Berita Viral
ASN Lampung Bikin Aturan Tak Masuk Akal, ART Wajib Tak Berbusana saat Ngepel dan Sering Melecehkan
Seorang ASN asal Lampung membuat aturan tak masuk akal untuk ART yang bekerja di rumahnya.
Penetapan tersangka terhadap ibu dan anak itu dilakukan setelah Satreskrim Polresta Bandar Lampung melakukan gelar perkara terhadap kasus tersebut.
"Kami telah menggelar perkara dan keduanya atau majikan korban ini ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan," kata Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra kepada Tribun Lampung, Jumat (26/5/2023).
"Sebelumnya kami telah melakukan penyelidikan secara mendalam bersama dengan TP2A dan didampingi unit Renakta Polda Lampung," kata Kompol Dennis.
"Dari hasil penyelidikan kami menetapkan dua tersangka, dikenakan pasal 44 dan 45 UU KDRT serta pasal 80 UU Perlindungan Anak," kata Kompol Dennis.
Kompol Dennis mengatakan, dua tersangka ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan yakni berinisial S dan SE terkait dengan ART tersebut," kata Kompol Dennis.
Pihaknya ke depan akan melakukan melakukan penyelidikan lebih dalam terkait peristiwa pidana hingga keterangan saksi.
"Kami juga saat ini masih menunggu hasil visum lainnya terkait dengan dugaan apa saja yang terjadi," kata Kompol Dennis.
Polisi telah melakukan penahanan terhadap dua pelaku tindak pidana penganiayaan tersebut.
"Dari pasal yang dipersangkakan tersebut di atas lima tahun," kata Kompol Dennis.
Pihaknya sejauh ini juga masih melakukan pendalaman motifnya, apakah ada masalah secara internal atau masalah lainnya.
"Kami juga tengah melakukan pendalaman dari pihak psikiater dan selanjutnya akan dilakukan pendampingan melalui TP2A," kata Kompol Dennis.
Ia mengatakan, kedua belah pihak apabila melakukan perdamaian dan tentunya mengacu pada perpol 8 tahun 2021.
Kasus pelecehan juga penah terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
Viral di media sosial, cerita warganet membagikan pengalaman temannya menjadi korban pelecehan seksual bermodus minta tolong membantu mendorong motor di dekat salah satu SPBU kawasan Kecamatan Sukolilo, Surabaya, beberapa waktu lalu.
Cerita tersebut diunggah oleh akun Instagram (IG) @surabayakabarmetro pada Senin (20/3/2023), dalam sebuah tampilan tangkapan layar (capture) jejak percakapan dari salah satu akun IG warganet yang berkomunikasi dengan akun berjumlah pengikut 68 ribu orang tersebut.
Cerita tersebut, bersumber dari pesan langsung atau direct message (DM) yang dikirim ke akun tersebut, oleh salah satu akun IG yang diduga kuat sengaja dirahasiakan guna menjaga privasi pihak si pencerita ataupun korban.
Si pencerita dalam unggahan akun tersebut mengungkapkan, dirinya memperoleh cerita pengalaman tak menyenangkan dari salah seorang teman perempuannya yang menjadi korban aksi pelecehan seksual, pada Jumat (17/3/2023) sore.
Pengalaman tersebut baru diceritakan oleh si korban tiga hari kemudian, karena peristiwa pelecehan seksual yang dialaminya itu, begitu memicu dampak traumatis yang memukul benak psikis korban.
"Halo min boleh bantu share pelaku pelecehan seksual nggak? Ini temen saya kena pelecehan seksual kejadianya udah 3 hari yang lalu dan anaknya baru mau ngomong," tulis akun si pencerita melalui DM ke akun IG @surabayakabarmetro, yang dilihat TribunJatim.com, Rabu (22/3/2023) .
Kronologinya, si korban pada sore hari itu, baru saja makan di sebuah depot olahan bakso di kawasan Nginden.
Lalu, si korban didatangi oleh seorang laki-laki tak dikenal yang meminta bantuan untuk mendorong atau menyetut motor ke sebuah SPBU terdekat, karena kehabisan bensin.
Setelah dibantu mendorong menggunakan satu kaki. Anehnya, si pria tersebut bukannya bergegas mengisikan tangki bensin motornya yang habis ke SPBU tersebut.
Namun, malah berlagak ganjen, dengan membuntuti si korban yang berlalu pergi untuk kembali ke kosannya.
Tak berhenti di situ. Si pencerita melanjutkan, keganjenan si pria aneh nan misterius tersebut berlanjut dengan tetap memaksa meminta akun IG dari si korban.
"Kronologinya gini. Pas hari jumat atau kamis sore anaknya habis makan dari bakso Daerah
Nginden. Nah itu dimintai tolong anak laki-laki di suruh step motornya sampe ke pom," jelasnya.
Dan, momen yang membuat korban traumatis terjadi. Yakni, saat si pria tersebut berupaya meminta akun IG dengan mendekat ke tubuh korban, tangannya meraba-raba bagian sensitif pada tubuh korban sisi bagian bawah sisi belakang.
Mungkin lantaran terdesak dan takut. Si korban lantas menuruti permintaan si pria misterius tersebut, dengan memberikan alamat akun IG. Setelah permintaan tersebut dituruti, si pria tersebut pergi.
"Habis itu anaknya minta id IG sama tangannya raba-raba bokong. Temanku takut dikasih IG-nya 1 di DM us anaknya pergi," pungkasnya.
Sementara itu, akun IG tersebut memberikan penjelasan dalam narasi unggahannya, bahwa masyarakat perlu mewaspadai kejahatan seksual yang kerap mengintai selama di jalanan.
Dalam kasus yang diungkap dari pencerita melalui DM tersebut, korbannya seorang wanita. Kejadiannya di kawasan Nginden, Kecamatan Sukolilo, Surabaya.
Dan dianjurkan mencari teman selama bepergian ke suatu tempat. Manakala dirasa khawatir dengan adanya kejadian serupa.
"Gawe arek2 wedok, tapi lanang yo perlu waspada pisan. Tapi nang kejadian iki korban e wedok. Ati2 ojok sampek ngalami kejadian koyok ngene rek. Iki kejadian nang Nginden. Sebaike nek metu mending golek konco," tulis narasi @surabayakabarmetro.
(Buat anak perempuan, tapi laki-laki juga perlu waspada juga. Namun kejadian ini korbannya adalah perempuan. Hati-hati jangan sampai mengalami kejadian seperti ini. Ini kejadian di Nginden. Sebaiknya kalau mau keluar rumah mending mencari teman)
Beberapa warganet merespon konten unggahan tersebut dengan demikian beragam. Ada yang menginginkan si korban mengungkap akun IG si pria pelaku pelecehan seksual yang sempat mengikuti (follow) akun IG si korban.
"Spill ig ne lah," tulis akun @kristanto_beny
Kemudian, ada yang memberikan tinjauan terhadap dampak aksi tak senonoh si pelaku. Bahwa, akibat peristiwa tersebut, akan membuat masyarakat secara tidak sadar antipati terhadap setiap orang di jalanan yang bakal meminta bantuan.
Apalagi jikalau memang orang tersebut, benar-benar membutuhkan pertolongan, dan bukannya akal-akalan ataupun modus melancarkan kejahatan.
"Ngene iki ngerusak tok, mne mne pas onok wong butuh bantuan opo gak trauma ta, padahal niat e apik," tulis akun @o_sasss.
(Begini ini merusak sekali. Besok besok kalau ada orang butuh bantuan, apa tidak bakal trauma. Padahal niatnya bagus).
Bahkan, ada warganet yang membagikan pengalaman yang nyaris serupa. Namun, berhasil menghindarinya, karena telah menyadari betapa mencurigakannya kehadiran orang tak dikenal tersebut saat mendekati dirinya.
"Klo q hari Jum'at tuh. Ada yang nanya2 gt d dpn indomart trs tnya arah pulang ku. Ku kira mau nyopet ato apa. Lgsg aja ku gas spd smpe ngebut. Masuk gang dn alhamdulillah g bsa ngikuti," tulis akun IG @nunikmila.
(Kalau aku hari jumat. Ada yang bertanya-tanya gitu di depan minimarket, terus menanyai arah pulangku. Aku kira mau mencopet atau apa. Langsung saja saya gas motor ngebut. Masuk gang dan alhamdulillah tidak bisa ikuti)
Sementara itu, Kapolsek Sukolilo Polrestabes Surabaya Kompol M Soleh mengatakan, pihaknya belum mendapati adanya pihak korban yang melaporkan insiden dugaan kekerasan seksual tersebut.
Namun, pihaknya tetap akan menyelidiki informasi yang berkelebatan di medsos tersebut, termasuk meningkatkan patroli keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya.
"Belum ada laporan soal itu, ke kami. Mohon waktu kami masih pelajari dulu, hal tersebut," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (23/3/2023).
Hal senada juga disampaikan oleh Kasubnit PPA Polrestabes Surabaya Iptu Tri Wulandari bahwa bahwa pihaknya belum mendapati adanya laporan terkait informasi yang beredar di medsos tersebut.
Namun, pihaknya tetap mengimbau masyarakat terutama kaum hawa untuk senantiasa mewaspadai adanya potensi aksi kekerasan seksual yang acap mengintai selama di jalanan.
"Kami menghimbau agar masyarakat, terutama kaum hawa, untuk senantiasa waspada dengan kejahatan seksual yang berpotensi mengintai selama berada di jalanan, apalagi dalam keadaan sendirian dan situasi malam hari," jelasnya.
Kemudian, bagi masyarakat yang telah menjadi korban aksi kekerasan seksual semacam itu, dapat segera melapor ke markas kepolisian terdekat, ataupun layanan pengaduan dan laporan yang terdapat di Mapolrestabes Surabaya atau Mapolda Jatim.
"Kemudian, bagi para korban tindakan kekerasan seksual dapat melaporkan setiap tindakan yang dialaminya itu ke markas kepolisian setempat, atau ke unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya atau ke Subdit IV Renakta Polda Jatim," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
aturan tak masuk akal untuk ART
ASN asal Lampung
melarang ART berbusana
Lampung
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Alasan Nurjanah Dikurung 15 Tahun di Kamar 2x2 Meter, Hidup Berubah usai Nikahi Pria Blitar |
![]() |
---|
Daftar Hitam Kelakuan Polisi Seminggu Terakhir, Bikin Pelajar Koma hingga Ojol Tewas Tragis |
![]() |
---|
Sosok Affan Driver Ojol yang Dilindas Brimob Ternyata Tulang Punggung Keluarga, Ayah Tuntut Keadilan |
![]() |
---|
Mbah Marsuna Meringis Dibawa Keluarganya ke Kantor Damkar, Jari Sudah Bengkak dan Terluka |
![]() |
---|
Sahroni Mundur Ditantang Salsa Erwina Hutagalung Juara Debat Se-Asia Pasific: Ane Mau Bertapa Dulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.