari Kompas.com, Bakal Calon Presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, menyinggung soal beberapa proyek pemerintah daerah yang akhirnya diambil alih oleh pemerintah pusat.

Proyek yang akhirnya disentralisasi itu disinggung oleh Anies ketika menyampaikan orasi dalam acara Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan di lapangan tenis indoor, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).

"Kita punya kecenderungan kalau di daerah tidak jalan, diambil alih ke pusat. Dilakukan sentralisasi," kata Anies dalam acara tersebut.

Menurut Anies, cara tersebut kurang tepat mengingat Indonesia adalah negara yang luas.

Penduduknya tersebar di sekitar 6.000 kepulauan dari Sabang sampai Merauke.

Justru kata Anies, pemerintah pusat perlu memberi kewenangan pemerintah daerah untuk mengurus dan menyelesaikannya.

Namun harus tetap diawasi dan pastikan tereksekusi dengan baik.

"Berikan kepada kita semua kewenangan untuk menyelesaikan, awasi, pastikan tereksekusi. Dengan cara seperti itu, rakyat bisa merasakan pemerintahan yang seluruh wilayah," tutur Anies.

Lebih lanjut Anies mengungkapkan, masih banyak masalah yang perlu diselesaikan. Sebagian perlu diselesaikan di pusat, sebagiannya lagi perlu diselesaikan oleh daerah.

Ke depan, dia ingin berkomitmen bersama-sama dengan seluruh relawan, memastikan pemerintahan yang mengedepankan kemerdekaan sesungguhnya.

Baca juga: Kader NasDem Johnny G Plate Tersangkut Kasus Korupsi, Elektabilitas Anies Baswedan Bakal Merosot?

Jika daerah tidak bisa menyelesaikan, maka harus dicari cara agar daerah bisa menyelesaikan.

Sebab jika daerah tidak bisa menyelesaikannya dan diambil alih pusat, kemudian berujung tidak selesai juga, maka akan menyulitkan masa depan warga di daerah.

"Ke depan kita berkomitmen bahwa pemerintahan yang kita bangun adalah pemerintahan yang mengembalikan yang ada di pembukaan UUD, yaitu adalah bagaimana rakyat mendapatkan kemerdekaan yang sesungguhnya," jelas Anies.

Sebelumnya, pemerintah memang akan mengambil alih sebuah proyek di daerah yang tak jalan.

Proyek itu adalah perbaikan jalan di Lampung.

Hal ini bermula dari \kritikan yang diunggah Bima Yudho Saputro, pemilik akun TikTok @awbimaxreborn terhadap kondisi Lampung.

Dalam videonya, Bima memaparkan presentasi berjudul "Alasan Lampung Tidak Maju-maju" dan mendapat banyak sambutan dari warganet.

Warga Lampung kemudian merespons video Bima dengan mengunggah video kondisi jalanan Lampung yang rusak parah.

Merespons hal itu, Arinal melalui Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi menegur orangtua Bima agar anaknya tak lagi menyudutkan Provinsi Lampung.

Arinal bahkan menyebut orangtua Bima tidak bisa mendidik anak.

Berkat keriuhan ini, Presiden Joko Widodo akhirnya berkunjung ke Lampung dan menjajal langsung jalanan daerah itu.

Setelah kunjungan tersebut, Jokowi kemudian mengumumkan bahwa pemerintah pusat akan mengambil alih pembangunan jalan di Lampung.

Namun saat Jokowi datangi Lampung meninjau jalan rusak, lagi-lagi Lampung menjadi viral di media sosial.

Bahkan Jokowi sampai memberikan sindiran halus.

Dikutip dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo mengunjungi Provinsi Lampung pada Jumat (5/5/2023).

Kedatangan Jokowi ke Lampung salah satunya untuk mengecek secara langsung kondisi fisik jalan yang rusak di daerah tersebut.

Dalam kunjungan ini, Jokowi tak mau menggunakan jalur jalan yang sudah disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.

Jokowi justru memilih melewati jalan lain yang memang bukan merupakan jalur yang sudah disiapkan.

Jalanan yang dilintasi Jokowi itu adalah Jalan Terusan Ryacudu, Marga Agung, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan.

Dalam perjalanannya, Jokowi yang menggunakan kendaraan dinas Mercedes-Benz S 600 Guard tampak melintasi jalan beraspal yang mengalami kerusakan parah.

Tak hanya lubang dalam ukuran besar yang digenangi air, jalan tersebut sebagian besar telah mengalami pengelupasan aspal.

Dalam video yang beredar, kendaraan dinas yang membawa Jokowi bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan terlihat berjuang menerjang jalanan rusak yang dilewatinya.

Saking parahnya, mobil Jokowi pun sampai tersangkut.

Usai mengecek kondisi jalan, Jokowi melempar sindiran bahwa jalan yang dilewatinya mulus sampai-sampai ia tertidur.

Dalam kunjungan ini, belakangan diketahui Jokowi sempat ditawari menaiki helikopter untuk meninjau jalan rusak di Lampung.

Namun, Jokowi menolak tawaran tersebut karena ia tidak bisa merasakan jalan yang rusak bila meninjaunya dari atas helikopter.

"Presiden ditawarkan heli itu justru balik bertanya, 'kalau saya naik heli, bagaimana yang bisa merasakan jalan yang rusak?'," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Jumat.

Mantan wali kota Solo itu akhirnya memilih menumpangi mobil dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Lampung.

"Waktu mendengar akan memakai heli itu, 'enggak usah, enggak usah pakai heli, saya naik mobil saja'," kata Bey.

Dalam peninjauan ini diketahui pula bahwa Pasukan Pengamanan Kepresidenan (Paspampres) menyarankan agar kendaraan sedan Mercy yang ditunggangi Jokowi diganti.

Saran itu muncul setelah lampu indikator mobil sedan Mercy menyala saat melewati jalan rusak.

Atas kondisi tersebut, Jokowi akhirnya mengganti kendaraan dinasnya dari sedan Mercy ke Jeep.

"Saat melewati jalan bergelombang pada Jumat pagi itu, sampai ada (lampu) indikator mobil yang menyala. Karena kondisi jalan yang bergelombang dan berlubang-lubang ya," ujar Bey.

Bey tidak menjelaskan secara rinci indikator apa yang menyala.

Akan tetapi, pihak Paspampres menyarankan agar tidak mengambil risiko.

"Sebaiknya tidak mengambil risiko. Sehingga baru saja ini Presiden ganti mobil jenis Jeep. Di jalur Jalan Seputih Raman baru saja gantinya, setelah Presiden menjelaskan soal kesan lewat di jalan yang rusak," kata Bey.

Usai mengecek langsung kondisi jalan rusak di Lampung, Jokowi menyampaikan kesan-kesannya.

Jokowi menyindiri bahwa jalan rusak yang dilewati mulus dan enak untuk dinikmati.

"Jalannya mulus, enak. Dinikmati," ujar Jokowi dilansir dari Kompas TV.

Jokowi pun ditanya apakah sempat merasakan guncangan pada perut saat lewat jalanan yang rusak.

Namun, Jokowi menegaskan semuanya dinikmatinya saja.

Bahkan, Jokowi menyebut Zulkifli Hasan yang berada satu mobil dengan dirinya sempat tertidur saat lewat jalan rusak.

"Dinikmati. Sampai Pak Zul (Zulkifli Hasan) tadi tidur saya juga tidur. Ya karena mulus, sampai di mobil tidur dong," tutur Kepala Negara sambil tersenyum.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

 

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved